Share

Bab 49. SEBUAH RENCANA

"Papa, harus baringan, agar nggak pusing." Arka menuntun papanya untuk berbaring di sofa.

Laki-laki tua itu menuruti perintah putranya. Kegelisahan itu masih menggelayut di pikirannya. Dan itu ternyata dirasakan oleh Arka.

"Apa ada yang menjadi pikiran, Papa?" tanyanya perlahan, setelah memberikan segelas air putih untuk papanya.

Zakaria berkali-kali menghela napas panjang.

"Katakanlah, Pa. Agar tidak menjadi beban di dada Papa,"

Zakaria menatap anak laki satu-satunya itu. Diamatinya raut wajah yang mulai nampak dewasa itu.

"Sepertinya, Papa sudah melakukan kesalahan besar, Arka," Arka mengernyitkan kening mendengar pernyataan papanya. Namun laki-laki tua itu tak melanjutkan ucapannya.

"Kesalahan apa, Pa?" tanyanya akhirnya karena sang ayah tak kunjung bicara.

"Apa karena Papa tadi barusan bertemu dengan om Burhan? Apa Papa merasa masuk dalam jebakan?"

Betapa terkejutnya Zakaria mendengar semua pertanyaan Arka.<

Ai

Selamat membaca, terus ikutin ya Karya saya yang lai @Takdir Yang Tertunda @Fatamorgana

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status