Share

3. Namanya Lara

"Calon istrimu dan ibunya." jawab Clara membuka pintu kamatr mandi dan menyuruh Anton bergegas.

"Apa?"

"Apanya apa Mas? Ayo cepatlah. Pas lupa kemarin sudah setuju?" Clara menatap Anton.

"tapi sayang, ini terlalu mendadak. Tidak bisakah.."

"Tidak bisakah apa mas? Jangan menundanya Mas." Clara nampak ngotot sekali.

Anton hanya bisa pasrah saat Clara udah mengatakan itu. Anton memang pantang melanggar janjinya endiri. Jadi dia hanya menurut saat Clara menyuruhnya bergegas, Clara bahkan emmilihkan sendiri pakaian yang dikenakan Anton untuk makan malam. Tapi, baik Anton ataupun Clara tidak ada satupun yang mengetahui wanita mana yang akan dipilih Desi sebagai istri muda Anton.

"Wah, akhirnya kalian datang juga. Ibu pikir kau tak akan datang Anton!" sapa ibu ramah saat tahu anak dan menatunya datang lebih awal dari tamu yang sudah dia tunggu.

"Sudah basa-basinya bu, mana wanita yang mau ibu jodohkan denganku itu? Ibu sudah merencakan ini ya?' tuduh Anton.

"Merencanakan apa? Ibu hanya mau yang terbaik untuk kamu, memangnya siapa yang akan menikmati ini nanti kalau bukan kalian juga?' Desi nampak tak suka dengan tuduhan Anton tadi.

Clara tahu ini akan jadi bertebatan sengit antara ibu dan anak, jadi dia berusaha melerainya dan mengajak Anton untuk masuk dan duduk dengan tenang.

"Entah kamu mengingatnya atau tidak Clara, wanita ini pastinya sudah mengenal Anton dengan sangat baik, begitu juga dengan Anton. Namanya Lara, apa kalian berdua mengingatnya? Dia ada anak temannya ibu."

Desi langsung tersenyum lagi. Dia sangat yakin jika Anto masih mengenal nama itu. Wanita yang pernah bersama dirinya ketika masih muda dulu. Ketika masa-masa kuliah dulu, dia dan juga Lara berpacaran tapi berpisah. Lalu Anton kemudian dekat dengan Clara, dan menikahi Clara.

"Beberapa waktu yang lalu, ibu pernah bertemu dengan ibunya Lara dan aku tidak sengaja mengatakan ini pada ibunya Lara. Lara juga sepertinya tidak bermasalah kalau harus menjadi istri muda begitu juga dengan ibunya. Sepertinya Lara masih mencintaimu Anton."

Anton hanya bisa terdiam dan menunduk. Dia tidak berani berkomentar atas hal apapun yang dikatakan sang Ibu. Kisah masa lalunya dengan Lara di masa lalu kembali terbayang-bayang olehnya.

Desi berulang kali menyebutkan mengenai kisah masa lalu Anton dan juga Lara. Sementara Angon hanya terdiam dan Clara nampak beberapa kali hanya menimpali. Desi berkata jika akhir pekan ini, dia berencana untuk memperkenalkan dan mempertemukan kembali Lara dan Anton untuk lebih cepat proses pernikahan, jika Clara setuju tentunya.

"Iya Ibu aku setuju, mas Anton juga setuju, benar kan Mas?" Clara nampak tersenyum menatap Anton.

"Jadi kau juga setuju atas pernikahan ini Clara? Maksudku, jika kau tidak setuju, kau akan diceraikan oleh Anton. Tapi ya baguslah kalaupun kau setuju. Jadi kau akan diberi madu oleh Anton. Kau tidak keberatan bukan?"

" Bu kenapa perkataan itu jadi kasar begitu? Kita tidak pernah membahas bagian yang itu kan sebelumnya? Tanya Anton  tiba-tiba bersuara ketika ibunya menyebutkan mengenai perceraian kalau Clara tidak setuju.

"Loh Memangnya kenapa? ibu memang berencana mengatakan hal itu jika memang Clara tidak setuju. Tapi ya baguslah, Clara kan setuju, jadi kita tidak perlu membahas bagian yang itu kan jadinya? Akhir pekan ini akan ada jamuan, jadi kalian berdua datanglah. Aku ingin proses pernikahannya dipercepat Anton. Aku juga ingin agar kau segera mendapatkan keturunan dari Lara itu saja!" Ucap Desi dengan penuh senyum kemenangan.

Clara yang dari tadi hanya bisa menahan hatinya sekarang ingin menyampaikan sesuatu. Tapi dia tahan-tahan, namun sepertinya ucapan ibunya terus saja menyudutkan dia.

"Bu. Andaikan nanti pernikahan mas Anton dan juga Lara, malah mendapatkan lagi anak perempuan, apakah itu artinya mas Anton akan dinikahkan lagi dengan perempuan lainnya sampai mendapatkan anak laki-laki bu?" tanya Clara bersiap dengan segala kemungkinan buruk atas jawaban Ibu mertuanya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Husna Wati
menarik, lanjut lagi next bab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status