Home / Romansa / SANG PEWARIS / BEAUTIFUL IN WHITE

Share

BEAUTIFUL IN WHITE

Author: UmiLily
last update Last Updated: 2025-05-26 20:00:21

Elkan menghentikan mobilnya di parkiran sebuah apartemen megah menjulang tinggi dengan bentuk layar di bagian atasnya. Elkan turun lebih dulu dari mobil dan berputar lalu membukakan pintu untuk Haniyah.

Haniyah turun dari mobil sedikit ragu, bukankah mereka mau kencan? Lalu kenapa parkir di gedung apartemen? Mau apa?

Elkan menggenggam tangan Haniyah dan mengajaknya masuk ke lift. Haniyah melingkarkan tangannya di lengan Elkan, masih dengan wajah bingung.

“Kenapa kita ke apartemen? Mau nginap?” Elkan menggeleng menanggapi pertanyaan Haniyah. “Terus mau apa?” tanya Haniyah.

“Dinner sayang,” kening Haniyah mengernyit–bingung.

“Kok dinner di apartemen?” Lirihnya memancing seba

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SANG PEWARIS    ULANG TAHUN HANIYAH

    Rumi kembali ke perpustakaan lalu mengajak Haniyah dan Elkan ikut bergabung di ruang makan setelah semua siap dihidangkan.“Surprise!” teriak semua anggota keluarga saat Haniyah berdiri di ambang pintu.Dia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut dan terharunya saat melihat Raisa memegang kue ulang tahun dengan banyak lapisan dan parutan coklat di atasnya bertuliskan ‘barokallahu fii umrik kesayangan’.Belum sempat Haniyah berkata-kata, dia kembali dikejutkan dengan hadiah pemberian Elkan yang dilingkarkan di lehernya, sebuah liontin emas berinisial ‘H’.“Barokallahu fii umrik Sayang. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dalam sisa umurmu. Semoga aku selalu bisa jadi alasanmu untuk bahagia sama seperti kamu selalu j

  • SANG PEWARIS    SABTU PAGI

    Semalaman kondisi Elkan tidak cukup baik. Laki-laki itu demam, beberapa kali dia mengigau dengan kata-kata mohon maaf dan ampun. Dan karena kondisi itu, semalaman Haniyah tidak bisa tidur nyenyak.Pagi ini, setelah sholat subuh Elkan nampak lebih tenang. Haniyah membiarkannya tidur kembali.“Hubby, aku ke bawah ya mau siapin sarapan, jangan kaget kalau aku gak ada di kamar ya,” bisik Haniyah di telinga Elkan sebelum meninggalkannya keluar kamar.Di dapur, Haniyah melihat Mbok Minah, Ibunya dan dua kakak iparnya sedang sibuk entah menyiapkan apa. Dan aktifitas mereka seketika terhenti ketika melihat Haniyah masuk ke dapur. Suasana tiba-tiba menjadi canggung.“Onty Hani,” panggil Rumi dengan wajah cerianya dan kehadirannya membuat para wanita sepert

  • SANG PEWARIS    SIKAP ELKAN

    Elkan menepikan mobilnya saat mendengar nama Bara disebut. Ditatapnya Haniyah lekat, ingin melihat kejujuran di mata istrinya itu.“Hubby, kenapa tiba-tiba berhenti di sini?” tanya Haniyah heran.“Bara, siapa?” tanya Elkan.“Kakak kelas di SMA dulu, dia mantan pacar Kamila,” jawab Haniyah tenang.Tidak ada tanda-tanda berbohong di mata Haniyah, dia sedang jujur, Elkan tahu itu. Tapi dia tidak bisa tenang setelah Haniyah menyebut nama Bara, kilasan peristiwa beberapa tahun silam melintas di kepalanya dan membuatnya mencengkram stir dengan kuat.“Hubby kenapa?” tanya Haniyah mulai khawatir melihat mimik wajah Elkan yang seperti ketakutan.

  • SANG PEWARIS    PERTEMUAN DENGAN BARA

    Kamila membolakan matanya melihat banyak baju rancangan Haniyah yang dipajang di butik Azura. Dia sempat kesal karena Haniyah tidak mengatakan apapun sebelumnya, tapi setelah mendengar penjelasan singkat Haniyah, dia akhirnya mengerti dan memaklumi.“Kalau Kamila punya sketsa yang mau dijahit juga boleh kok gabung di sini,” ucap Aura saat mendengar obrolan Haniyah dan Kamila di meja depan.“Iya Mbak, terima kasih tawarannya,” balas Kamila.“Oh iya, kalian punya teman yang namanya Bara?” Kamila mengubah posisi menghadap ke Aura.“Iya Mbak, saya janjian sama teman yang namanya Bara, sudah datang ya?” tanya Kamila antusias. Aura mengangguk dan menunjuk ke arah Bara yang sedang duduk di salah satu spot.

  • SANG PEWARIS    KENCAN LAGI

    “Terimakasih,” ucap Elkan setelah sampai pada pelepasan yang kesekian kalinya.Entah apa yang membuat Haniyah berbeda, tapi malam itu Haniyah bersikap lebih agresif dan tidak menolak saat Elkan meminta melakukannya berkali-kali.Haniyah menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Elkan, peluh memenuhi wajah dan tubuhnya, rasanya lengket tapi tidak dipungkiri dia juga mendapat pelepasan yang berbeda.“Hm,” jawab Haniyah. “Jangan kemana-mana ya,” ucapnya melanjutkan. Elkan mengernyit–bingung. Tapi sebelum mengungkapkan kebingungannya, Haniyah kembali melanjutkan kalimatnya.“Secantik apapun perempuan lain di luar sana yang menggodamu, tolong ingat ada aku yang selalu menunggu, jangan berpaling dan mencari tempat lain untuk pulang.” Haniyah mendongak, sementara Elkan menunduk dan tatapan mereka bertemu.“Kamu rumahku untuk pulang Haniyah, saat ini dan insyaa Allah selamanya akan begitu.” Mereka mengeratkan pelukan satu sama lain. “Jaga

  • SANG PEWARIS    BEAUTIFUL IN WHITE

    Elkan menghentikan mobilnya di parkiran sebuah apartemen megah menjulang tinggi dengan bentuk layar di bagian atasnya. Elkan turun lebih dulu dari mobil dan berputar lalu membukakan pintu untuk Haniyah.Haniyah turun dari mobil sedikit ragu, bukankah mereka mau kencan? Lalu kenapa parkir di gedung apartemen? Mau apa?Elkan menggenggam tangan Haniyah dan mengajaknya masuk ke lift. Haniyah melingkarkan tangannya di lengan Elkan, masih dengan wajah bingung.“Kenapa kita ke apartemen? Mau nginap?” Elkan menggeleng menanggapi pertanyaan Haniyah. “Terus mau apa?” tanya Haniyah.“Dinner sayang,” kening Haniyah mengernyit–bingung.“Kok dinner di apartemen?” Lirihnya memancing seba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status