Share

Berdua Menghadapi Emosi

Mobil kembali melaju, jalanan mulai menanjak, dan sempit. Mereka mengambil jalan yang nantinya akan turun di Seririt, Singaraja.

Hawa sejuk, bau kopi mentah yang menguar, membuat mereka seolah melupakan tujuan mereka melakukan perjalanan ini.

Bersenandung mengikuti lagu yang mereka putar. Tertawa bersama bila salah satunya lupa lirik, mengganti lirik sesuka hati mereka untuk bersenang-senang.

Dazzle melupakan perihnya, Merah melupakan sakitnya. Penawar dari rasa yang menyakitkan, mungkin adalah kebersamaan yang tak menuntut apa pun.

Hari menjelang sore saat mereka sampai di rumah Dazzle. Pak Made sudah menunggu di teras depan sambil menyesap kopinya.

“Akhirnya datang juga,” kata Pak Made dengan logat Balinya yang kental.

“Maaf ya, Pak, jadi menunggu,” kata Dazzle lalu menyalami orang yang sudah menjaga dan membersihkan rumahnya selama tak pernah dia tempati.

“Mas Dazzle, kaya sama siapa saja. Bli kan eman

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status