Home / Urban / SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT / Gaun hitam dan penghancuran emosional

Share

Gaun hitam dan penghancuran emosional

Author: Nola N.
last update Last Updated: 2025-10-24 14:37:43

​Malam itu, pukul 20.30.

​Elara berdiri di depan cermin, di dalam kamar mandi kantor Lantai 45. Gaun hitam satin yang ia kenakan terasa berat, bukan karena bahannya, melainkan karena beban kehinaan. Itu adalah gaun termahal dan paling terbuka yang pernah ia kenakan. Potongan V-neck rendah dan belahan paha tinggi itu terasa seperti kostum yang dipaksakan. Ia merasa seperti trofi yang dipoles untuk dipamerkan dan dikonsumsi.

​"Ini demi Ibu," bisik Elara pada dirinya sendiri, menguatkan hati. Ia mencoba menghubungi ibunya, memastikan kondisinya stabil pasca-operasi. Laporan bahwa ibunya sudah pulih memberinya sedikit kedamaian, pengingat bahwa semua kehinaan ini ada tujuannya.

​Pukul 21.00. Elara sampai di penthouse Ares. Ia disambut oleh pintu yang terbuka otomatis. Ares sudah menunggunya di ruang tamu, mengenakan celana bahan gelap dan kemeja silk hitam yang sedikit terbuka di dada. Ia terlihat santai, namun auranya tetap dominan dan berbahaya.

​"Kau terlambat dua menit," kata Ares, tanpa nada amarah, tapi tatapannya menjanjikan hukuman.

​"Maaf, Tuan. Saya harus membereskan file Proyek Titan dan menyiapkan presentasi darurat untuk besok pagi," jawab Elara, berusaha keras mempertahankan sikap formal. Ia menunjukkan blazer-nya yang penuh dengan catatan.

​Ares mendekat. Ia mengabaikan semua penjelasan Elara. Matanya menyapu gaun itu dari atas ke bawah. Tatapannya membuat Elara merasa telanjang di bawah lapisan satin mahal itu.

​"Gaun itu sempurna," kata Ares, suaranya memberat. "Hanya saja... terlalu banyak pakaian untuk malam ini." Ia mendekatkan wajahnya, napas hangatnya menerpa telinga Elara. "Dan kau membuatku cemburu. Itu adalah pelanggaran."

​Ares menyentuh kalung tipis yang Elara kenakan. Kalung perak sederhana itu adalah satu-satunya perhiasan peninggalan ibunya, hadiah terakhir dari ayahnya.

​"Lepaskan," perintah Ares.

​"Ini peninggalan Ayah dan Ibu saya," tolak Elara, tangannya melindungi kalung itu, sebuah perlawanan naluriah terhadap upaya Ares untuk menghapus masa lalunya.

​Ares menyeringai, senyum yang dingin. "Semua milikmu sekarang adalah milikku. Termasuk apa pun yang membuatmu terikat pada kehidupan lamamu. Kau harus fokus padaku, Elara. Bukan pada hantu masa lalumu."

​Ares meraih kalung itu dengan cepat dan menariknya hingga putus. Ia melakukan itu tanpa peringatan, tanpa belas kasihan. Elara terkesiap. Kalung itu jatuh ke lantai marmer yang dingin, menghasilkan bunyi cling pelan yang memilukan. Air mata Elara langsung menggenang, bukan karena kerusakan materi, melainkan karena kebrutalan emosional Ares. Ia telah menghancurkan satu-satunya ikatan emosional yang tersisa.

​"Itu adalah hukuman kecil karena kau membuatku cemburu hari ini dan karena kau melawanku di lift," kata Ares dingin. Ia mengabaikan air mata Elara.

​Ares menarik Elara ke arah meja makan mewah. Di sana, sudah tersedia hidangan fine dining lengkap dengan lilin.

​"Duduk," perintah Ares. "Makan. Kau belum makan dengan benar sejak kau menjadi milikku. Asisten yang kelaparan tidak akan bisa melayaniku dengan baik."

​Meskipun hatinya sakit, Elara duduk. Ia tahu ia tidak bisa melawannya. Sepanjang makan malam, Ares hanya membicarakan bisnis, strategi, dan rencana masa depan Chandra Group. Ia membicarakan akuisisi perusahaan baru dan rencana untuk menyingkirkan rival. Ia berbicara seolah mereka hanyalah dua rekan kerja yang mendiskusikan meeting rahasia, bukan dua orang yang baru saja terlibat dalam permainan kuasa yang kejam. Kontras antara obrolan bisnisnya dan tindakan brutalnya tadi sangat memuakkan.

​"Aku akan memenangkan permainan ini, Elara. Dan kau akan menjadi saksinya," kata Ares, menatap Elara dengan tatapan dingin, seolah ia sedang mengumumkan perang.

​Setelah makan, Ares berdiri dan berjalan ke arah Elara. Ia tidak menyentuh, melainkan hanya menyentuh sudut bibir Elara, mengusap sisa saus wine dengan ibu jarinya.

​"Kau benar-benar aset yang mengesankan, Elara," bisik Ares, mendekatkan wajahnya. "Tapi kau terlihat sedih. Dan aku tidak suka melihat asetku sedih."

​Ares meraih dagu Elara. "Biarkan aku memberimu kenikmatan, Elara. Kenikmatan yang akan membuatmu lupa pada kalung perak murahan itu. Kenikmatan yang akan membuatmu hanya mengingat sentuhanku."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nola N.
yang udah sampai sini mana jejaknya...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT   Tamat

    Setelah menyeimbangkan moralitas dan pragmatisme, Ares dan Elara mengira mereka telah mencapai ketenangan. Namun, kekuasaan mutlak selalu menarik musuh lama dari bayangan. Ancaman final datang dari kolaborasi yang paling ditakuti: Bianca (yang dendamnya kini berfokus pada Sentuhan Kontrol posesif Ares) dan Marcus Thorne (yang ingin membalas kehancuran Aethelred dan kekalahan Hartono).Serangan mereka terkoordinasi dan multi-dimensi: serangan cyber yang menargetkan sistem finansial Chandra Group (dipimpin oleh Thorne) dan kampanye kotor media yang berusaha mengekspos otobiografi rahasia Elara dan Sentuhan Kontrol intim mereka (dipimpin oleh Bianca).Alarm berbunyi di Ruang Rapat Pribadi. Data server menunjukkan intrusi serius. Pada saat yang sama, media sosial meledak dengan snippet yang bocor dari dokumen internal yang dirancang untuk mendiskreditkan Sentuhan Kontrol Etis Chandra Legacy Foundation.Ares dan Elara segera mengaktifkan Sentuhan Kontrol krisis."Ini Bianca dan Thorne," ge

  • SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT   Kekuasaan Astri

    Setelah memecahkan misteri Hartono dan menegaskan kembali kekejaman etis mereka, Ares dan Elara mengalihkan fokus pada masa depan dinasti. Astri, putri mereka, telah menyelesaikan ujian internship-nya dengan brilian, menunjukkan perpaduan sempurna antara Sentuhan Kontrol Negosiasi Elara dan disiplin yang dingin.Astri, didorong oleh visi ibunya tentang efisiensi, mengusulkan sebuah proyek ambisius: Transformasi Digital Total di seluruh jaringan logistik Chandra Group. Ini adalah proyek bernilai miliaran dolar yang menuntut Sentuhan Kontrol yang sangat kuat di jajaran Direksi lama yang konservatif.Elara menunjuk Astri sebagai pemimpin proyek, Sentuhan Kontrolnya adalah dukungan penuh. Di Ruang Rapat Utama, Astri berdiri di depan Direksi. Ia tidak menggunakan intimidasi fisik seperti AJ atau ancaman finansial seperti Ares. Ia menggunakan Sentuhan Kontrol Logika yang Tak Tertandingi.Astri menyajikan data tentang inefisiensi dan biaya peluang, membuktikan bahwa penolakan digitalisasi ad

  • SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT   Harga dari Aliansi

    Aliansi politik rahasia yang disusun oleh Ares berhasil mengamankan Sentuhan Kontrol jangka panjang atas lingkungan regulasi Chandra Group, sebuah kemenangan pragmatis yang brilian. Namun, harga dari aliansi itu terasa berat, terutama bagi Elara. Perjanjian tersebut mengharuskan mereka untuk mendukung individu-individu yang secara moral diragukan, bertentangan langsung dengan Etos Kekuasaan dan Sentuhan Kontrol Etis yang ia bangun di Chandra Legacy Foundation.Elara merasa jiwa dinasti mereka ternoda. Ruang Rapat Pribadi, yang biasanya menjadi tempat klaim dan strategi, kini terasa mencekik.Elara menolak merayakan kemenangan aliansi tersebut. Ia duduk di kursi CEO Pendamping, memegang pena emasnya dengan tegang, wajahnya mencerminkan kekecewaan yang mendalam.Ares masuk, euforia kemenangan terpancar darinya. Ia mendekati Elara, Sentuhan Kontrolnya adalah klaim bahagia."Kita berhasil, Ratu. Masa depan politik kita terjamin. Sentuhan Kontrol kita abadi," kata Ares, mencoba meraih tang

  • SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT   Kekuasaan Astri

    Setelah memecahkan misteri Hartono dan menegaskan kembali kekejaman etis mereka, Ares dan Elara mengalihkan fokus pada masa depan dinasti. Astri, putri mereka, telah menyelesaikan ujian internship-nya dengan brilian, menunjukkan perpaduan sempurna antara Sentuhan Kontrol Negosiasi Elara dan disiplin yang dingin.Astri, didorong oleh visi ibunya tentang efisiensi, mengusulkan sebuah proyek ambisius: Transformasi Digital Total di seluruh jaringan logistik Chandra Group. Ini adalah proyek bernilai miliaran dolar yang menuntut Sentuhan Kontrol yang sangat kuat di jajaran Direksi lama yang konservatif.Elara menunjuk Astri sebagai pemimpin proyek, Sentuhan Kontrolnya adalah dukungan penuh. Di Ruang Rapat Utama, Astri berdiri di depan Direksi. Ia tidak menggunakan intimidasi fisik seperti AJ atau ancaman finansial seperti Ares. Ia menggunakan Sentuhan Kontrol Logika yang Tak Tertandingi.Astri menyajikan data tentang inefisiensi dan biaya peluang, membuktikan bahwa penolakan digitalisasi ad

  • SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT   kecurigaan yang posesif

    Setelah Sentuhan Kontrol Kepedulian Ares memulihkan energi Elara, mereka kembali ke rutinitas dominasi gabungan. Namun, ketenangan segera terganggu oleh laporan internal yang mengkhawatirkan.Tuan Hartono, mantan mentor Ares yang diselamatkan dari kebangkrutan dan diangkat sebagai penasihat senior (Sentuhan Kontrol yang dimaksudkan untuk memastikan kesetiaan abadi), mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang mencurigakan. Hartono diketahui telah melakukan beberapa pertemuan rahasia dengan Marcus Thorne (mantan pemilik Aethelred Corp dan musuh lama Chandra Group) di luar jam kerja, dan beberapa data intelijen penting perusahaan tampak tidak akurat dalam laporannya.Ares dan Elara meninjau laporan keamanan yang dihasilkan oleh tim Sentuhan Kontrol Keamanan Mutlak yang dibentuk Ares. Data menunjukkan pola komunikasi Hartono yang mencurigakan."Dia melanggar Sentuhan Kontrol kesetiaan," geram Ares, tinjunya mengepal di atas meja marmer. "Aku menyelamatkannya dari kehancuran, Ratu. Aku m

  • SENTUHAN TUAN CEO DI RUANG RAPAT   kelelahan diantara rasa peduli

    Setelah mengamankan rahasia otobiografi dan terus mengukir dominasi global, Elara kini menjalankan peran ganda yang sangat menuntut. Di pagi hari, ia adalah CEO Pendamping Chandra Group, memimpin akuisisi dan strategi keuangan yang kejam—Sentuhan Kontrol Finansial. Di sore hari, ia bertransformasi menjadi Direktur Utama Chandra Legacy Foundation, menggunakan Sentuhan Kontrol yang sama kejamnya untuk melawan korupsi dan inefisiensi sosial—Sentuhan Kontrol Etis.Tekanan dari peran ganda ini mulai terlihat. Elara, yang biasanya memiliki energi tak terbatas, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Ia tidur larut malam, bangun dini hari, dan Sentuhan Kontrolnya di ruang rapat utama menjadi lebih kaku, kurang luwes.Ares, meskipun sibuk dengan operasi keamanan dan bisnis, selalu memiliki Sentuhan Kontrol yang tajam terhadap Ratu-nya. Ia menyadari perubahan itu di Ruang Rapat Pribadi.Suatu malam, Elara tertidur di meja marmer, kepalanya bersandar pada tumpukan laporan keuangan dan proposal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status