Share

Rayuan Suami Misterius
Rayuan Suami Misterius
Penulis: Diosa

01. Siapa Pria Ini?

“Kamu nggak apa-apa 'kan? Ada yang sakit? Mana yang sakit?"

Mendengar pertanyaan itu, Elrissa hanya bisa diam. Sejak bangun dari pingsan, dia merasa hampa, kepingan ingatan di kepalanya saling bercampur tidak karuhan.

Ini membuat dia tak ingat— apa yang barusan terjadi? Kenapa dadanya sakit seakan baru saja bernapas di dalam air? Kenapa juga sekujur tubuhnya basah? Dan, siapa pria misterius yang mengajaknya bicara ini?

"Sayang? Kenapa kamu diam aja? Kamu nggak apa-apa 'kan?”

Kedua mata Elrissa terbelalak. Dia mengulang, "Sayang? Sayang kamu bilang? Kenapa kamu manggil aku Sayang?“

"Kok kamu malah ngomong nggak jelas gitu, sih? Aku tanya, kamu baik-baik aja, nggak? Ada yang sakit?" Si pria misterius berparas menawan itu mendekati Elrissa, hendak menyentuh lengannya. "Sini aku—”

"Enggak!“ sela Elrissa sambil mundur selangkah, tetap menjaga jarak. Dia bingung dengan keadaan ini. ”Tolong jangan dekat-dekat sama aku.“

"Kamu ini kenapa? kenapa malah mundur, aku mau periksa kondisi kamu."

"Maaf, tapi kamu ini siapa?"

Pria asing itu terperanjat. Usai jeda beberapa detik, dia bertanya serius, "kamu jangan bercanda, kok tanya gitu? Ini aku ... Alano, suami kamu.“

"Alano? Su-Suami?” ulang Elrissa ikut kaget. Kepalanya sekarang seakan terselimut oleh kabut hitam, tidak jelas sama sekali. “A-Apa maksud kamu? Aku nggak kenal sama kamu. Suami gimana? Aku aja belum nikah.”

"Jangan-jangan gegar otak. Kamu tadi kebentur?“ Alano mendekat lagi, ingin menyentuh kepala Elrissa. "Sini dulu, aku periksa kepala—"

"Enggak, enggak usah, aku udah bilang jangan dekat-dekat sama aku!" potong Elrissa cepat.

Tingkahnya sangat waspada bak anak kucing di lingkungan baru. Ia memperhatikan sekitar. Sejauh mata memandang hanya pepohonan dan semak belukar. Tidak salah lagi— ini memang hutan.

Tapi, kenapa ada di hutan?

"Rissa?” Suara pria asing bernama Alano itu terdengar cemas. Dia berusaha mendekati Elrissa sembari merayu, "tolong jangan takut sama aku. Aku bukan orang jahat, Sayang."

"Kok kamu bisa tahu namaku?"

"Gimana aku nggak tahu, kita ini udah nikah. Aku suami kamu. Alano. Aku tahu semua tentang kamu."

Orang terdekat pasti memanggil Elrissa dengan 'Rissa', sementara orang tak dikenal biasa memanggilnya 'El'. Karena hal tersebut, Elrissa perlahan tenang.

Karena wanita itu diam saja, Alano kembali bicara, "kamu nggak usah takut, aku beneran suami kamu. Aku cuma mau periksa kondisi kamu."

"A-Aku nggak ingat apa-apa. Aku nggak kenal kamu. Ini kenapa aku ada di sini? Ini hutan 'kan? Kenapa aku di hutan? Kenapa juga bajuku basah?"

"Kamu ingat nama kamu, nggak?"

"Elrissa."

"Terus aku?"

Elrissa menggeleng lemas.

"Oke, tenang dulu, aku bukan orang asing apalagi orang jahat di sini, jadi kamu nggak usah terlalu waspada kayak gini ..." Secara hati-hati, Alano kembali mendekati Elrissa sembari bertanya, "ingatan terakhir kamu apa?”

"Nggak tahu, aku tidur di rumah mungkin. Aku bahkan nggak ingat ini hari apa, tanggal berapa, kemarin aku ngapain, aku nggak ingat apa-apa ...“

Alano berhasil mendapatkan kepercayaan Elrissa. Dia menyentuh kedua lengan wanita itu, dibelai dengan lembut.

Dia berkata, "Sayang, kamu tadi tenggelam saat main air. Mungkin kepala kamu terbentur. Untungnya aku berhasil bawa ke tepian pantai."

"Aku—" Elrissa menyentuh dadanya yang masih agak sakit. Sekarang, dia paham kenapa kondisinya begini. "Aku tenggelam?"

”Iya, kamu tenggelam, aku yang selamatin kamu. Kamu hampir celaka, aku takut banget tadi soalnya kamu kebawa arus."

Elrissa terdiam. Dia menatap mata pria itu dalam-dalam— mata hitam legam yang menghanyutkan sekaligus penuh pesona. “Kamu beneran suamiku? Aku punya suami? Kita udah nikah?"

"Iya, aku suami kamu.”

Elrissa tidak ingat apapun tentang beberapa waktu ke belakang. Entah Minggu ke belakang atau beberapa bulan ke belakang. Akan tetapi, dia yakin seharusnya tak memiliki suami.

Lantas, siapa pria ini? Apa dia sungguh suaminya?

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status