Home / Romansa / SACRIFICE / Bab 3 : Mendinginnya Suasana

Share

Bab 3 : Mendinginnya Suasana

Author: Suciyati
last update Last Updated: 2021-09-15 15:16:09

Pukul 10.00 pagi semua member B2F2 berkumpul di tempat latihan. Mereka akan mulai latihan setelah banyaknya drama dipagi hari. Walau atmosfer di ruangan itu tidak mencekam, namun tentu saja tidak bagus. Karena perang dingin antara New dan Thana belum berakhir.

New sudah meminta maaf kedua kalinya kepada semua member dan meminta maaf secara pribadi kepada kakaknya. Namun, Thana tidak menanggapi permintaan maaf adiknya itu dan memilih untuk mengutak-atik gitar bass miliknya.

Mereka berenam merupakan anak yang tergolong dari kalangan atas. Orang tua Thana dan New memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kesenian, mulai dari musik, teater, lukis, bahkan memiliki agensi.

Itu sebabnya orang tua Thana memberikan mereka studio lengkap dengan staf dan pelatihnya. Karena melihat ketekunan pada bakat dan minat mereka. Studio mereka cukup besar. Terdiri dari tiga lantai, dimana lantai pertama mencakup ruang tamu, kamar mandi, ruang latihan bersama, ruang peralatan, ruang istirahat dan dapur. Di lantai dua terdiri dari studio pribadi mereka masing-masing. Dan di lantai terakhir merupakan ruang istirahat mereka yang tergabung dengan mini bar juga beberapa permainan. Di lantai tiga adalah ruangan khusus mereka, dimana ruangan itu tidak terdapat sekat atau ruang kecuali kamar mandi.

Staf dan juga pelatih akan hadir di studio hanya saat mereka membutuhkannya.

Lain halnya dengan Lion, pemuda itu merupakan anggota tertua bersama dengan Krist. Lion merupakan putra dari seorang Pianis terkenal bersama dengan Krist. Lion dan Krist adalah saudara tiri, ayah Krist menikahi ibu Lion sejak keduanya duduk di bangku sekolah dasar. Walau awalnya kedua pemuda itu saling membenci satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu mereka semakin dekat bahkan saling menyayangi layaknya saudara kandung.

Jump dan Phan sendiri adalah sahabat yang sering menghabiskan waktu bersama. Mereka bersahabat sebelum kenal dengan keempat member yang lain. Jump dan Phan sering bernyanyi di Cafe atau acara-acara yang mengundang mereka berdua. Jump merupakan putra dari seorang pebisnis, orang tua Jump mengolah beberapa Cafe dan rumah makan yang sudah tersebar hampir di 20 daerah. Sedangkan Phan adalah putra kedua dari seorang Pilot. Kakak Phan sendiri, Frank merupakan Komandan di kemiliteran Angkatan Udara membuat Phan sangat jarang menghabiskan waktunya dirumah. Karena ibunya telah meninggal sejak dirinya menginjak tahun terakhir sekolah menengah akhir.

Pertemuan mereka sebenarnya diawali oleh New, yang baru naik kelas dua sekolah menengah pertama. New merajuk kepada kedua orang tuanya juga kakaknya karena mereka tidak menuruti keinginannya. New ingin mengikuti kelas akselerasi agar dirinya bisa selalu bersama dengan Thana. 

Thana tentu saja menolak, karena kelas akselerasi tidak mudah. Walau dia tahu adiknya merupakan jajaran orang jenius. Namun, tentu saja dia khawatir karena jika adiknya mengikuti kelas akselerasi dan berhasil satu tingkat dengannya. Itu akan membuat adiknya tidak bisa merasakan indahnya bermain bersama teman seumurannya. Juga Thana takut, jika adiknya harus dewasa sebelum usianya. 

Sedangkan orang tuanya menolak karena alasan yang tidak jauh berbeda dengan Thana, mereka tidak ingin New membebani pikirannya sendiri.

Usai mendengar keputusan Ayah, Ibu, serta kakaknya, New langsung saja kabur dari rumah menuju Cafe yang tidak jauh dari rumahnya. Disana dia bertemu dengan Jump dan Phan yang sedang tampil saat dirinya memakan brownies, pesanan ketiganya. New yang melupakan browniesnya menatap serius Jump dan Phan yang sangat menghayati lagu.

Disanalah mereka akhirnya berkenalan dan semakin dekat. New juga semakin sering mengunjungi Cafe tersebut untuk bertemu dengan mereka. Dan saat mengetahui jika kedua teman barunya satu angkatan bahkan satu sekolah dengan kakaknya. New semakin gencar meminta izin kepada kedua orang tuanya.

Akhirnya keinginan New dituruti. New mengikuti kelas akselerasi dan berhasil satu angkatan dengan kakaknya, walau kelas mereka berbeda.

"New."

Mendengar seseorang memanggilnya, New langsung saja mengalihkan atensinya dari laptop dan menghadap Jump. 

Saat ini mereka sedang beristirahat setelah latihan selama hampir tiga jam.

"Kakak tadi bawa es krim ada di-"

Perkataan Jump langsung terpotong karena New yang langsung melesat keluar dari ruang latihan. Membuat Jump melongo dan menggelengkan kepala.

"Bocah itu."

Dengusnya dan kembali bermain dengan ponselnya.

"Kau seperti tidak tahu bocah itu saja. Jika sudah menyangkut makanan akan seperti apa."

Krist menimpali dengusan Jump masih memainkan stik drum miliknya.

"Waah. Kak Jump lagi baik ya? Sampai beli es krim sebanyak ini?"

Jump semakin mendengus saat melihat New masuk kedalam ruang latihan dan melontarkan kalimat pertamanya.

"Mau es krimnya kakak ambil lagi?"

New meringis mendengar pertanyaan sarkas yang diucapkan Jump, dan menangkupkan kedua telapak tangannya.

New mulai membagikan es krim itu kepada seluruh member. Hingga tiba dibagian kakaknya. New sedikit ragu untuk mendekati Thana. Namun dia mengumpulkan keberaniannya dan mendekati kakak kandungnya itu.

"Kakak ingin rasa apa?"

Cicit New saat jaraknya dengan Thana tidak sampai setengah meter. Thana hanya memberikan tatapan datar dan beranjak dari duduknya.

"Aku akan membeli makan siang."

Ujarnya sebelum keluar dari ruang latihan, meninggalkan New yang menghela nafas dan kepala menunduk.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SACRIFICE   Bab 15 : New Tidak Bisa Dihubungi

    Setelah semua situasi kembali kondusif, dengan member B2F2 yang tersisa di rumah. Mereka duduk di ruang tengah dengan keheningan. Sibuk dengan fikirannya masing-masing. Kecuali Thana yang masih asyik memainkan game di ponsel pintarnya.Jump yang melihat hal tersebut merasa jengah. Menyebabkan pemuda tampan itu menendang tangan Thana dan membuat ponselnya terjatuh, yang untung saja jatuhnya di karpet bulu."Sial! Jump!" teriak Thana dan menendang balik karena permainannya berakhir dengan kekalahan, hal tersebut malah mendapat tatapan tajam dari Jump. Membuat Thana menaikkan salah satu alisnya, bingung akan respon yang Jump berikan kepadanya. Padahal jelas-jelas Jump yang bersalah di sini, karena dialah yang memulai keributan."Tidak tahukah kau? Kita sibuk berfikir dan kau asyik memainkan ponsel jelek mu itu?" geram Jump masih dengan tatapan tajamnya, bahkan nada suara yang digunakannya sangat rendah akibat emosi yang ditahannya."A

  • SACRIFICE   Bab 14 : Perseteruan

    "Apa kita tidak terlalu keras kepadanya?" Phan berujar saat New sudah tidak ada lagi di ruang tengah. Pemuda yang lebih pendek dari kelima temannya itu menatap penghuni ruang tengah satu-persatu. Dan terakhir dirinya melihat Thana menyebabkan kontak mata selama lima detik."Persetan dengan dirinya," Thana berujar acuh tak acuh setelah melepas kontak mata antara dirinya dan Phan yang membuat Krist melemparnya dengan bantal sofa, dan secara kebetulan tepat mengenai wajahnya."Aku sangat ingin menghajar mulut busukmu itu," rutuk Krist sembari merampas bantal sofa yang telah dilemparnya dari tangan Thana.Thana yang melihat hal tersebut hanya membuang muka dan kembali memainkan ponselnya. Sedang Krist yang mendapat respon seperti itu berang dan kembali melempar Thana."Krist!" pekik Thana karena kembali terganggu. Dan mendapat tatapan tajam Krist."Apa?!" hardik Krist yang mendapat gelengan serta senyum kecut Thana.

  • SACRIFICE   Bab 13 : Kerinduan

    "New."New yang sedang menikmati semilir angin sore di taman menoleh. Dan mendapati seorang pemuda yang sangat dikenalinya sedang berjalan menghampirinya."Kak Joss?" New tersenyum dan bergeser saat pemuda tersebut sudah berada di hadapannya."Tumben kakak ke sini sore-sore." New memulai percakapan saat Joss sudah duduk di sampingnya. Dan yang lebih tua terkekeh kecil menanggapi kebingungan yang lebih muda."Tadi kakak beli makanan, dan melihatmu duduk di sini," ujar Joss masih dengan kekehannya, dan New hanya mengangguk mengerti."Beberapa hari yang lalu kakak bertemu dengan Krath."New langsung saja menatap penuh Joss, saat ia menyelesaikan kalimatnya. Setelahnya New menunduk dengan tujuan menyembunyikan netranya yang mulai berkaca-kaca. Joss yang melihat itu langsung saja menepuk pundak New, membuat yang lebih muda mengangkat kepalanya dan menatap Joss yang tersenyum mene

  • SACRIFICE   Bab 12 : Mengawasi

    "First, bantu aku."First langsung saja tersedak saat mendengar suara Thana juga tepukan di bahunya. Menatap tajam Thana yang dengan santainya duduk di hadapannya."Bisakah kau datang dengan pemberitahuan? Kau hampir membuatku mati."First bersungut-sungut, sedangkan Thana hanya merespon dengan alis yang terangkat."Tapi kau belum mati, bukan?"First melotot saat mendengar pertanyaan sarkas yang Thana ucapkan kepadanya. Membuat pemuda cerewet itu melempar Thana dengan sendok garpu kecil yang sebelumnya digunakan untuk makan kue bolu.Thana yang tidak sempat menghindar meringis lantaran lemparan First yang mengenai pelipisnya."Bantuan apa yang kau inginkan?"First bertanya sinis dan mengambil kembali sendok garpu yang sempat melayang dan mendarat di pelipis Thana. Kemudian dengan santai memakan kue bolu yang belum habis."Kau tahu sendiri tentang apa itu."

  • SACRIFICE   Bab 11 : Gosip

    "Hei. Kalian tahu? Pak Arief itu suka dengan New, makanya dia mengajak New ke Jerman."Thana yang sedang duduk di cafe seorang diri, sayup-sayup mendengar percakapan seorang pemuda yang diketahuinya sebagai Mahasiswa Keperawatan."Kau ini. Sudah pasti pak Arief menyukai New, kau tahu sendiri pemuda itu terlalu baik, ditambah dia memiliki otak cerdas. Bagaimana pak Arief tidak membawanya ke Jerman, jika dia baru saja memenangkan Karya Tulis Ilmiah yang bersangkutan dengan seminar di Jerman nantinya."Pembicaraan itu berlanjut dengan tanggapan temannya, yang dengan santai berbicara sembari memakan makanan yang tersedia di atas meja.Tuk!"Au. Kenapa kau menyentil dahiku? Kau kira itu tidak menyakitkan!"Thana masih saja menyimak pembicaraan kedua pemuda itu tanpa disadarinya. Bahkan kini Thana berpindah duduk di dekat mereka, penasaran dengan kelanjutan gosip tersebut.Mahasiswa yang menggosipka

  • SACRIFICE   Bab 10 : Rencana Ke Jerman

    "New."Merasa terpanggil, New sontak menoleh dan melihat seorang gadis yang tidak dikenalinya. Berdiri canggung di samping tempat duduknya."Eum.... Ya?"Bingung, New merespon seadanya. Bukan maksud sombong, hanya saja New benar-benar tidak pernah bertemu, bahkan melihat gadis tersebut."Itu.... Tadi saya bertemu dengan dosen Mata Kuliah Sosiologi. Beliau memanggilmu, dan mengatakan untuk datang ke ruangannya."Mendengar itu New mengangguk mengerti seraya tersenyum manis dan mendapat respon yang sama dari gadis tersebut."Terima kasih, ya."Gadis itu mengangguk dan beranjak meninggalkan New beserta teman-temannya yang sejak tadi hanya diam, menyimak pembicaraan New dengan gadis asing itu."Dia cantik, New."New langsung saja menoleh saat mendengar salah satu temannya berbicara. Tersenyum sinis dan merampas ponselnya yang seenaknya digunakan oleh temannya itu.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status