Share

36. Nailal Amani

****

"Arfan, kenapa kamu berkaca-kaca seperti itu? Cucu mama baik-baik saja 'kan? Hilmi selamat 'kan?"

Mama Agni tampak begitu khawatir melihat Arfan yang keluar dari ruang bersalin dengan wajah yang berkaca-kaca. Rian pun tak kalah khawatirnya takut terjadi apa-apa pada kakak dan keponakannya.

"Nggak, Ma. Mereka berdua selamat. Bayiku perempuan dan sangat cantik. Aku terharu akhirnya aku sudah menjadi seorang ayah. Aku sudah punya anak, Ma. Keinginan mama pun sudah kesampaian untuk punya cucu."

"Alhamdulillah, mama sangat bersyukur mendengarnya." Mama Agni mengusap kedua sudut matanya, "Ah, mama jadi gak sabar pengen gendong cucu mama."

"Sebentar lagi mereka akan dipindahkan ke ruang rawat, Ma."

Sudah jam tiga dini hari, tapi terlihat tak ada yang mengantuk dari ke tiga orang yang menjaga Hilmi yang sudah dipindahkan ke ruang rawat sekitar dua jam yang lalu. Mereka bertiga begitu asyik menemani bayi Hilmi yang masih terjaga, sedangkan Hilmi sudah tertidur pulas karena kelelahan.

"Duh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status