Home / Romansa / SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK / BAB. 77 Menonton Bioskop Bersama Suami

Share

BAB. 77 Menonton Bioskop Bersama Suami

last update Last Updated: 2025-12-16 11:25:21

"Deg!" Sejenak Farah terdiam mendengar suara suaminya dan kalimat yang keluar dari bibirnya yang terasa menohok itu.

"Bu ... bukan begitu maksud aku, Mas. Kan tadi Mas nanyain ke aku. Ya aku jawab dengan jujur," tutur Farah sambil menatap penuh harap kepada suaminya.

Farah jadi cemberut kepada Peter saat ini.

"Nyebelin banget sih, dia! Padahal aku sudah pingin banget nonton film itu," gumamnya, dalam hati.

Farah dan Jane sudah berulang kali janjian untuk menonton film itu. Namun selalu saja tidak pernah kesampaian.

Seperti hari ini, tadinya mereka janjian akan menonton di bioskop setelah acara berbelanja selesai. Namun apa daya, acara menonton yang telah mereka rancang. Menjadi gagal total karena Asisten Leon yang tiba-tiba mendatangi keduanya di pusat perbelanjaan itu.

Ditambah lagi saat ini, Peter malah mulai ngambek kepadanya.

Farah menjadi putus asa.

"Ya sudah, deh! Kita pulang saja! Aku juga ingin ke rumah sakit," tutur Farah lalu mencoba berjalan mendahului suaminya menuju ke l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 86 Minta Izin Untuk Bekerja

    Akhirnya semua berkumpul di ruang makan. Oma Tania memutuskan memakai gaun semi kebaya andalannya. Oma Desi dan Opa Tom yang juga ikut hadir di sana merasa sangat senang melihat Oma Tania datang.Setelah selesai makan siang, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga untuk bersantai ria."Jadi kapan nih, kalian bulan madunya? Oma juga tidak sabar ingin melihat cicit dari kalian, bukan begitu Desi?" serunya sambil tersenyum, ke arah sahabatnya."Tentu saja, itulah tujuan utama kami menyatukan kalian. Karena kami ingin melihat cicit dari kalian cucu-cucu kami,” jawab Oma Desi sambil tersenyum ke arah Oma Tania."Bagaimana pendapatmu, Farah?" Kali ini Mami Neira yang bertanya kepada menantunya."Saya ngikut Mas Peter saja, Mami." jawabnya bijak.Ingin rasanya Farah jujur tentang semuanya. Tapi dirinya takut terutama kepada suaminya. Pasalnya sehari sebelum acara wisuda, lamarannya diterima di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Bahkan Jane, sang sahabat juga ikut diterima di

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 85 Acara Wisuda

    Jane sangat kaget melihat kedatangan Peter. Akan tetapi Asisten Leon tidak muncul juga. Hal itu membuat suasana hati gadis itu mulai kacau.Sementara di jalanan, perlahan kemacetan itu mulai berangsur-angsur hilang. Leon dengan segera melajukan mobilnya menuju gedung wisuda akan dilaksanakan.Acara wisuda baru saja dimulai. Diawali dengan prosesi yang sangat elegan. Peter sangat bangga saat nama sang istri disebut sebagai salah satu lulusan Cum Laude dengan beberapa mahasiswa lainnya.Namun ada satu hal yang membuat Peter tidak suka. Di ruangan itu ada Simon yang terus mencuri-curi pandang ke arah Farah. Bahkan dengan beraninya, Simon mengajak Farah untuk berfoto. Walaupun foto tersebut diambil bersama dengan teman-temannya yang lain. Tetap saja membuat Peter menjadi tidak suka.Belum lagi, pria yang bernama Reza, dari tadi mencoba mendekati Farah. Sepertinya dia hendak meminta berfoto bersama sang istri. Untungnya Farah menolaknya secara halus.Semua kejadian menyesakkan itu, terjad

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 84 Terjebak Macet

    Hari Wisuda pun tiba. Farah dan teman-temannya mulai mengikuti prosesi dan acara demi acara pengukuhan kelulusan mereka di tingkat sarjana strata satu.Hari ini, Farah tampil sangat anggun dengan balutan kebaya modern warna lilac yang semakin membuat penampilannya menjadi sangat cantik.Acara hampir saja dimulai namun sang suami dan asistennya belum juga sampai ke lokasi wisuda.Farah mulai gelisah melihat kiri dan kanan siapa tahu suaminya telah datang. Namun tetap tidak ada. Yang terlihat hanya kedua orang tuanya juga kakek dan neneknya. Kursi di samping Opa Tom masih saja kosong."Duh, Mas Peter kok lama banget sih, datangnya!" tuturnya dalam hati.Ternyata bukan hanya Farah yang panik. Jane juga merasakan hal yang sama. Leon, sang tunangan. Belum juga sampai di gedung tersebut."Farah, Pak Bos Peter belum datang juga?" tanya Jane kepada sahabatnya."Belum nih, Jane." jawabnya cemas."Jangan-jangan mereka satu mobil dengan Mas Leon.""Ya, bisa jadi begitu." jawab Farah lagi.Ternya

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 83 Reza Mengkapkan perasaannya

    "Deg!" Jantung Farah mulai berdetak sangat kencang mendengar kalimat dari ibu mertuanya.Peter yang juga ikut mendengar perkataan sang ibu. Segera pasang badan membela istrinya dan menjawab pertanyaan ibunya."Setelah Farah di wisuda, kami akan merencanakan bulan madu, Mami. Jadi ditunggu saja hasil dari perjuangan kami, selama di sana." "Wah, Papi dan Mami. Sangat tidak sabar mendengar kabar bahagia dari kalian. Oh ya kalian rencananya bulan madu ke mana, Farah?" Selidik Mami Neira. Sepertinya dia sedikit curiga dengan keduanya.Mami Neira berpikir jika mereka masih saja bersandiwara. Untuk itu dia menanyakan negara tujuan mereka bulan madu kepada Farah."Ayo, Sayang. Jawab pertanyaan Mami Neira." Kali ini Mami Dira juga ikut angkat suara. Untuk mematahkan kecurigaannya dengan sang suami. Terhadap interaksi keduanya."Ka ... kami rencananya hendak ke Italia, Mami." ucap Farah gugup.Untung saja tadi malam sang suami sempat menanyakan negara yang paling dirinya kunjungi jika ingin me

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 82 Kumpul Keluarga

    Ucapan Peter itu, lagi-lagi membuat Farah semakin bingung. Semua terasa tiba-tiba baginya. Lalu dia pun berkata lagi,"Mas ... aku ...." Dengan cepat Peter meletakkan satu jari telunjuknya di atas bibir sang istri. Seraya berkata,"Jangan katakan apapun sekarang. Aku akan menunggu kapan waktu yang tepat, kamu mengungkapkan isi hatimu. Tapi tidak untuk sekarang. Aku akan memberimu waktu untuk berpikir. Apakah kamu setuju?" tanya Peter kepada sang istri."I ... iya, Mas. Aku setuju. Ya sudah, aku mau ke dapur dulu," ucapnya lalu bergegas menuju dapur.Farah lalu membuka kulkas. Dirinya melihat jika kulkas miliknya telah terisi penuh dengan berbagai jenis bahan makanan."Mas, kok kulkasnya bisa terisi penuh begini?" tanyanya, kepada suaminya."Oh, Leon yang mengurus semuanya, Sayang. Masaklah sesuka hatimu. Okay?""Iya, Mas." ucap Farah lalu mulai mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. Rencananya, Farah akan memasak beberapa masakan andalannya dan tentu saja makanan kesukaan Op

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 81 Mengungkapkan Isi Hati

    Dengan segera Farah kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang berada di dalam paper bag dari suaminya."Duh, malunya aku! Aku pikir Mas Peter mengajakku menginap di hotel untuk melakukan itu!" gerutunya, dalam hati.Farah segera meraih paper bag itu dan mengeluarkan isinya. Sebuah baju tidur untuk wanita yang terkesan sopan ada dalam genggamannya, saat ini. Dia pun segera menggantinya.Farah terlihat risih sendiri. Bagaimana tidak, baju tidur pilihan suaminya terkesan menutupi seluruh tubuhnya. Sangat berbeda jauh dengan pilihannya tadi siang, yang dirinya beli dari pusat perbelanjaan di mall.Setelah selesai mengganti bajunya dengan baju tidur dari suaminya. Petet pun keluar dari kamar mandi dan kembali masuk ke dalam kamar hotel itu.Farah berjalan menuju ke ranjang berukuran king size itu. Sementara Peter sedang duduk di sofa. Dia sedang mengecek setiap laporan dari para kepala divisi di perusahaan.Farah segera membaringkan tubuhnya dan menut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status