Share

18. Mesin capit

Andra memasuki ruang kelas yang akan menjadi jadwal terakhirnya hari inj. Ia melangkah dengan tubuh tegapnya. Seperti biasa, para siswi yang baru memasuki masa remaja itu tersenyum malu-malu. Andra berdiri di depan papan tulis, lalu mengeluarkan selembar kertas. Ia menunjuk salah satu siswa yang duduk di kursi paling belakang.

"Nando!" panggilnya dengan suara lantang.

Siswa bernama Nando yang sedang sibuk dengan buku itu langsung berdiri saat mendengar suara gurunya tersebut. Lalu Andra menggerakkan tangannya seolah mengisyaratkan Nando untuk maju ke depan. Muridnya itu langsung maju tanpa membatah sedikit pun.

"Kenapa nilai harian kamu kosong?" tanya Andra dengan suara yang melembut.

Nando menundukkan kepalanya 

. "Maaf, Pak. Saat itu saya tidak datang ke sekolah karena sakit."

Andra mengernyitkan dahinya. Ia mengambil buku absen dari laci mejanya. Ia meneliti setiap titik yang ada di nama Nando. Semuanya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status