Share

Mulai Bersama

Dazzle kembali melajukan motornya ke arah Kuta. Dia sudah mengirim pesan untuk Lara. Kini pikirannya bercabang. Bagaimana mengatakan ijin kerja mobile kepada Lara dan bagaimana menolong Merah.

Memang, menjadi pemikir sepertinya selalu membuatnya berada dalam situasi yang rumit.

Lara menunggu di starbucks reserve Kuta. Menyesap machiatonya.

“Kok lama? Dari mana lo? Cuti klayapan,” salak Lara membuat Dazzle melemparinya dengan struk pembelian.

“Sabar napa,” sergah Dazzle menyandarkan punggungnya.

“Kamu bisa lobi Pak Irwan agar aku bisa kerja mobile?” tanya Dazzle membuat Lara melotot.

“Kenapa lo mendadak pengen kerja mobile?” selidik Lara.

“Ya, aku ada urusan yang mendadak dan, rumit,” elak Dazzle.

“Lo harus jelasin, baru gue mau bantu,” ancam Lara.

Dazzle menyesap cafe lattenya.

“Aku, sedang dalam misi, entah ini kutukan atau apa,”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status