Share

7. HARI BURUK

Matahari sudah tenggelam beberapa jam yang lalu dan langit pun menggelap sepenuhnya. Rumah megah itu tampak sepi karena waktu sudah menunjukkan tengah malam. Semua lampu sudah dimatikan dan hanya menyisakan lampu ruang keluarga yang terlihat remang.

Seorang pemuda yang tak lain adalah Rafri, mencoba memejamkan matanya untuk tidur dalam mimpi indah. Berbagai posisi tidur sudah dicobanya, namun dia tidak juga bisa tenang apalagi terlelap. Padahal tubuh dan jiwanya sudah sangat lelah menjalani hari ini.

Rafri pun mencoba keluar kamar untuk menenangkan dirinya. Dalam suasana yang sunyi, dia berjalan pelan-pelan seperti pencuri di rumahnya sendiri. Seketika, Rafri melihat kunci motornya yang tergeletak di meja ruang tengah. Dengan hati-hati dia mengambilnya agar tidak terdengar oleh penghuni rumah yang sedang terlelap.

Hingga tiba-tiba saja ada yang menyalakan lampu ruangan tengah. Ruangan yang tadinya gelap kini menjadi lebih terang, hingga menampilkan sosok wanita paruh baya yang berdiri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status