Share

Bab 18

Mendengar itu Hirsyam lalu memerintahkan Sebastin untuk membunuh si hakim yang bertugas memeriksa dan memutus perkaranya.

Sebastian melihat Hakim itu sedang menyantap sarapan pagi bersama keluarganya lalu ia berkata, "tidak lama lagi senyuman itu akan menjadi tangisan kesedihan." Tersenyum sambil memantau melalui teropong.

"Pak, apakah kita eksekusi sekarang?" tanya anak buah Sebastin.

"tunggu aba-aba!" kata Sebastin.

Anak buah Sebastin mengawasi si Hakim itu dari kejauhan. Hakim itu terlihat bahagia dan sangat ramah kepada siapa saja.

"Sekarang habisi dia!" titah Sebastin.

Mendengar perintah dari Sebastin anak buahnya lansung menembak kepala si Hakim, ia menggunakan senapan laras panjang dengan pengedap suara sehingga orang-orang tidak mendengar bunyi tembakan yang mengarah ke ßi Hakim.

Peluru itu menembus tubuh Hakim saat

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status