Share

Tujuh Arwah

Dewa Rama terbang turun ke bumi memenuhi panggilan Rogu dan Dewa Arsa. Lelaki berambut putih itu menoleh ke belakang dan tak kaget ketika diikuti oleh Dewa Jayamurcita dan pasukan langit. Penjaga gerbang mempercepat terbang dan Dewa Rama sengaja melambatkan diri.

“Atas perintah Mahadewi?” tanya Dewa Rama santai saja.

“Benar, sebaiknya kau ikut denganku Dewa Rama.” Jayamurcita jadi serba salah.

“Kalau aku tidak mau?”

“Terpaksa ak—”

“Melawanku? Sudah sempurna ilmumu anak muda?” Dewa Rama malas sekali berbasa-basi.

“Dewa Rama, maaf tapi aku tidak punya pilihan lain.” Jayamurcita terpaksa menaikkan tombaknya. Namun, tiba-tiba saja lelaki berambut putih itu menghilang tanpa peringatan.

Jayamurcita mencari tapi tidak juga ketemu. Langit begitu luas tapi tanpa penopang dan di manakah dia bersembunyi?

Dewa Rama hanya geleng-geleng kepala melihat begitu patuhnya Jayamurcita pada Senandika yang ternyata palsu. Lelaki itu terus saja terbang turun dan mulai terlihat Dewa Arsa beserta romb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status