Share

16. Kecurigaan Mendalam

Bagian 16: Kecurigaan Mendalam

“Kamu jangan cemberut begitu, dong! Senyum! Biar lulus tesnya,” ucapku sok menyemangati Navita yang sepanjang perjalanan menuju kampus hanya diam mematung di atas motor. Penyebabnya apalagi kalau bukan kesal kukatai open BO. Mampus kan, dia. Ternyata, hatinya tidak sekuat yang kupikir. Lemah sekali dia. Baru disindir satu kali sudah mati kutu.

“Apaan sih, Mbak?” cetusnya sinis.

Aku hanya mlengos sambil mencibir kecil. Kusodorkan tanganku kepada Navita untuk dia cium. Gadis itu hanya kuantar hingga gerbang depan saja. Aku juga masih di atas motor dan enggan mematikan mesin.

Dengan muka jengkel, Navita menyambar kasar tanganku. Dia menciumnya seperti orang yang tidak ikhlas. Aku semakin geli saja melihat sikap kekanakannya. Yang modelan begini sudah mau merebut suaminya orang? Duh, Nav! Kamu itu masih kecil. Masang pembalut saja mungkin masih suka miring-miring. Berani-beraninya kamu mau mengganggu ru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status