Home / Rumah Tangga / Rayuan Mantan Kekasih Suamiku / Bab 34. Kecemburuan Krisna

Share

Bab 34. Kecemburuan Krisna

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-02-02 21:20:47

"Siapa pria itu? Kenapa seperti dekat sama istriku?"

Di tengah keriuhan pesta, Krisna melangkah mendekati Rania, tapi langkahnya tertahan saat dua pria lebih dulu tiba di hadapan istrinya. Salah satu pria menatap kagum yang membuat dada Krisna panas. Apalagi Rania tampak nyaman.

"Nia, kamu luar biasa," ucap pria itu dengan senyum lebar.

Krisna tahu pria yang satunya. Dia, Indra. Tapi sosok pria muda yang berdiri di samping Indra, yang bersorot tajam dan percaya diri, membuat hati Krisna semakin resah. Pria itu menatap Rania sangat intens, tatapan yang terlalu penuh arti untuk dianggap wajar.

"Adrian, kamu datang juga. Kukira kamu benar-benar sibuk." Rania tersenyum pada pria itu.

Krisna menatap dengan jantung berdetak kencang. Dia takut istrinya sudah berpaling hati dan tidak mencintainya lagi. Apalagi gugatan cerai telah siap.

Mereka berjabat tangan dan bukan sekadar jabat tangan biasa. Jabat tangan itu terlalu lama bagi Krisna. Ada kilasan keakraban antara keduanya yang membuat dara
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
Mamake Krisna NgeDraMaAaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 35 Karin Diusir

    “Kalau tetap mau mundur dari pernikahan dengan Karin dan mengejar Rania, pergilah. Biar ibumu, ayah yang urus. Tapi ingat, Rania sudah sangat kecewa dan sakit hati padamu. Tidak mudah mendapatkan kembali hatinya.” Agung mengangguk.Krisna menatap ayahnya sayu. Ya, dia merasa bodoh untuk kesekian kalinya. Bodoh tidak mengikuti apa yang dikatakan ayahnya selama ini. Hingga pria paruh baya itu seolah tak peduli dengan kehidupannya.Kini, untuk pertama kalinya sang ayah berpihak padanya.“Makasih, Yah. Aku akan lakukan yang terbaik untuk kembali mendapatkan Rania.” Mata Krisna sampai berkaca. Tanpa menunggu balasan, Krisna berbalik dan melangkah pergi. Selepas Krisna pergi, Agung melangkah cepat menghampiri istrinya yang sudah terbaring di sofa panjang.“Cukup. Jangan pura-pura lagi. Jangan mengancam Krisna dengan hal seperti ini lagi. Kalau kamu tidak bangun, aku akan siapkan meja operasi di rumah sakit terbesar di kota ini. Bukankah kamu sakit selama ini?” Tatapan Agung tajam pada ist

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 36. Menghabiskan Malam Bersama

    "Biarkan dia masuk!"Deg! Matanya tertuju pada seseorang yang keluar di balik tembok. Dadanya bergemuruh semakin panas. Bukan Rania yang muncul, tapi Adrian."Jika Krisna mau bicara, biarkan semuanya diselesaikan secara dewasa. Tidak perlu ada keributan di sini." Suara Adrian sangat tenang. Dia melangkah keluar, berdiri di depan Krisna.Dua sorot mata beradu sekian saat."Jika kamu mau bicara, aku harap kamu tetap hormati keputusan Rania." Suara Adrian datar, tapi tegas."Aku lebih tahu soal Rania ketimbang kamu!" Krisna menerjang Indra dan Ajeng yang sudah melonggar. Dia langsung duduk tegang di sofa. Adrian dan lainnya duduk di seberang Krisna.Aura ruangan itu semakin tegang. Tiga pasang mata menatap tajam Krisna. Akan tetapi, tak sedikit pun membuat Krisna gentar. "Rania, aku di sini. Keluarlah. Aku tidak akan pergi sampai kamu mau bicara padaku."Hentakan langkah pelan terdengar mendekat. Ya, Rania muncul dengan wajah tenang. Wanita itu pura-pura kuat. Padahal di depan dia teru

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 37. Kenyataan Pait

    "Kalau Rania sampai tahu kita pernah tidur menghabiskan malam, apa yang akan terjadi?" Karin tertawa lantang.Krisna membelalak, raut wajah tegangnya terasa dingin. "Tidak terjadi apa pun diantara kita malam itu, Karin. Kamu yang memberiku obat tidur. Mana ada pria yang hilang kesadaran bisa melakukan berhubungan in-tim. Kamu memang nggak waras. Dan sebaiknya periksa ke dokter jiwa!"Karin kembali tertawa lantang. "Kamu jangan percaya diri dulu, Kris. Aku nggak peduli soal itu. Yang aku pedulikan kamu dan Rania tidak bersatu lagi. Kamu berani mencampakkanku, artinya kamu juga akan dicampakkan oleh Rania! Mata dibayar mata! Cinta dibalas Cinta! Sakit dibalas sakit!""Dan kamu pikir ancaman itu masih berpengaruh padaku? Ekspektasimu terlalu tinggi, Karin." Tangannya mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.Karin mengerutkan keningnya."Kamu tahu apa ini?" Dia memperlihatkan layar ponselnya ke wajah Karin, isinya file yang dikirim oleh sekretarisnya soal rekam medis Karin. "Rekam medis leng

    Last Updated : 2025-02-03
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 38. belatung di Restoran Rania

    "Ada belatung di ayam goreng ini!"Semua kepala spontan menoleh ke arah suara itu. Seorang wanita muda berdiri sambil menunjuk piringnya. Wajahnya memerah, mulutnya terus mual-mual."Hoex! Hoex! Hoex! Cuih? Restoran apa ini, kenapa bisa ada belatungnya?!" Wanita itu mual-mual di depan pengunjung lain.Rania cepat mendekat, langkahnya tergesa. Krisna langsung mengikuti, matanya mengamati keadaan yang mendadak kacau."Ada apa, Mbak?" Rania berusaha tenang, meskipun dadanya berdebar.Wanita itu mendelik tajam. Tangannya gemetar saat menunjuk ke piringnya. "Ini apa, hah? Belatung di ayam goreng! Apa kalian pakai daging busuk? Mau bikin pelanggan keracunan?"Semua tamu langsung memusatkan perhatian pada wanita itu dan di piringnya. Sebagian berbisik-bisik, sebagian lagi berdiri, mengamati makanan mereka sendiri dengan mata curiga. Beberapa bahkan mulai memanggil pelayan."Biar aku lihat, Ran." Krisna maju mengamati ayam goreng itu.Rania juga melihatnya teliti. Matanya membelalak saat meli

    Last Updated : 2025-02-04
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 39. Sebentar Saja

    "Aku nggak kenal sama wanita itu dan apa alasannya dia melakukan hal kejam padaku, Mas?"Tak sadar, kerenggangan di antara mereka tersisih. Rania juga lupa menghubungi temannya karena ada Krisna di sana.Krisna mengangguk pelan. "Pasti ada yang menyuruh wanita itu. Nggak mungkin cuma karena kebencian sepele. Dia saja langsung kabur saat mau ancam."Rania menoleh cepat. "Disuruh? Siapa yang melakukannya, Mas? Siapa yang punya niat menjatuhkan restoranku?"Krisna mendesah, mencoba menenangkan emosi yang mulai membakar dadanya. "Kamu nggak perlu tahu sekarang. Aku akan menyelesaikan ini. Nama baik restoran ini akan kembali bersih, aku janji."Rania menatap serius. "Nggak, Mas. Kalau kamu memang tahu siapa yang ada di balik semua ini, aku juga harus tahu. Restoran ini tanggung jawabku. Jangan ada yang disembunyikan."Krisna diam sejenak. Tatapan istrinya begitu kuat, penuh tuntutan. Dia tahu ini bukan saatnya menutupi apa pun. Suasana berubah jadi hening. Krisna mendekat dan tanpa permis

    Last Updated : 2025-02-05
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 40. RMKS

    "Kalau kalian masih mau berdebat, silakan pergi dari sini. Urusan restoran akan aku selesaikan sendiri tanpa bantuan kalian!" Rania mendesah berat, matanya menatap tajam ke arah Krisna dan Adrian yang masih saling melempar tatapan tajam.Krisna terdiam. Nafasnya terdengar kasar, tapi dia tak berkata apa-apa. Yang pasti, dia tidak mau pergi.Adrian juga tak kalah sengit. Tatapannya tak lepas dari Krisna. Pria itu tak rela kalau sampai Rania kembali ke pelukan Krisna. Selain sebagai pengacara Rania, diam-diam pria itu menaruh hati pada sosok Rania."Sayang aku sudah menyuruh orang menghapus berita itu. Nggak lama lagi berita itu pasti akan surut." Krisna lebih mendekat. "Memang butuh waktu tidak sebentar, Sayang. Pengacaraku juga sudah dekat. Dengan bukti yang kita punya, aku akan bawa kasus ini ke pengadilan.""Pengacara?" Adrian menyela dengan tatapan dingin. "Sudah ada pengacara di sini. Tidak perlu menunggu pengacara lain. Aku bisa langsung mengambil tindakan."Rania memijat pelipis

    Last Updated : 2025-02-06
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 41. RMKS

    "Hay, hari ini aku lagi mau makan di resto atas rekomendasi teman. Katanya sih enak, tapi kita coba dulu. Namanya ... N Dream Garden. Apa ada yang pernah kemari? Kalau ada jangan lupa koment." Selebgram dengan ribuan pengikut itu tersenyum lebar, menatap kamera ponselnya. Senyumnya lebar seolah tidak ada maksud buruk di baliknya.Komentar netizen membanjiri siaran langsungnya.[Resto belatung, serius? Jangan makan di sana, makanannya busuk.][Boikot saja resto itu. Mereka nggak peduli kesehatan konsumen.][Udah lapor polisi, belum sih? Restoran itu sudah memakan korban!][Hoex! Jijik sama resto itu. Jadi inget sama belatung kemarin.]Selebgram itu tertawa kecil, menanggapi komentar. "Masa sih? Emang gosip itu benar? Tapi aku nggak mau kasih nilai buruk kalau belum lihat langsung. Kita lihat aja nanti. Kan, aku cuma mau coba-coba. Misal ini ya, misal emang bener terus aku masuk rumah sakit, kalian jangan diam aja."Dia melangkah mundur sambil tetap menatap kamera, sengaja mengambil ang

    Last Updated : 2025-02-07
  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 42. RMKS

    "Aku dan Krisna telah menghabiskan malam panas bersama. Bagaimana? Siapa yang rendahan di sini?" Karin tertawa lantang. Dia sangat kuat melihat wajah Rania saat ini. "Karin!" sentak Krisna dengan mata nyalang. Dua tangannya terkepal kuat di bawah sampai ototnya menggembul. "Jangan menebar racun lagi, Karin! Kamu sudah menipuku soal penyakit palsumu itu dan sekarang kamu mau membuat manipulasi baru? Heh, jangan harap dengan omong kosong, aku dan Rania akan renggang lagi." Sungguh Rania tercengang. Hatinya bak tersayat sembilu. Tubuhnya terasa lemas, seolah dunianya benar-benar runtuh. Krisna yang mengatakan mau rujuk, malah seperti ini. Pandangannya jadi kosong, hatinya bergemuruh. Meski hubungan mereka ada di ujung tanduk, tapi perasaan Rania masih terpatri di lubuk hati. "Dasar gila Kamu yang jalang!" geram Ajeng. Selebgram maju dan berbisik pada Karin. "Emang beneran? Kalau bener besok kami harus jadi bintang tamuku dan kita bahas ini. Ok?" Karin mengedipkan matanya. Krisna me

    Last Updated : 2025-02-07

Latest chapter

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 90. Sebuah Ketulusan.

    Dalam hitungan menit, Krisna sudah membawa Rania dalam mobil dan siap ke rumah sakit terdekat.Sepanjang perjalanan, Krisna menggenggam tangan istrinya erat. Wajahnya tegang.Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung ditangani cepat. Krisna memayao dokter. "Bagaimana kondisi istri saya, Dok? Ada apa? Apa ada yang serius?"Dokter tersenyum tenang. "Tenang, Pak. Istri Bapak sehat. Dan ... selamat. Istri Anda hamil. Untuk lebih lanjutnya silakan ke dokter obgyn."Krisna terdiam. Mulutnya terbuka tapi tidak ada suara yang keluar. Seolah otaknya butuh waktu untuk mencernanya. Lalu perlahan, wajahnya berubah. Mata melebar. Rania tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia diam memegang perutnya. Tanpa suara air matanya menetes begitu saja. Akhirnya dia bisa hamil lagi."Hamil?" Jantungnya berdetak sangat kencang. Akhirnya, yang dia tunggu tiba juga.Dokter mengangguk. "Tidak perlu terlalu khawatir soal mual pagi. Itu wajar. Tapi harus banyak istirahat."Setelah kepergian dokter."Aku hamil, Ma

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 89

    "Nggak ada toleransi lagi. Ayah sudah lelah melihat tingkahmu tiap hari. Emangnya ayah nggak tahu apa yang kamu lakukan selama ini di luar. Pamitnya cari kerjaan tapi kamu cuma nongkrong sama teman yang biasanya. Mau jadi apa kamu kalau terus kayak gini.""Aku tahu Ayah membenci anakmu ini. Tapi setidaknya jangan menyiksa anak dengan menikahkan sama pria kampungan. Mau ditaruh di mana mukaku ini, Yah!" teriak Winda."Ayah nggak peduli. Kamu nikah sama pria pilihan ayah atau kamu urus hidupmu sendiri sana.""Mas, jangan keterlaluan!"Agung tidak mendengarkan lagi protes istri dan anaknya.Rania dan Krisna yang kebetulan berkunjung, saling berpandangan. Saat mereka masuk rumah langsung disuguhi perdebatan itu."Mbak Winda, tenanglah. Ayah punya alasan sendiri melakukan hal itu. Lagi pula apa salahnya menikah dengan pria dari kampung, tapi bertanggung jawab. Dan tidak semua pria dari kampung itu miskin dan kumal." Rania menyembunyikan senyum tipisnya."Aku nggak butuh nasihatmu, Rania! I

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 88

    Belum sampai Krisna menjawab, dua polisi datang. Satu dari mereka mengeluarkan berkas sambil menatap langsung ke arah Ane."Saudari Ane. Kami dari kepolisian. Berdasarkan laporan dan bukti yang sudah kami terima, Anda kami tetapkan sebagai tersangka dalam beberapa tindak pidana."Ane melangkah mundur, panik. "Apa-apaan ini?"Veni langsung gelisah takut."Anda diduga terlibat dalam upaya penganiayaan berencana terhadap saudari Rania, termasuk insiden keguguran yang terjadi akibat racikan obat yang Anda kirim melalui perantara. Anda juga terlibat dalam upaya penculikan secara tidak langsung dengan menjebak korban ke hotel. Malam ini, Anda juga mencoba menjebak suami korban, pak Krisna dalam upaya pencemaran nama baik."Polisi lainnya mengambil borgol dari pinggang."Saudari Ane, Anda berhak didampingi pengacara. Tapi malam ini, Anda kami tangkap dan akan dibawa ke kantor kepolisian untuk pemeriksaan lanjutan. Kami mohon kerja sama Anda."Ane berontak. "Kalian semua gila! Ini jebakan!

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 87

    Krisna bersandar sambil memegang keningnya, memejamkan mata, seperti halnya orang ngantuk dan lemas. Kepalanya pelan tertunduk di sofa empuk.Tak butuh waktu lama, suara langkah pelan masuk ke ruangan. Dia Veni dan Ane."Kena sekarang. Lakukan tugasmu selanjutnya, Veni.""Siap. Aku senang melakukannya."Ane tersenyum sinis berdiri menatap Krisna yang tergeletak.Lalu, ada seseorang lagi yang masuk dan memindahkan Krisna ke atas ranjang. Ane keluar dan menyerahkan sisanya pada Veni. Dia akan mengawasi dari luar.Kini, Veni itu mendekat, makin mendekat. Langkah heels nya nyaris tak terdengar.Tubuh Krisna yang tampak tertidur membuat Veni makin percaya diri. Dia duduk di sisi ranjang, tangannya mulai meraih kerah jas Krisna, lalu bersiap berbaring ke ranjang di sisi Krisna.Baru satu sentuhan, lengan Krisna langsung menangkap pergelangan tangannya."Aku tidak suka disentuh oleh wanita murahan.""Kamu-" Veni terperangah, langsung bangkit dan mundur dua langkah. Matanya membelalak meliha

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 86

    "Aku nggak akan macam-macam. Aku cuma pengen pastikan kamu aman sampai rumah. Krisna nggak bisa dihubungi kan?"Rania menggigit bibir. Jawaban itu tepat sasaran. Krisna memang belum membalas pesan, belum juga mengangkat telepon. Hatinya makin tidak tenang.Dan kenapa Adrian bisa tahu? Semua makin janggal di hatinya."Tolong jangan buat situasi makin rumit, Drian.""Percaya sama aku sekali ini aja. Aku cuma pengen kamu selamat. Nggak lebih."Rania terdiam. Lalu membuka ponsel. Mengetik pesan singkat ke suaminya. [Aku bareng Adrian. Ban mobilku kempes, Mas. Dan ke mana orang-orangmu saat ini? Kenapa semuanya hilang?]Terkirim. Tapi belum dibaca."Jadi ikut denganku, kan?"Rania menatap Adrian sesaat lalu mengangguk pelan.Adrian mendekat dan memayungi tubuh Rania. Mereka berjalan pelan menuju mobil. Langkah kaki berirama dengan gemuruh hujan.Rania hanya diam, kaku. Jarak tubuh mereka dekat, tapi rasa asing membentang seperti jurang tak kasatmata.Saat hampir sampai mobil, sepatu Rania

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 85

    "Restoran sepi bingung, giliran ramai juga bingung. Kamu maunya apa, Jeng," ucap Indra sambil mendecih."Maunya kamu mingkem, Dra. Biar aku bisa fokus pakai indra ke sebelas. Ada yang nggak wajar sama semua ini soalnya."Rania menatap sekeliling. "Itu juga yang bikin aku bingung. Review restoran ini sebelumnya jelek banget. Dan usaha perbaikan baru saja dimulai. Tapi sekarang? Tiba-tiba banyak orang makan sambil selfie."Indra menyikut lengan Ajeng pelan. "Fix. Ini settingan Adrian, temanku yang terlalu tulus dan baik hati dan nggak nuntut balesan. Pasti pelanggan bayaran. Nih orang terlalu niat."Ajeng mengangguk cepat. "Yakin, Adrian. Bisa jadi Kang Mas Krisna. Kan dia udah jadi sweet banget sekarang."Indra mendesis. "Kamu tim Krisna sekarang? Aku tim Adrian."Lalu, Ajeng menoleh pada Rania. "Gila sih kalau semua ini emang hasil karya suamimu. Dia keren, Ran. Maksud aku, suami kamu tuh bukan tipe asal janji. Dia kerjain semua dengan detail. Meski nyebelin, tapi tobatnya beneran."I

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 84

    Krisna tersenyum tipis. "Aku nitip Rania sementara padamu. Cuma ini rencana yang bisa menyelesaikan singkat. Kita ringkus dia pakai rencana jebakannya."Adrian tersenyum tipis. "Pokoknya aku nggak janji bisa tahan diri, tahan hati di depan istrimu. Lagian kenapa juga kamu minta bantuan musuh cintamu. Nggak takut resiko istrimu aku culik?""Ane sedang mengincarmu. Dan aku lebih percaya sama kamu saat ini. Lakukan semua sesuai rencana kita.""Hish! Terserah kamu. Aku hampir gila sejak kemarin kamu datang. Ditambah kamu menyuruhku mendampingi Rania soal restoran. Argh! Gimana kalau aku kerasukan iblis terus jadi perebut istri orang?" Adrian meneguk cepat minuman di depannya.Lalu, Krisna berdiri dan berjalan ke dekat kursi Adrian. "Kamu memang nggak ada jaminan bisa tahan diri, tapi aku sangat percaya sama istriku. Dia nggak mungkin mau menerimamu." Diiringi tawa renyah.Adrian sontak berdiri dan menendang kaki Krisna. "Hish! Licik! Nggak menghormati sad boy. Aku ini sad boy terhormat. S

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 83. RMKS

    Langkah Krisna pelan. Tangan hangatnya menutup mata Rania dari belakang.“Sebentar lagi, sayang. Jangan curi-curi intip,” bisiknya lembut.Rania tertawa kecil. “Kenapa harus ditutup segala? Aku jadi penasaran, Mas.”“Pokoknya lihat saja nanti. Jangan penasaran.”Dia membawa Rania melewati kamar. Pelan-pelan menuju balkon yang pintunya sudah terbuka. Udara malam menyambut, angin tipis membawa aroma bunga segar dan suara gemericik air dari kolam kecil di halaman bawah.Ketika sampai di ujung balkon, Krisna berhenti.Tangannya perlahan turun dari wajah Rania. “Sekarang boleh lihat.”Rania mengedarkan pandang. Napasnya tertahan. Bibirnya langsung melengkungkan senyum.Balkon itu sudah berubah. Lampu-lampu kecil bergantung dari atap kayu, berkelip cantik. Di tengah, ada meja kecil bulat dengan dua piring yang sudah tertata rapi. Lilin aromaterapi menyala di tengah. Di sisi lain balkon, kursi didekor dengan selimut tipis dan bantal lembut. Langit malam memayungi segalanya—bintang tersebar s

  • Rayuan Mantan Kekasih Suamiku   Bab 82.

    "Bagaimana soal pria ponakanmu yang katanya sabar, tapi tegas itu, Bayu?" tanya Krisna."Dia setuju saja kalau dijodohkan, tapi yang pasti harus tinggal di kampung dan hidup seadanya. Dia nggak mau tinggal di kota. Dan pekerjaannya kasi tukang bengkel."Krisna tersenyum lebar. "Kita lihat nanti dulu."------Plakkk! "Dasar anak nggak tahu diri!"Tangan Agung sudah melayang lebih dulu sebelum pikirannya sempat mencerna. Pipi Winda memerah seketika.Winda memegang pipinya. Mata membelalak antara syok dan amarah.“Kamu menamparku, Yah?! Hanya karena PEREMPUAN ITU?” Teriakan Winda melengking, membuat Puspa reflek berdiri dari sofa.Puspa mendekat cepat, memeluk bahu putrinya. “Apa-apaan, Mas? Kamu gila?! Dia anak kita sendiri! Kamu nggak bisa seenaknya tampar Winda!”Agung melotot. “Karena anakmu ini nggak pernah tahu diri! Sudah kubilang jangan ganggu Rania lagi! Kamu pikir aku nggak tahu semua yang kamu lakukan, Win?! Kamu pikir aku buta?!”“Sudah cukup, Mas!” Puspa menepuk bahu Winda

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status