Share

6. Hari Sakit

Sinar matahari nekat menerobos masuk melalui fentilasi udara ruangan berukuran 3×6 meter itu. Menyilaukan mata gadis yang sedari malam hanya berbaring dan menangis hingga terlelap.

Nampaknya kondisi kesehatanya tengah menurun, dia terbangun dengan rasa sakit di bagian kepala yang teramat, serasa sebuah bongkahan batu besar tengah diletakkan di atas kepalanya.

"Jam berapa ini?" matanya melirik ke arah jam dinding. Waktu menunjukan pukul 08.30 WIB. Menangis semalam cukup menguras energinya hingga dia terlelap dalam tidurnya.

Gadis itu bangkit dan berjalan ke kamar mandi mungil yang berada di sudut ruangan. Meraup air dengan kedua telapak tangannya untuk kemudian dibaush ke wajah. Dingin. Basuhan air seketika menyadarkan pikiranya untuk kembali meratapi kenyataan pahit hidupnya.

Sepasang manik hitam memperhatikan bayangan wajah yang terpantul dari cermin kamar mandi di depanya. Matanya sembab, wajahnya pucat. Luka bekas sulutan rokok malam itu juga belum kunjung mengering.

"Kok panas ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status