Share

bab 9 Iri Hati

Part 9

Sepulangnya dari kantor polisi, Diki merasa gelisah memikirkan keadaan Dea, ia takut Dea berbuat nekad mencelakai diri dan bayinya.

"Aku harus bicara pada Mbak Fitri, agar ia segera mencabut tuntutannya. Tapi bagaimana kalau Mbak Fitri masih tak mau melakukannya?" tanya hati Diki semakin gelisah.

Pagi hari Diki mendatangi rumah kakaknya, berniat untuk menyampaikan maksud dan tujuan, tentang kebebasan Dea.

"Ki, sudah sarapan? Ikut sarapan sana sama Mas mu, Icha juga baru bangun tidur tuh, sama Tari."

Terlihat Gilang dan anak-anak tengah menikmati sarapan pagi.

"Iya Mbak," jawab Diki masih tetap berdiri didekat pintu dapur. Wajahnya terlihat bingung.

"Ada apa Ki? Ada masalah?"

"Euu, tidak Mbak. Hmmm.... "

"Ki? Ada apa?" tanya Fitri penasaran.

"Anu Mbak, ada yang mau aku omongin sama Mbak."

"Soal apa?"

"Dea Mbak."

"Kenapa dengan Dea? Minta bebas? Heuh!" Fitri berlalu meninggalkan Diki, namun dengan cepat Diki menyusulnya.

"Mbak, aku mohon Mbak, kasihanilah Dea Mbak, kasih kes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status