SANG KAPTEN

SANG KAPTEN

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-24
Oleh:  AiOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
32 Peringkat. 32 Ulasan-ulasan
144Bab
24.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Mengenai 10 tahun yang lalu itu! Reporter muda, Arbia Siquilla, menatap bergeming sosok yang berdiri di hadapannya dengan balutan seragam kebesarannya. Seragam dengan pangkat yang tidak main-main, dengan senjata laras panjang di tangannya yang kapan saja bisa dimuntahkannya peluru itu tepat ke arah kepala sang penodong si gadis. Narendra Axelle, kapten satuan polisi yang saat ini bertugas menangkap komplotan mafia dengan pimpinan yang saat ini sedang menodongkan senjata tajamnya ke arah pelipis Arbia. Dia adalah Arka Abianta, diketahui pimpinan mafia yang akhir-akhir ini begitu meresahkan. Erat hubungannya dengan misi sang gadis, reporter muda yang nekad terjun ke dunia jurnalis hanya untuk menemukan siapa pembunuh berantai kedua orang tuanya. Namun tak menyangka dalam peristiwa ini di bertemu dengan sosok cinta pertamanya 10 tahun yang lalu, namun bertepuk sebelah tangan. Alih-alih sebagai jembatan tali kasih sahabat terbaiknya, seorang dokter muda yang berbakat. Sayang, kehidupan berbalik. Sosok kapten yang sedang di hadapannya adalah tunangan sang sahabat. Bersamaan dengan peristiwa ini. Arbia juga menemukan fakta. Seorang Arka Abianta adalah teman di masa kecilnya sekaligus kakak angkatnya. Belum terbongkar siapa pembunuh berantai kedua orang tuanya, Arbia dan Axelle terlibat hubungan asmara yang menyebabkan pertikaian antara dirinya dan sahabatnya. Lebih parahnya lagi mana kala diketahui ayah dari sang ayah di klaim sebagai dalang pembunuhan berantai kedua orang tuanya 15 tahun silam. Dapatkah Arbia mengungkap misteri pembunuhan kedua orang tuanya, dan bagaimana hubungan Arbia dengan Axelle jika diketahui sang sahabat menentang keras pengkhianatan mereka? Tetap ikuti episode selanjutnya di sini SANG KAPTEN, bersama Saya: Ai

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. PERTEMUAN PERTAMA

Suara dentingan peluru yang silih berganti itu, tidak sedikit pun membuat gadis cantik, dengan tinggi badan 165cm dan rambut sebahu terurai lepas itu sedikitpun gentar. Dia terus menjepretkan cameranya ke setiap sudut tempat . Bahkan dengan berjingkat lincah dia mengambil gambar dari peristiwa yang terjadi saat itu.

Dengan setengah berlari gadis itu, Arbia Siquilla, seorang jurnalis dari kantor terkenal di kotanya memburu berita tentang terjadinya pembunuhan dan perampokan di kawasan komplek dekat dia bekerja.

Tanpa menghiraukan keselamatannya, dia terus meliput serangkaian peristiwa baku hantam antara tim pasukan khusus dari kepolisian dengan segerombolan mafia yang berbaju serba hitam-hitam.

Ketika Arbia fokus mengambil gambar seseorang yang jauh di depannya, mengarahkan cameranya dan memotretnya dengan hasil sempurna,.tiba- tiba sebuah benda sudah menempel di pelipis kanannya.

"Ah, sial...!" Rutuknya dalam hati menyadari situasi itu. Dari awal sudah diberitahukan, reporter dari media apapun tidak boleh meliput berita, apalagi sampai ikut ke dalam pertempuran. Itu sangat berbahaya. Tapi bagi Arbia itu sudah biasa dan menjadi resiko dalam pekerjaanya. Selama ini dia selalu berani mengambil resiko demi loyalitas kariernya. Resiko apapun dia ambil. Bahkan dengan keberaniannya inilah, namanya mencuat terkenal. Karena ada beberapa berita sensasional mampu dia liput.

Masih dengan camera di tangannya, Arbia berdiri terpatung. Seseorang yang menodongkan pistol ke pelipis kanannya itu, adalah  salah satu dari gerombolan mafia. Di seberang tempat Arbia berdiri, ada pria tegap dengan perawakan tinggi, badan kekar, muka ditutup. Di tangannya sebuah senapan laras panjang.

Pria itu dengan tenang melangkah maju mendekati mereka. Tanpa bergeming dan terus berjalan, pria yang tak lain kapten polisi pasukan khusus pemberantas mafia bernama Narendra Axelle itu, menyipitkan mata. Dan tepat di hadapan Arbia yang masih ditodongkan pisto, dia berhenti.

"Lepaskan wanita itu!" suaranya lantang. Sosok laki-laki tegap di samping Arbia itu bergeming. Pembawaanya yang begitu tenang mampu membuat Arbia terpaku tanpa melakukan perlawanan.

"Kamu lepaskan kami, aku akan melepaskan wanita ini!" 

Dia, Arka Abianta pimpinan mafia yang akhir-akhir ini menjadi trending topik dengan ulahnya yang begitu extrem. Merampok dan membunuh. Korban- korbannya adalah pejabat pemerintah yang korup. Dan hasil rampokkannya dia donasikan kepada orang- orang kelas bawah, yang kehidupan sehari-harinya serba susah.

Tapi ulah Arka Abianta ini mampu meresahkan kaum atas yang selama ini hidup bergelimang harta. Hidup mereka terancam semenjak mereka mengikrarkan pemberontakan terhadap orang-orang kalangan atas, yang menghambur-hamburkan uang hanya untuk kepentingan pribadi. Hidup bermewah-mewah tanpa mempedulikan kaum jelata.

Arka Abianta seorang aktivis, yang awal mulanya bekerja di sebuah media terkenal. Tapi karena setiap liputannya ditentang sebagian orang yang merasa terancam dengan berita-berita yang ia liput, akhirnya dia diblack-out di semua media berita.

"Jangan bergerak kalau tidak ingin peluru ini nembus ke kepalamu!" sergah Arka ketika Arbia menggerakaĺn tangannya. Tujuannya melempar camera itu ke arah kapten Axelle agar menyelamatkan cameranya. Karena di dalam camera itu memuat banyak berita hari ini.

Suara dentingan peluru dan baku hantam masih berlanjut.

"Kapten Axelle! Perintahkan anak buah mundur ! Atau kalau tidak, peluru ini akan menembus kepala wanita ini...!" teriakan Arka menggema. Seketika akvitas baku hantam dan dentingan peluru itu terhenti. Semua fokus tertuju dengan suara Arka.

Laki-laki yang sering dipanggil kapten Axelle itu memberikan kode, gestur tangan kanannya melambai ke arah belakang setelah terlebih dulu menaruh senapan laras panjangnya ketanah.

"Biarkan anak buahku pergi! Lepaskan mereka!" Suaranya kembali bergema. Belum lagi suaranya berhenti menggema, Arbia, gadis itu dengan keberaniannya yang luar biasa menyikut dada laki-laki di sampingnya.

"Aaaaaa!" pekik Arka dengan pistol yang sudah jatuh ke tanah. Dia memeŕgangi dadanya yang terasa sakit luar biasa. Arbia dengan cepat lari tapi tak kalah cepat juga tangan Arka yang menarik kedua kaki Arbia dan menyeretnya cepat. Arbia tersungkur dan terseret mengikuti gerakan cepat Arka.

Kapten axelle dengan cepat bergerak dan berlari. Di tangannya sudah memegang kembali pistolnya. Tapi untuk fokus menembak peluru kearah Arka tidak mudah. Arka terus berlari menyeret tubuh kecil Arbia.

"Derrrrrrr ...!" Tembakan itu menembus kulitnya.

******

Mata itu mengerjap. Pandangannya kabur. Dia mulai melebarkan matanya mengitari sekelilingnya. Bau khas rumah sakit. Nafasnya masih lemah, ketika pandangannya jatuh pada sosok tampan di hadapannya, dia mulai mengingat-ingat kejadian sebelumnya.

Pria dengan seragam kebesarannya itu mendekat dan duduk di hadapan Arbia.

"Sudah sadar? Apa yang kamu rasakan? " suaranya datar tapi tegas. Di sana, di matanya, ada kelembutan. Tatapan itu mampu membuat Arbia nervous sesaat. Dengan sedikit membuang muka dia membalas.

" Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan mafia itu, apakah mereka tertangkap?" suaranya lemah.

Kapten Axelle mendekat ke arah Arbia. Laki-laki itu tersenyum dengan manis. "Kamu tidak usah merisaukan itu. Yang terpenting kondisimu harus cepat pulih. Lain kali kamu harus mengikuti prosedur yang ada. Jangan melawan aturan. Itu akan membahayakan diri kamu sendiri." ucapnya tenang, mampu menghipnotis seorang Arbia yang selama ini menentang pendapat orang lain.

"Apa kamu tidak punya keluarga di sini? Aku lihat dari ponselmu, semua kontaknya hanya ada teman-teman kerja kamu?" Kembali laki-laki itu menguarkan suaranya yang mempesona.

Arbia menggeleng lemah. Menutup mata dengan cepat. Pertanyaan kapten Axelle mampu mematahkan hipnotis yang tadi dia rasakan. Ada gulir air mata yang tiba-tiba mengalir di pipinya.

Sang kapten kaget melihat gadis muda itu tiba-tiba menangis.

"Eh kok nangis, apa aku salah ngomong?" Panik jelas terlihat di raut muka pria tampan itu. Sesaat Arbia membuka mata. Dia baru sadar air matanya meleleh sendiri.

"Maaf, kalau Aku salah ngomong," Lembut suara itu  membuat Arbia tersenyum dan menggelang. Dia menghapus air matanya.

Sekelumit masa kecilnya membias pedih di hatinya.

15 tahun yang lalu, tragedi itu membuat seorang Arbia terpuruk di lorong rumah sakit begitu lama. Peristiwa pembunuhan berantai kedua orang tuanya, oleh orang-orang yang terancam dengan pemberitaan seputar korup.

Ayah Arbia seorang reporter yang kritis dengan berita-berita kontroversional, memburu setiap berita pejabat-pejabat yang tersandung dengan kasus korupsi. Setiap berita dan liputannya mencuat membuat beberapa orang merasa terancam dan akhirnya terjadi tragedi  itu.

Dia harus kehilangan kedua orang tuanya sekaligus. Belum lagi neneknya yang terkena serangan jantung dan meninggal selang sehari pemakaman ayah dan ibunya. Semakin membuat Arbia yang saat itu baru berusia 8 tahun terpuruk.

Mentalnya yang rapuh terjatuh, menerima kenyataan pahit. Kehilangan 3 orang sekaligus, orang-orang yang teramat penting dalam hidupnya.

Arbia terhenyak merasakan sentuhan di bahunya. "Kamu baik- baik saja, kan?" Kapten Axelle mengelus bahunya lembut. Seolah menikmati sentuhan di pundaknya, Arbia mengangguk pelan.

"Jangan banyak pikiran, biar kamu cepat pulih. Sampai dengan kesembuhanmu, aku akan terus di sampingmu." ucapnya memberikan pengharapan.

BERSAMBUNG

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
97%(31)
9
3%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
32 Peringkat · 32 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Pemalas Penyendiri
Mencari Cercil menarik? Yok baca novel saya "Danuranda (Pendekar Nusantara)" mampir ya kak
2021-09-24 16:03:28
0
user avatar
Wiselovehope
Seru dan beda dari yang lain (✪ω✪)
2021-09-09 08:10:41
1
user avatar
Silva Fajriati
Ceritanya bikin penasaran, lanjut thor
2021-09-09 08:07:41
1
user avatar
Nezha Hauw
Kisah cinta jurnalis... wah keren... penasaran sama lanjutannya
2021-09-04 16:33:41
1
user avatar
SausalinaIsaurina
keren kali kk ceritanya♡♡ yang berbau senjata... waah mantaap...
2021-09-01 21:37:59
1
user avatar
Handira Rezza
Hallo kapten
2021-08-25 17:09:52
1
user avatar
nailazhw
lihat cowo pake baju kebesarannya, rasanya tuh kayak keren banget
2021-08-15 09:54:56
1
user avatar
Kylie Willy
best giler
2021-08-10 11:51:37
1
user avatar
Danendra Praditya
Semangat Axelle, kau harus buktikan sebagai kapten terbaik, ditunggu bab selanjutnya
2021-08-09 11:07:02
0
user avatar
Ayu Kristin
lanjut kak ceritanya bagus
2021-08-08 17:54:48
1
user avatar
Enura
nggak sabar nunggu bab selanjutnya ...
2021-08-08 17:50:32
1
user avatar
Dewa Amour
Uwuuw ... keren beett ... lanjut Thor, ah! Jangan lama2
2021-08-05 18:27:00
0
user avatar
Ayaya Malila
Hmm covernya kereenn.. ...️...️...️
2021-08-05 17:19:58
0
user avatar
athena_vivian
kaptennya begini aku juga mau, thor
2021-08-04 22:48:32
0
user avatar
Wawan Adi Setiawan
Lanjut tuk episode selanjutnya.....
2021-07-31 10:52:15
0
  • 1
  • 2
  • 3
144 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status