Share

Bab 12

Author: Kacang Merah
Reina baru paham maksud peringatan Marshanda tadi, ternyata dia akan mengadukan pembicaraan mereka tadi pada Maxime.

Sebelum Reina sempat menjawab, Maxime sudah kembali melanjutkan.

"Perceraian ini urusan kita berdua, kamu nggak perlu melukai Marshanda sampai membuatnya masuk rumah sakit."

Reina tertegun sesaat, tetapi langsung paham situasinya.

Dia tidak menyangka Marshanda menggunakan cara kotor untuk menjebaknya dan bisa-bisanya Maxime percaya.

"Terserah mau percaya atau nggak. Tadi kami hanya bertemu untuk mengobrol sebentar, aku nggak melakukan apa pun padanya."

Setelah berkata Reina langsung menutup telepon.

Ekspresi Maxime yang sedang menemani Marshanda di rumah sakit sangat tidak enak dilihat.

Marshanda sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dahinya terbalut perban.

Tadi setelah bertemu Reina, dia sengaja melukai dahinya dan memfitnah Reina.

"Awalnya aku cuma mau bicara baik-baik dengannya, nggak kusangka dia malah ...."

Sebelum Marshanda selesai berbicara, dia mengeluarkan setumpuk foto dan menyerahkannya pada Maxime.

Marshanda menyewa paparazi untuk membuntuti Reina setelah tahu wanita itu hamil.

"Aku nggak mau menyembunyikannya lagi, Kak Max jangan marah ya."

Maxime menerima setumpuk foto itu dan terhenyak saat melihatnya.

Isinya adalah gambaran kebersamaan Reina dan Revin.

Setiap foto itu menggambarkan kedekatan Reina dan Revin, Maxime mau meledak rasanya.

Marshanda duduk di kasur sambil berkata, "Untung aku sadar ini foto-foto Reina, jadi aku membelinya dari paparazi. Gawat 'kan kalau sampai bocor ke publik."

Maxime sangat kesal.

Setelah pergi dari rumah sakit, Maxime kembali ke mobil Cadillac hitam miliknya dan meminta Ekki mentransfer uang pembelian foto-foto itu pada Marshanda.

Lalu dia berkata, "Coba cek di mana Reina sekarang."

"Baik."

Ekki langsung meminta bawahannya untuk menyelidiki.

...

Reina mimpi buruk sepanjang malam.

Dalam mimpinya, Maxime dan Marshanda menikah lalu hidup dengan bahagia.

Dia juga bermimpi tentang kejadian beberapa tahun terakhir.

Karena marah, Maxime pergi keluar negeri dan meninggalkan Reina sendirian.

Reina tidak dapat menemukannya.

Reina juga mimpi Maxime bilang dia menyesal atas semua ini, dia minta maaf dan mengajak Reina baikkan.

Dalam mimpi, Reina langsung setuju tanpa ragu-ragu ....

Namun tidak lama kemudian, Maxime kembali meninggalkannya dan menghilang.

Waktu Reina terbangun, dia mendapati ujung matanya basah.

Katanya, mimpi adalah impian di dunia nyata. Reina tidak berani mengharap Maxime akan menyesal dan tidak ingin memaafkan Maxime meski pria itu menyesalinya.

Di luar masih hujan deras.

Reina bangun dan mandi, dia tidak ingin mengulur hal ini lebih lama lagi. Reina pun hendak menelepon Maxime dan meminta pria itu untuk pergi ke kantor sipil bersama-sama.

Tiba-tiba, pintu kamarnya diketuk.

Reina langsung membukakan pintu, dia pikir Revin yang datang.

Ternyata, pria yang berdiri di depan pintunya adalah Ekki yang memakai setelan jas dan memakai kacamata berbingkai emas.

Ekki adalah asisten pribadi Maxime dan punya keterampilan bisnis yang hebat, tentu mudah baginya menemukan posisi Reina.

"Pak Ekki? Ada urusan apa ke sini?" tanya Reina.

Ekki melirik ke dalam kamar dan tidak melihat siapa pun di dalam, lalu dia berujar dengan sopan.

"Nona Reina, Pak Maxime meminta saya untuk menjemputmu pulang."

Nona Reina ....

Tiga tahun rasanya seperti sehari.

Reina sudah terbiasa, dia tidak balas menatap Ekki dan berkata, "Aku nggak mau pulang."

"Kebetulan sekali kamu di sini, tolong hubungi Pak Maxime dan bilang padanya untuk menyelesaikan urusan perceraian hari ini."

Masa tenang berlaku selama tiga bulan, dalam kurun waktu ini perceraian mereka masih bisa dilanjutkan.

Begitu teringat akan perkataan Maxime di telepon kemarin yang terus menyudutkannya, Reina jadi tidak ingin menghubungi Maxime karena tidak mau dimarahi lagi.

Ekki tercengang.

Dia sudah tahu Reina dan Pak Maxime akan bercerai, tetapi dia tidak melihat sikap Reina dengan mata kepala sendiri.

Bagaimanapun juga, Reina yang dulu itu seperti permen karet di bawah sol sepatu, sekeras apa pun Pak Maxime mencoba, sulit sekali menyingkirkan wanita itu.

Ekki mengernyit, "Nona Reina, kusarankan sebaiknya Nona berhenti bersikap seperti ini, Pak Maxime sudah sangat marah."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Arda Tura
jlas bingung
goodnovel comment avatar
Meidhita Aini
alurnya ceritanya membingunhkan
goodnovel comment avatar
Fari fari
membingungkan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status