Share

SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALI
SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALI
Penulis: Nyonya Sfrl

BAB 01

Seserahan Yang Diminta Kembali.

"Ini semua permintaan Aira, dia sedang mengandung anak kami saat ini, dan ngidam seserahan yang pernah mas berikan kepadamu," Ujarnya tanpa berani menatapku.

"Baik Mas, aku akan mengembalikan seserahan itu," ujarku seraya berlalu dari hadapannya, kemudian memasuki kamarku untuk mengambil beberapa seserahan yang masih tersusun rapi di kamarku.

Pasti kalian merasa heran kan, kenapa lelaki itu meminta kembali seserahannya?

Tapi terlebih dahulu aku memperkenalkan diri, namaku Adiva Arsyila, usiaku saat ini 22 tahun, dan lelaki tadi itu mantan kekasihku, lebih tepatnya pernah menjadi calon suamiku.

Seharusnya statusku saat ini sudah resmi menjadi istrinya, namun siapa sangka, ketika menjelang hari pernikahan kami yang sebulan lagi, calon suamiku tertangkap basah sedang tidur dengan wanita lain, wanita yang begitu akrab denganku, bahkan kami sering berbagi kebersamaan, dialah sahabatku Aira Wardani.

"Adiva, apa yang sedang kamu lakukan dengan seserahan itu," tanya ibuku yang tiba-tiba sudah berada di kamarku.

"Mas Angga meminta seserahannya dikembalikan Bu," ujarku membuat ibu terbelalak.

"Kok bisa, bukannya dia yang menggagalkan rencana pernikahan ini, ya dihitung hangus dong, karena keluarga kita yang dipermalukan," ujarnya dengan berang, dan tanpa bisa aku cegah, ibu bergegas menemui Angga ke ruang tamu.

"Mau apa lagi kamu ke sini, apa belum puas mempermalukan keluarga kami, dan seserahan diminta kembali?!" Cecar ibuku yang membuat mas Angga terkejut.

"Maaf Bu, jangan ikut campur urusan saya dengan Adiva,"

Aku lantas mendekati ibuku, dan menyerahkan seserahan yang berupa mukena, sejadah dan sepasang sepatu.

"Kok cuma ini Dek," ujarnya mengajukan protes.

"Memang hanya ini mas barangnya," ujarnya setenang mungkin, membuatnya terlihat gelisah.

"Tapi Dek, seserahan yang mas hantar kemari kan banyak, ada sekotak emas yang isinya lengkap, ada gamis dan peralatan makeup, serta uang tunai sebesar dua puluh lima juta." ujarnya membuatku tersenyum sinis.

"Kamu benar Mas, saat mengantarkan seserahan ke sini, memang ada sekotak perhiasan emas serta barang-barang lainnya, tapi kamu tidak lupa kan Mas, barang-barang itu dibeli dengan menggunakan uangku?" jawabku membuat wajahnya pucat pasi.

"Tapi Dek bukannya..."

"Aku hanya meminjamkannya kepadamu Mas, agar tidak merasa malu membawa hantaran yang tidak seberapa itu, bukan memberikannya kepadamu," jawabku sambil tersenyum.

Lelaki itu pun hanya menatap beberapa barang seserahan yang aku kembalikan, yaitu seperangkat alat sholat serta kebutuhan untuk mandi.

Hanya barang-barang itulah yang menggunakan uangnya.

"Bawalah Mas, aku ikhlas kok mengembalikannya," ujarku yang membuatnya tertunduk lesu.

Aku ingin tahu seperti apa reaksi Aira, jika mengetahui bentuk seserahan yang dimintanya kembali, dengan alasan permintaan bayi yang sedang dikandungnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status