Share

4. Rencana untuk Balas Dendam

Natasya semakin sedih dan terpukul setelah melihat pelaku yang melecehkan Naraya. Saat sampai di kediaman Atmaja, Abimanyu langsung merangkul Natasya masuk ke dalam rumahnya. Abimanyu menyuruh Natasya untuk duduk di ruang tamu, Natasya pun duduk dan Abimanyu berdiri di dekatnya. Kemudian orang tua Abimanyu datang menghampiri mereka.

“Ma, Pa, aku dan Natasya bertemu Narendra Adijaya. Natasya semakin terpukul karena melihat laki-laki biadab itu,” kata Abimanyu.

“Kalian ketemu Narendra?” tanya Ibu Rubi.

“Iya,” jawab Abimanyu.

“Natasya,” panggil Ibu Rubi, lalu Ibu Rubi duduk di samping Natasya dan merangkul Natasya.

“Nak, kamu jangan sedih lagi. Ibu dan ayah janji akan bantu kamu untuk mencapai tujuan kamu,” ucap Ibu Rubi.

Natasya menatap mata Ibu Rubi dengan mata yang berkaca-kaca.

“Ibu dan ayah sudah berbicara dan kami punya rencana supaya kamu bisa membalas perlakuan buruk Narendra dengan mudah,” ucap Ibu Rubi.

“Rencana apa, Bu?” tanya Natasya.

“Kami akan menjodohkan kamu dengan Narendra Adijaya. Kebetulan Narendra Adijaya masih belum menikah dan masih belum punya calon,” ucap Ibu Rubi.

Natasya menatap Abimanyu dan Abimanyu menggelengkan kepalanya agar Natasya tak menerima usul Ibu Rubi.

“Natasya, kebetulan waktu di perjalanan mobil ayah mogok dan kami menumpang ke mobil Pak Farhan, papa nya Narendra,” sambung Pak Adam.

“Kami bercakap-cakap dan Pak Farhan bilang kalau putranya, Narendra belum menemukan calon istri. Pak Farhan bilang kalau Narendra selalu sibuk dengan pekerjaan sampai tidak punya waktu untuk memilih calon istri,” kata Pak Adam.

“Iya, Natasya. Ini kesempatan bagus untuk kamu. Mereka tidak akan curiga saat kamu masuk ke keluarga itu. Mereka tidak akan tau tujuan kamu yang sebenarnya adalah untuk menghancurkan Narendra,” kata Ibu Rubi.

“Pa, Ma, menikah itu bukan main-main. Masa depan Naraya hancur karena Narendra, apa Natasya juga harus menghancurkan masa depannya?” tanya Abimanyu yang tak bisa menerima usul orang tuanya.

Akan sangat berat untuk Abimanyu menerima pernikahan Natasya dengan Narendra. Natasya adalah satu-satunya wanita yang Abimanyu cintai, tentu Abimanyu tidak ingin Natasya menikah dengan orang lain.

“Orang itu akan merusak hidup Natasya kalau Natasya menjadi istrinya. Apa kalian nggak bisa pikirkan cara lain?” bentak Abimanyu.

“Aku akan menikah dengan Narendra. Apapun akan aku lakukan agar balas dendam aku tercapai,” ucap Natasya.

“Aku akan mengorbankan segalanya, termasuk masa depan aku,” tandas Natasya.

“Apa kamu kehilangan akal, Natasya?!” bentak Abimanyu.

“Iya, aku memang kehilangan akal. Aku nggak bisa berpikir apa-apa selain balas dendam. Aku terima saran Ayah dan juga Ibu,” kata Natasya.

“Abimanyu, Natasya ini sahabat, teman dan juga seperti saudara kamu.  Seharusnya, kamu mendukung semua keputusan Natasya,” ujar Ibu Rubi.

“Terserah kalian! Semua orang mulai kehilangan akal dan cuma memikirkan balas dendam. Abi nggak tau gimana jalan pikir kalian,” ujar Abi. Dia sangat kesal dan langsung pergi ke lantai dua dengan berjalan cepat.

“Abi,” panggil Ibu Rubi.

“Sudah, Ma. Abi hanya mencemaskan Natasya. Dia dan Natasya sangat dekat seperti kakak dan adik, wajar kalau dia mencemaskan Natasya,” ucap Pak Adam.

Bukan hanya seperti hubungan kakak dan adik. Aku dan Abi saling mencintai. Sekarang pasti Abi marah besar, batin Natasya.

“Natasya, jika kamu setuju ayah akan langsung menghubungi Pak Farhan dan bicarakan soal perjodohan kamu dengan Narendra,” kata Pak Adam.

“Iya, Ayah. Natasya setuju saran Ayah dan Ibu. Natasya rasa itu jalan terbaik agar Natasya bisa dengan mudah masuk ke keluarga Adijaya untuk menghancurkan Narendra,” ucap Natasya.

“Baik, Nak. Ayah akan hubungi Pak Farhan dulu,” ucap Pak Adam, lalu beliau pergi untuk menelepon Pak Farhan.

“Bu, Natasya butuh waktu untuk menenangkan diri Natasya. Apa Natasya boleh pergi ke kamar Natasya?” tanya Natasya kepada Ibu Rubi.

“Iya, Nak. Ibu akan antar kamu ke kamar,” kata Ibu Rubi.

“Nggak, Bu. Natasya bisa sendiri,” ucap Natasya, lalu Natasya langsung pergi dan meninggalkan Ibu Rubi sendirian di ruang tamu.

Natasya berjalan dengan pandangan kosong. Perlahan dia memijak anak tangga satu persatu hingga sampai di lantai dua. Kemudian Abimanyu datang dan menarik tangan Natasya. Lalu mendorong Natasya hingga Natasya menempel di tembok.

“Abi, apa yang kamu lakuin?” tanya Natasya.

“Diam!” titah Abi seraya mencengkeram pundak Natasya dengan kuat.

“Abi, kamu menyakiti aku,” ucap Natasya kesakitan.

Abimanyu tak menggubris ucapan Natasya. Abimanyu terlihat sangat marah kepada Natasya dan dia terus mencengkeram pundak Natasya hingga Natasya merintih kesakitan.

“Kamu mau menikah sama laki-laki yang melecehkan adik kamu? Apa otak kamu nggak berfungsi lagi sehingga kamu nggak bisa berpikir lagi?” tanya Abimanyu.

“Aku lakukan itu demi balas dendam. Jika ingin mencapai suatu tujuan maka kita harus berkorban. Dan itu yang akan aku lakukan,” ucap Natasya.

“Aku akan menikahi Narendra walaupun cinta aku adalah kamu,” kata Natasya.

“Natasya, aku akan selalu mendukung kamu. Aku akan mengikuti langkah kamu, tapi bukan ini yang aku mau. Aku nggak bisa kehilangan kamu. Aku nggak mau cinta aku menikah dengan laki-laki lain,” kata Abimanyu.

“Tapi, ini adalah cara yang terbaik. Akan sulit menghancurkan Narendra. Tapi, dengan masuk ke keluarga itu semuanya akan jadi lebih mudah,” kata Natasya.

Natasya kemudian memohon. “Aku mohon, Abi. Cuma ini cara yang terbaik.”

“Tapi, gimana sama cinta kita? Mama dan papa belum tau soal perasaan kita. Apa kita nggak akan bisa bersama?” tanya Abimanyu.

“Bisa, kita bisa bersama,” ucap Natasya.

“Aku janji, setelah balas dendam aku tercapai, aku akan kembali sama kamu. Kita akan melanjutkan kisah cinta kita. Kita akan kasih tau ayah dan ibu,” kata Natasya.

“Kamu janji?” tanya Abimanyu.

“Iya, Abi. Aku janji,” ucap Natasya.

Abimanyu melepaskan cengkeramannya dan meminta maaf kepada Natasya.

“Aku minta maaf karena menyakiti kamu. Aku takut kehilangan kamu untuk selamanya karena kamu akan menikah dengan Narendra,” kata Abimanyu.

“Aku akan langsung melenyapkan Narendra kalau kamu nggak kembali sama aku! Kamu nggak boleh mencintai laki-laki itu!” tegas Abimanyu.

“Itu nggak akan terjadi, Abi. Aku cuma akan mencintai kamu seumur hidup aku,” kata Natasya.

“Tujuan aku menikah dengan Narendra hanya untuk balas dendam. Nggak akan ada cinta di antara kami,” ucap Natasya.

Natasya berjinjit dan memeluk Abimanyu yang badannya jauh lebih tinggi darinya.

“Abi, aku mencintai kamu,” ucap Natasya.

“Semuanya akan jadi berat saat aku pergi dari rumah ini dan jauh dari kamu. Tapi, aku harus menikah dengan Narendra demi mendapatkan keadilan untuk Naraya,” tutur Natasya sambil meneteskan air matanya hingga membuat kemeja Abimanyu basah.

“Aku akan selalu dekat dengan kamu. Cinta kita menyatu, kita akan selalu dekat walupun ada jarak di antara kita,” ucap Abimanyu.

“Aku selalu bisa merasakan yang kamu rasakan. Saat kamu sedih aku akan datang menemui kamu sebagai kakak laki-laki kamu,” ucap Abimanyu.

Natasya semakin menangis mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Abimanyu. Dia memeluk Abimanyu semakin erat sambil memejamkan matanya, sedangkan Abimanyu mendekap tubuh Natasya sembari menenangkan Natasya dengan mengelus pundak Natasya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status