Share

5. Sebuah Kerelaan

Author: Ka Enov
last update Last Updated: 2023-03-17 21:30:27

Semua terdiam dan menahan nafas. Tidak ada yang bersuara. Llau isak tangis itu meluncur juga. Dari seorang Clara.

"Jawablah pertanyaan dari Lara, Clara? Apakah kau mengizinkan jika Lara menikah dengan suamimu?' tanya penghulu menyadarkan Clara.

"Iya Lara, aku ikhlas, aku ridho terhadap pernikahanm dan juga Mas Anton, menikahlah dengannya. Aku merestui kalian." wala dengan tangis, Clara mengucapkan itu dengan lantang.

Lara dan Clara kemudian berpelukan. " Jangan menangis Lara, nanti make up kamu akan luntur!" bisik Clara pelan, membuat Lara tersenyum simpul.

Lalu tibalah giliran Anton.

"Ini awal yang bagus Anton, kau menikah dengan restu ayah ibu serta istrimu. Semoga Allah memudahkan jalan pernikahan kalian, semoga Allah membimbingmu supaya kau bisa adil pada istri istrimu!" kata Pak penghulu sebelum mic itu berpindah tangan ke Anton.

"Dinda Clara, aku akan menikahi Lara hari ini, maafkan aku, sudah membagi cina dengan wanita lain, aku juga akan membagi semuanya secara adil padamu dan padanya. waktuku, tubuhku, kekayaanku, serta cintaku. Maaf jika ini memeberatkanmu, memebebani kamu. Tapi langkahku akan makin berat, jika kau tak rido dengan apa yang aku lakukan hari ini, jadi benarkah kau sudi, ikhlas dan ridho dengan aku menikahi Lara?" 

Kali ini tangisan begitu banyak wanita diruangan itu langsung pecah. Saat Anton mengucapkannya sambil menggenggam tangan Clara dan menyuruhnya menggenggam tangan Lara.

Lama semua yang hadir diam, dan sibuk menyeka air mata. Ada banyak yang menunduk dalam, meresapi kesedihan, serta keleraan seorang istri mengizinkan suaminya menikah lagi. Ada juga yang menanti dan bertanya, kenapa Clara tak langsung menjawab dan malah menangis, adakah Clara berubah pikiran?

"Ckck, kok Clara diem aja sih? Pak penghulu juga?' batin Desi sedikit gelisah.

"Silahkan dijawab Clara, pertanyaan suamimu!" seru penghuu, seolah mendengar batin Desi.

"Iya mas Anton, Aku ikhlas, Aku ridho atas pernikahanmu dan juga Lara mas!" ucap Clara membuat beberapa orang mengucap hamdallah. Termasuk Desi.

Prosesi akad nikah langsung berlanjut. Penghulu segera membacakan hak dan kewajiban suami istri, serta hal mendasar lainnya. Menyuruh dua insan itu untuk kembali mengulang dua kaliamt syahadat, serta serangkaian  acara akad, pada umumnya.

Hingga saksi berucap 'SAH'. Lagi lagi tangisan Clara membanjiri wajahnya. Banyak yang kasihan padanya dan memeluknya. Begitu jga kata selamat dari banyak orang yang memebri ucapan itu pada dua insan yang saat ini sudah sah menjadi suami istri.

"Selamat ya mas, atas pernikahanmu!" ucap Clara, saat air matanya sudah tak lagi sederas tadi.

Anton diam dan menelisik wajah istri tuanya itu. Tapi tatapan Clara langsung menunduk dan berbalik pada Lara.  Clara mengucapkan kalimat sama, seperti yang dia ucapkan untuk Anton.

"Selamat ya Lara, atas pernikahan kalian!"

"Makasih ya mbak!" Lara langsung memeluk Clara.

"Eh nanti dulu dong, kita foto dulu!" Desi tiba tiba menghentikan langkah Clara untuk turun dari panggung pengantin.

Anton nampak terkejut dengan permintaan ibunya itu. Ketiganya saling pandang. Tapi fotografer sudah langsung ambil gambar. Beberapa kali malah semuanya terekam. Bahkan ada foto mereka bertiga, dimana Clara berada diantara mereka.

"Nah ginikan jadi akur!" tutur Lisa yang berdiri disamping Desi.

"Ayah kok pake baju pengantin? nenek juga ko pake kebaya? ayah nikah lagi?" tiba tiba suara kecil itu mengagetkan mereka. Nayla dan Kayla, gadis kembar Anton itu tiba tiba ada disana, menatap mereka dengan pandangan yang sulit diartikan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Restu untuk Pernikahan Kedua Suamiku   12. Tahun Bahagia

    Clara tidak bisa mengubah perasaannya begitu saja. Dia sangat cemburu terhadap Anton dan juga Lara. Tetapi dia tidak berani untuk mengungkapkan apapun. Melihat sang istri, yang nampaknya tidak baik-baik saja, Anton pun mendekatinya."Ada apa sayangku? Aku sudah kembali. Tapi, kenapa wajahmu masih di tekuk begitu?" tanya Anton.Clara masih enggan bicara. "Sayang!" Anton kembali memanggil Clara. Kali ini dengan pelukan."Apakah salah jika aku cemburu mas? Kenapa kalian seolah mengejek aku?" Clara menangis."Klara Sayang sudah Mas katakan bukan?ini tidak akan mudah. Sudahlah. Mas juga tidak menyentuh Lara. lara saat itu tengah datang bulan. Jadi kami hanya berlibur saja. Tidak ada hal apapun yang terjadi!"Mendengar ucapan dari sang suami, kalau harapan kemudian menghapus air matanya. Tetapi tentu saja ini seperti sesuatu yang hanya diundur saja. Besok atau lusa ketika datang bulan Lara sudah selesai pastinya Anton akan menyentuhnya. Itu adalah haknya haknya yang kemudian ditunda."Apaka

  • Restu untuk Pernikahan Kedua Suamiku   11. Cemburu yang Menyiksa

    Clara sangat tak tahan, berada didapur malah membuatnya makin penasaran."Apa yang dikatakan Lara ya? Aku dulu sebulan menikah, sudah hamil si kembar. Apakah Lara juga?" batin Clara tak tenang.Teh yang akan disuguhkan pada tamunya, malah terlalu lama diaduk Clara yang melamun."Clara, kok lama banget sih? kamu melamun? atau kamu campur sesuatu ke minuman itu ya?" tanya Desi."Astagfirullah ibu, memasukkan apa maksud ibu?""Kok kaget gitu? Ya masukkin gula sama teh, memang apa lagi?" ucap Desi polos. Ia langsung mengambil alih nampan berisi teh, lalu membawanya ke depan."Kok ibu jadi gitu ya? Berasa kayak nuduh aku?" batin Clara sensitif.Walaupun sebenarnya Clara kesal, tapi rasa penasarannya lebih besar. Jadi langkah kakinya mengikuti langkah kaki Desi untuk menuju kembali ke ruang depan. Wajah merona dari Lara masih nampak terlihat dengan jelas. Dia menunduk malu-malu sambil terus dimintai keterangan oleh kedua orang ibu yang duduk di sampingnya."Jadi bagaimana Lara? Apakah kalia

  • Restu untuk Pernikahan Kedua Suamiku   10. Pipinya yang merona

    Sudah 3 hari Lara dan Anton tidak juga pulang. Itu membuat perasaan Clara jadi tak menentu. Dia tidak menghubungi suaminya. Tetapi suaminya rajin menelponnya, terutama di pagi hari ketika anak-anak lagi sarapan. Anak-anak lebih mendominasi pembicaraan daripada dirinya. Clara hanya bisa menatap wajah tampan itu yang nampak selalu tersenyum dihadapan anak-anak. "Ayah akan pulang besok, mau di bawain apa?" tanya Anton. Kayla dan Nayla langsung antusias menyebutkan barang yang mereka inginkan. "Lalu bunda, apa?" tanya Anton. Anak anak menoleh pada Clara. Tapi Clara hanya menggelengkan kepalanya. "Kok nggak ada? Yakin?" tanya Anton tersenyum. Anak anak hanya tertawa melihat ayah menggoda bunda mereka. "Sudah sudah, ayo habiskan makanan kalian. Kita sudah hampir terlambat. Maaf ya mas, nanti kita sambung lagi!" Ucap Clara. "Aku tidak minta apapun Mas, aku hanya ingin kau baik-baik saja dan terus mengingatku walau kau bersama Lara. Lalu kembali dengan selamat ke rumah," batin Clara b

  • Restu untuk Pernikahan Kedua Suamiku   9. Bulan madu

    Lara langsung menunduk malu mendengar pertanyaan dari Clara tersebut. Pasalnya dia tidak berani untuk menyusun rencana seperti itu.Dia sadar meskipun dia bersama Anton di masa lalu, tetapi di masa sekarang dia harus lebih banyak mengalah dan membiarkan istri tertua mengatur.Biar bagaimanapun juga, mengajak suami untuk bepergian, itu artinya dia butuh persetujuan dari keduanya. Dia tidak bisa memutuskan ini sendiri."Mas tidak terpikir untuk itu Clara! Ucap Anton juga bersikap malu.Anton sendiri bahkan belum menyentuh Lara. Mereka terlalu lelah untuk merencanakan itu. Mereka hanya tidur bersama dan hanya itu. "Maafkan mas Anton atas sikapnya itu Lara. Kau berhak menikmati bulan madumu bersama suamimu. Kalian adalah sepasang pengantin yang baru saja menikah. Seharusnya malam ini juga malam kalian. Ya sudah kalau begitu aku serahkan hari-hari ini untuk kalian berdua. Anggap saja Ini bulan madu. Karena Mas antonnya juga sudah libur kemarin untuk resepsi, Bagaimana jika kita meminta

  • Restu untuk Pernikahan Kedua Suamiku   8. Pembagian yang adil

    Clara terdiam mendengar ucapan dari anak sulungnya itu. Dia sedikitpun tidak pernah mengajarkan anak-anaknya untuk berbuat hal yang tidak baik. Dan sekarang dia sendiri bingung dengan rasa sakitnya sendiri, haruskahmembiarkan anak-anaknya dekat dengan madunya?Tak ingin mengajarkan hal yang tidak pantas pada anak-anaknya, Clara kemudian mengizinkan anaknya untuk pergi menuju rumah madunya. Ya kembar kemudian melangkah pergi bersama menuju rumah Lara.Nampak dari balik tirai jendela Clara menyaksikan jika mereka berempat tampak sangat akrab sekali. Lara, dua anak kembar Clara dan juga Anton. Mereka nampak tengah tertawa bersorak bersama, seopah tengah menertawakan Clara. Entah kenapa dada Clara merasa sangat sesak menyaksikannya kedekatan mereka."Apa yang mereka tertawakan? Apa kau menertawakan aku mas?" tanya Clara."Bodoh! Kenapa aku izinkan? Ah Tuhan, biarkan hatiku ikhlas!" Bisik Clara menutup wajahnya dengan dua tangannya. Lagi, air mata itu jatuh lagi."Kenapa sulit sekali?" ta

  • Restu untuk Pernikahan Kedua Suamiku   7. Didepan rumah

    Clara langsung tak suka, jika Lara tinggal dirumahnya. Anton tentu saja kaget bukan kepalang, dia langsung berpikir jika Clara marah, apalagi saat pesta kemarin, Clara langsung pulang tanpa berpamitan padanya."Clara, kenapa tak boleh? lantas Lara akan tinggal dimana jika bukan disini?" tanya Anton."Terserah dimana saja Mas. Asalkan jangan campurkan kami dalam satu atap.""Kenapa? Apa kau jadi berubah pikiran?""Tidak Mas. Mengikhlaskan kalian saja, itu adalah ahl yang sulit. Apakah menurut mas, akan baik jika kami bersama? hari senin sampai dengan rabu, Lara akan melihat kau masuk ke kamarku, bermesraan denganku, lalu dihari berikutnya giliran aku yang melihat mas bersama Lara menurut mas apakah itu tak menyakitkan? bagaimana jika suara kemesraan kalian sampai ke kamarku? ke kamar Lara?' tanya Clara sedikit emosional. Anton terdiam."Kalau gitu, biar Lara nyari kontrakan saja Mas." Lara tiba-tiba bersuara."Tidak, jangan, kau harus memiliki istana yang mirip dengan yang aku miliki,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status