Share

Bab 46. Remember Me, Be!

Diva sendiri yang menyiapkan makan malam mereka. Seperti perkataannya saat di telepon Mama tadi, sepuluh tahun hidup sendiri di negeri orang membuatnya mandiri. Dia terbiasa melakukan semuanya sendiri, bahkan berobat ke rumah sakit pun dilakukannya sendiri. Padahal dulu dia masih berusia belasan, dan dalam keadaan amnesia. Tidak ada seorang pun yang dikenal dan dapat dipercaya, tetapi dia tetap melakukannya.

Tak hanya pada pemeriksaan rutin, saat ada ingatannya yang memasuki kepala juga seperti itu. Dengan sambil memegangi kepala dia berlari dari apartemennya menuju stasiun kereta, dan tiba di rumah sakit dalam keadaan nyaris tak bertenaga. Beberapa kali hal itu pernah terjadi padanya, sehingga saat mengalami sakit kepala yang teramat bahkan sampai membuatnya pingsan, dia sudah biasa-biasa saja.

"Besok kamu perginya pagi apa siang?" tanya Diva setelah nasi goreng di piringnya habis.

Juna mengedikkan bahu. "Aku masih belum tau, Be. Jadwalnya ada sama Kevin."

Juna belum menghabiskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status