Share

Panik

"Ini orangnya," ujar Kezia sambil menyodorkan sebuah foto pada temannya yang bernama Dika.

Dika menatap foto itu cukup lama.

"Ada apa dengan orang ini, kalau dilihat dari wajahnya, sepertinya dia orang baik," ucap pria itu tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tidak usah kepo, tugasmu adalah membawa pria itu ke hadapanku. Setelah itu, urusan beres. Toh, kamu juga akan aku bayar, nggak usah bawel," dengkus Kezia.

Dika manggut-manggut mendengarnya, tak lama kemudian pria itu kembali menatap Kezia cukup lama.

"Aku curiga, jangan-jangan kamu mau membunuhnya, ya?" tanya Dika dengan pandangan menelisik.

Kezia menoyor kepala Dika dengan sedikit keras. "Jangan sembarangan kalau ngomong, pikiran itu sangat jauh untuk aku gapai. Meskipun aku wanita jahat, tapi untuk masalah membunuh, sorry, itu bukan levelku," jawab wanita itu datar.

"Atau jangan-jangan, kamu menyukai dia, tapi sayangnya kamu di tolak?" terka Dika.

Kezia tak menjawab, membuat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status