ホーム / Romansa / SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK / BAB. 4 Rencana Perjodohan

共有

BAB. 4 Rencana Perjodohan

last update 最終更新日: 2025-09-29 12:02:48

"Ya, Tuan. Makanya saya takut untuk jujur," sahut Leon dengan wajah semakin cemas.

"Apakah kamu tidak tergiur dengan gaji yang berlipat ganda dari saya?" tanya Tuan Theo lagi.

"Bagaimana jika saya tambah lagi kelipatannya?" tawarnya lagi.

"Sudah deh, Pi. Kita cari informasi dari orang kantor lainnya. Sepertinya Leon sudah kebanyakan uang. Jadi dia tidak membutuhkannya lagi." sindir Nyonya Neira.

"Oh itu ide cemerlang juga, Mi!" sahut suaminya.

Namun siapa sangka naluri miskin Leon meronta-ronta saat ini, mendengar besaran gaji yang ditawarkan oleh Tuan Theo kepadanya. Dia dengan cepat menjawab,

"Baiklah, Tuan. Saya akan jujur tentang semuanya kepada Tuan, Nyonya. Tolong jangan cari informasi dari orang lain lagi." ucapnya tiba-tiba.

"Baiklah, setuju! Gaji kamu mulai bulan ini, akan naik! Kamu tidak perlu khawatir lagi."

"Te ... terima kasih, Tuan." jawabnya gugup.

"Cepat katakan semuanya! Apa yang kamu ketahui tentang rencana Peter." tegas Tuan Theo.

"Saya akan jujur tentang semuanya. Ta-pi, bisa tidak Tuan dan Nyonya merahasiakan jika informasinya dari saya?" Ternyata nyali Leon masih menciut juga. Dia sangat takut dengan ancaman Peter kepadanya.

"Kamu tenang saja. Kami tidak akan melibatkan mu. Cepat katakan, apa yang kamu ketahui tentang Peter." seru Nyonya Neira.

"Tuan Peter akan melakukan hipnoterapi. Agar dia tidak tertarik lagi dengan wanita. Tuan Peter secara bertahap akan merasakan mati rasa kepada setiap perempuan. Sehingga dia akan betah melajang seumur hidupnya," tutur Leon panjang lebar.

"Apa?" Kedua orang tua Peter sangat terkejut mendengar penuturan Leon.

"Papi, bagaimana ini? Apakah yang harus kita lakukan untuk menghentikan niat Peter itu?" isak Nyonya Neira membayangkan hari-hari tuanya tanpa kehadiran cucu dari anak lelaki satu-satunya itu.

Tiba-tiba, ponsel Leon berdering dan itu berasal dari Peter.

"Tuan, Nyonya, sepertinya saya harus kembali ke kantor. Tuan peter menelepon saya dari tadi," ujarnya.

"Baiklah, kamu bisa kembali ke kantor. Tapi ingat! Kamu harus melaporkan semua kegiatan Peter di luar kantor." titahnya Tuan Theo.

"Baik Tuan, saya permisi dulu." Lalu Leon pun kembali ke kantor.

"Papi, jawab pertanyaanku! Bagaimana cara kita menggagalkan rencana Peter, Pi?" Air mata Nyonya Neira masih saja mengalir mengingat anaknya Peter yang trauma menjalin hubungan dengan perempuan.

"Jalan satu-satunya saat ini, kita harus menikahkannya dengan segera," ucap Tuan Teo.

"Maksud Papi, apa?"

"Kita harus secepatnya menikahkan Peter dengan seorang gadis!" seru Tuan Theo lagi.

"Tapi, siapa wanita itu, Papi?"

"Papi juga tidak tahu, coba Mami ingat-ingat dulu. Siapa tahu ada anak teman sosialita Mami yang memiliki anak gadis yang siap untuk dinikahkan," tutur suaminya

Nyonya Neira mulai berpikir dan mengingat-ingat siapa temannya yang memilik anak gadis. Dia lalu ingat anak Jeng Dira bernama Farah.

"Papi! Mami punya kandidat kuat menjadi calon istri putra kita," ucap Mami Neira senang.

"Siapa, Mi?" Tuan Theo menjadi penasaran.

"Namanya Farah, Pi. Anaknya Jeng Dira," tukas Nyonya Dira.

"Apa? Farah yang bapaknya bernama Zack? Yang itu maksud kamu?" tanya Tuan Theo tidak suka.

"Iya, Pi. Sebentar lagi katanya Farah akan wisuda. Bagaimana jika kita jodohkan putra kita dengan Farah saja?"

"Tidak, Mi! Papi tidak setuju!"

"Papi ... kok Papi tidak setuju sih? Bukannya Tuan Zack itu teman Papi saat kuliah dulu?"

"Yap memang, Zack adalah teman kuliah Papi dulu. Tapi Papi kurang suka sifatnya. Orangnya tukang pamer dan sok tahu, Mami! Pokoknya Papi tidak setuju!" cecarnya lagi.

"Terus apakah Papi mau jika Peter melakukan hal nekat itu? Siapa yang akan menjadi penerus keluarga kita, Papi? Tolong pikirkan itu," sergah Nyonya Neira.

"Kita cari perempuan lain lah! Memangnya hanya anak Si Zack itu, satu-satunya perempuan di dunia ini?" tutur Tuan Theo kepada istrinya.

"Oh begitu? Ya sudah Papi coba cari perempuan lain yang mau menikah dengan anak kita Peter," ujarnya lalu meninggalkan ruang keluarga.

"Kamu mau ke mana, Mi?" tanyanya kepada sang istri

"Aku mau ke kamar!"

"Ya sudah, Papi juga ikut masuk kamar." Tuan Theo siap-siap hendak masuk. Namun tiba-tiba Nyonya Neira menutup pintu kamar dari dalam dan tak lupa menguncinya juga.

"Lho, Mami! Kok pintu kamarnya, Mami tutup sih?" kesalnya, kepada sang istri.

"Papi dilarang masuk! Sampai Papi menemukan perempuan yang cocok untuk Peter yang sama cantik dan cerdasnya dengan Farah. Keputusan Mami sudah bulat! Mami Akan menjodohkan Peter dan Farah!" teriak Nyonya Neira dari balik pintu kamar.

"Mami, kita bisa membicarakannya baik-baik. Kita pasti akan mendapatkan calon istri untuk Peter selain anaknya Si Zack itu! Jadi tolong Mami buka pintunya!" seru Tuan Theo memelas kepada istrinya.

Namun tidak ada sahutan lagi dari Nyonya Neira.

"Alamat nggak dapat jatah lagi nih gue!" gumamnya Tuan Theo dalam hatinya.

Dia pun melangkah gontai menuju ke dalam kamar tamu dan beristirahat di sana.

Lali Ponselnya tiba-tiba berdering tanda ada pesan masuk.

Ternyata dari istrinya. Tuan Theo lalu membuka pesan itu, "

Mami Neira : "Papi! Tolong rahasiakan kepada Peter, jika kita akan menjodohkannya dengan seorang gadis." Demikian isi pesan dari Nyonya Neira.

Tuan Theo mencoba kembali menghubungi istrinya. Namun sayangnya ponsel Nyonya Neira sudah tidak dapat dihubungi.

"Pokoknya, aku tidak akan Sudi berbesan dengan Si Zack itu!"

Dengan penuh rasa kesal. Tuan Theo mulai menghubungi teman-temannya dan menanyakan jika mereka memiliki anak perempuan untuk dijodohkan kepada Peter.

Sementara di dalam kamar, Nyonya Neira sedang bertukar suara dengan ibu mertuanya yang berada di luar negeri. Dia menceritakan semua yang akan dilakukan oleh Peter.

Oma Tania :

"Ini tidak bisa dibiarkan, Neira! Bisa-bisa keturunan Opa akan berhenti di tangan suamimu."

Mami Neira :

"Iya, Oma. Makanya aku langsung menghubungi Oma."

Tak lupa juga Mami Neira menceritakan jika gadis yang akan dijodohkan kepada Peter adalah Farah Prins. Anak dari salah seorang temannya.

Oma Tania :

"Baiklah, jika begitu keadaannya. Oma dan Opa akan ke Jakarta seminggu lagi. Kami juga sudah lama tidak liburan di Indonesia. Oma dan Opa sangat merindukan kampung halaman."

Mami Neira :

"Tapi, Oma. Mas Theo kurang setuju jika Peter dijodohkan dengan Farah."

Oma Tania. :

"Lho kenapa?"

Tanya ibu mertuanya, penasaran. Lalu Nyonya Tania pun menceritakan perihal ketidaksukaan suaminya kepada Farah.

Oma Tania :

"Nanti setelah sampai di Jakarta. Oma dan Opa akan bicara kepada suamimu. Kamu tenang saja dulu."

Setelah menelpon ibu mertuanya. Tiba saatnya, Nyonya Neira menelepon Nyonya Dira sahabatnya, untuk memastikan jika Farah benar-benar masih sendiri dan tidak memiliki pacar saat ini.

Nyonya Dira :

"Halo, Jeng. Ada apa ini Anda menelepon saya?"

Nyonya Neira :

"Begini lho, Jeng. Ini mengenai pembicaraan kita tadi di salon. Aku dan Suami ingin menjadikan Farah sebagai calon istrinya Peter. Kebetulan Peter juga sedang sendiri dan belum memiliki pasangan. Sepertinya mereka berdua cocok jika kita jodohkan jeng."

Nyonya Dira sangat kaget, karena Nyonya Neira yang to the point ingin melamar Farah untuk putranya.

Diam-diam dia merasa tersanjung. Siapa yang tidak mengenal Peter Jacob, pria yang sangat tampan, CEO muda dan berbakat, impian setiap wanita.

Nyonya Dira :

"Oh ya? Wah ... jujur saja, Jeng. Saya merasa sangat tersanjung, Jeng! Saya setuju banget jika Peter dan Farah, kita jodohkan."

Nyonya Neira :

"Terima kasih, Jeng. Mungin minggu depan Keluarga Jacob akan berkunjung ke rumah untuk bertemu Farah ya, Jeng? Sekedar perkenalan saja."

Nyonya Dira :

"Iya, Jeng. Dengan senang hati Keluarga Prins akan menunggu dan menyambut kedatangan Keluarga Jacob."

Setelah keduanya mendapatkan kata sepakat. Mereka pun mengakhiri panggilan itu.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 62 Kelaparan Tengah Malam

    Akhirnya setelah berjuang lama di dalam kamar mandi, Peter pun berhasil menjinakkan alat tempur miliknya yang tadi sedang sangat mengamuk.Hatinya pun sangat lega. Dia segera mengguyur tubuhnya di bawah kucuran air shower di tengah malam itu.Setelah selesai mandi dan berpakaian. Peter pun kembali masuk ke dalam kamar. Dia melihat istrinya sudah berbaring di atas tempat tidur dengan membelakanginya.Sementara Farah yang berpura-pura sedang tidur, seketika merasa takut dan gelisah saat mendengar pintu kamar mandi mulai terbuka.Dia takut, Peter kembali menerkamnya. Untuk itu Farah pun pura-pura untuk tidur.Peter masuk ke dalam kamar, lalu duduk di kursi yang ada di kamar itu, dia melihat sebotol air mineral yang tadi dirinya minta kepada istrinya.Peter segera meraih sebotol air mineral tersebut, membuka tutupnya lalu meminumnya tanpa sisa setetes pun. Dia benar-benar sangat haus setelah kegiatan panasnya tadi di dalam kamar mandi. Hampir satu jam lamanya, Peter akhirnya dapat menjina

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 61 Hasrat Membara

    Farah ingin memakai baju yang baru untuknya karena sudah selesai mandi. Namun apa yang terjadi, dia malah lupa membawa baju ganti ke dalam kamar mandi."Aduh, aku kok bisa lupa sih dengan baju gantinya?" gumamnya dalam hati."Pasti karena aku tidak fokus tadinya!" kesalnya dalam hati.Mau tidak mau, Farah pun keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai kimono mandi di atas lutut miliknya.Farah masih belum sadar jika ada Peter di kamar itu. Dengan santainya dia berjalan mengitari kamarnya dengan hanya memakai kimono seksi itu.Bahkan dengan santainya, Farah menanggalkan kimono mandi itu. Sehingga dirinya benar-benar telanjang bulat tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.Peter yang melihat pantulan tubuh telanjang istrinya di depan cermin yang berada di atas meja. Seketika terbelalak matanya, melihat pemandangan indah itu.Peter terlihat menelan ludahnya berkali-kali. Alat tempurnya tiba-tiba bangun dari tidur panjangnya.Senjata pamungkasnya sedang berdiri tegak saat ini. Ingin seger

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 60 Hawa Panas

    "Aku tidak lapar, Mas." serunya lalu, menjauhkan mulutnya dari sate tersebut.Padahal Peter tahu betul, Farah menelan ludahnya berkali-kali, saat dirinya menyodorkan sate itu di depannya"Ayo makan, jika tidak sampai pagi kita akan tetap berada di sini. Jadi kamu tinggal pilih, mau tidur di sini. Atau di rumah," tutur Peter sambil kembali menyodorkan sate itu di hadapan istrinya.Mau tidak mau, Farah terpaksa memakan sate itu."Nah, gitu dong. Kamu makan dulu. Kali ini, aku yang akan menyuapimu." Farah mengangguk pelan.Dengan penuh kesabaran, Peter menyuapi Farah sate Madura tersebut, secara perlahan.Namun disaat sedang makan pun. Farah tetap meneteskan air matanya. Pieter menjadi bingung sendiri karenanya.Tanpa diminta oleh Farah, Peter mengeluarkan sapu tangannya dari saku celananya. Lalu mengusap air mata sang istri yang mengalir di kedua pipinya."Kamu fokus makan dulu, jangan memikirkan hal lainnya." "A ... aku sudah kenyang, Mas." ucapnya lemah."Beneran kamu sudah kenyang?"

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 59 Nongkrong Di Senayan

    "Jadi Opa menginginkan cucu dari kalian?" tanya sang papi, masih dengan suara pelan. "Iya, Papi. Hal itu yang membuatku sedih. Sepertinya aku ... aku belum bisa mewujudkan keinginan Opa itu, dalam waktu dekat ini. Aku dan Mas Peter tiba-tiba saja menikah. Perasaan cinta itu masih belum ada untuknya," serunya sambil menangis.Karena tak tahan mendengar anak gadisnya menangis. Papi Zack segera meraih tubuh Farah dan membawanya ke dalam pelukannya."Farah, itu kan hanya sebuah keinginan dari Opa. Kamu tidak perlu menjadikannya sebagai beban. Kamu harus menjalani hari-hari mu dengan baik dan bahagia. Kamu harus tetap semangat. Apa pun itu, Papi akan selalu mendukungmu." Tuan Zack mulai mengendurkan pelukannya dari sang anak. Lalu kembali berkata."Bagi Papi, kamu tetaplah putri kecil Papi, yang paling Papi sayangi. Jadi kamu harus tetap mekar dan ceria seperti sedia kala. Jangan terpengaruh dengan apapun pendapat orang kepadamu. Anggaplah keinginan Opa sebagai tabungan mu di masa depan.

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 58 Keduanya Berjanji

    Setelah lama berdiam diri, Farah pun mulai berkata,"Semua butuh proses, Opa. Aku dan Mas Peter juga baru kenal dan kami langsung menikah. Aku belum tahu bagaimana karakter dan sifatnya.""Tapi pernikahan kalian, sudah tergolong telah cukup lama berlangsung, Farah." sahut sang kakek."Iya, Opa. Tapi kan semuanya tidak secepat itu bisa terjadi." Opa Tom terdiam. Ternyata harapannya agar Farah dan Peter segera memberinya seorang cicit sungguh sangat jauh dari yang dirinya pikirkan."Ma ... maaf, Opa. Jika jawabanku tidak sesuai dengan keinginan Opa. Tapi, aku akan berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk Mas Peter dan mengabdi sebagai istrinya," ucap Farah, dari dalam hatinya."Pengabdian yang seperti apa yang kamu maksud?" sindir, Opa Tom.Lagi-lagi, Farah diam dan tak dapat bicara.Tak berapa lama, Peter masuk ke ruang perawatan Opa Tom."Opa, kamu sudah kembali?" tanya, sang kakek."Sudah, Opa. Ada beberapa obat yang harus Opa minum sekarang. Aku akan menyediakannya," serunya, l

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 57 Opa Tom Sakit

    Ada rasa lega di hati Opa Tom mendengar perkataan Peter."Syukurlah kalau itu adalah prinsipmu selama ini. Opa menjadi lega mendengarnya," tutur sang Opa lagi."Keluarlah, Opa mau beristirahat dulu," ucapnya kepada Peter.Namun Peter tidak mau keluar dari kamar sang kakek. Dia memilih untuk mengirimkan pesan kepada sahabatnya, dokter Ridwan.Peter : "Bro, apakah Lo sedang santai saat, ini?"Di sebuah rumah sakit, Dokter Ridwan yang baru saja selesai melakukan visite kepada para pasiennya, saat ini baru saja sampai di kantornya. Disaat dirinya ingin duduk, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk.Dokter Ridwan segera membuka ponselnya dan melihat jika ada pesan dari Peter,.sang sahabat untuknya.Dokter Ridwan : "Hei, Bro. Gue baru saja selesai melakukan pemeriksaan kepada pasien-pasien rawat inap. Memangnya ada apa, Bro?"Peter : "Gue butuh bantuan Lo, sekarang. Bisa kah, Lo datang ke sini sebentar? Gue dan istri lagi berada di rumah orang tuanya. Kami menginap di sini."

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status