Share

BAB 3 ZACK VS EVAN

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-06 07:53:24

Kepala Ivana mendadak kosong. Evan Brown bisa dipastikan akan memotong semua usahanya untuk menyelamatkan diri. Bahkan mungkin usaha pengajuan pinjamannya bisa dikacaukan olehnya.

Pria di depan Ivana kini sedang menatapnya. Ada binar kepuasan melihat ketidakberdayaan Ivana. Wanita itu kini tak dapat melakukan apa-apa lagi.

"Aku tunggu kabar baiknya. Ayo." Evan meraih tangan Ivana. Namun perempuan itu berkelit.

"Pernikahan antara Tuan Brown dan saya akan jadi opsi paling akhir. Selama saya masih punya waktu, saya akan berupaya mengembalikan uang Anda."

Ivana ingat pesan terakhir dari ibunya—utamakan kebahagiaanmu, baru pikirkan orang lain.

Sudut bibir Evan tertarik. "Kalau begitu, mari kita lihat apa yang bisa Nona Ivana lakukan sampai batas waktu yang aku berikan tiba."

Ivana memejamkan mata, ucapan Evan menusuk tepat di jantungnya. Seperti vonis hakim yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan tatapan yang dilemparkan Evan kepadanya seperti ingin menelannya bulat-bulat.

Evan membuka pintu ruangan Ivana. Namun, ia terhenti ketika melihat Zack berdiri di sisi pintu. Diam, tanpa terganggu oleh kehadiran Evan.

"Ivana akan pulang denganku!" Desis Evan penuh penekanan.

Tapi Zack bergeming. "Tugas saya bukan hanya mengantarkannya, tapi juga melindunginya."

"Kau cuma seorang bodyguard. Sementara aku calon suaminya," bentak Evan.

"Nona Ivana belum memberitahu saya soal hal ini." Sorot Zack tajam. Aura dominasi membuat Evan tertegun.

"Asal kamu tahu, Tuan Matthew Moonstone yang memintaku mengantar Ivana." Sudut bibir Evan tertarik sinis.

Saat itu pintu terbuka. Ivana muncul, cukup terkejut melihat Zack masih ada di sana.

"Ivana, kita pergi bersama. Ada yang ingin aku bicarakan dengan ayahmu."

Namun Ivana pilih mundur. "Maaf, saya bisa pergi sendiri. Lagi pula saya masih punya hal untuk diurus."

Evan mencekal pergelangan tangannya. Perempuan itu meringis. Ivana menoleh pada Zack. Lelaki itu melepas paksa cekalan tangan Evan.

"Berani kau melawanku?!" Kata Evan tidak terima.

"Anda menyakiti Nona saya. Apa saya harus diam saja."

"Dia calon istriku. Kau tidak berhak bicara di sini. Atau, kau ingin tuan Moonstone memecatmu?"

Ada hening yang menjeda sesaat. Sampai Zack angkat bicara.

"Coba saja," Zack balas dingin.

Ivana menoleh mendengar keberanian Zack. Sementara Evan langsung mengangkat tinjunya. Zack menarik Ivana mundur, hingga dia jadi tameng.

Staf di sana mulai berbisik ribut melihat Evan dan Zack bersitegang karena Ivana.

"Apa tidak mungkin jika Tuan Alejandro menyukai Nona?" celetuk seorang staf.

Tak berapa lama, staf lain turut menimpali. Mereka mengomentari adegan "manis" yang terjadi di hadapan mereka.

Kelly memijat pelipisnya. Bagaimana bisa sahabatnya justru terjebak scene drama romantis di kantor.

"Apa Anda bisa menjamin akan membawa Nona Ivana pulang ke kediaman Moonstone? Atau ke tempat lain?"

"Akan kubawa dia ke mana, bukan urusanmu. Dia calon istriku, aku bebas pergi bersamanya," balas Evan.

Ivana menarik tangan Zack menjauh dari Evan, "Dan sebagai tuannya, aku memintamu membawaku pergi dari sini."

Suara Ivana jadi vonis terakhir. Evan langsung mengayunkan pukulan. Zack sigap menahannya.

"Dengan temperamen Anda yang seperti ini. Mana mungkin saya membiarkan Nona pergi bersama Anda."

Ketenangan Zack membuat nyali Evan menciut. Zack bahkan mendorongnya menjauh.

"Maaf, Tuan Brown. Saya pergi dulu. Ayo." Ivana berjalan dengan Zack mengikuti di belakang.

Sementara wajah Evan memerah. Dua orang itu telah benar-benar mempermalukannya!

"Ivana! Kau akan terima akibatnya!"

***

Ponsel Ivana berdering. Ia berhenti. Nama di layar memaksanya menghela napas berat.

“Ayah.”

Suara di seberang keras, dingin, tanpa kelembutan apalagi kasih sayang. “Pulang. Sekarang, Ayah ingin bicara denganmu, penting!"

Telepon terputus. Ivana menatap layar sesaat, lalu memasukkannya ke tas. Ada detik sunyi berlalu di tempat itu. Di belakang Ivana, Zack berdiri menunggu keputusan.

“Ke rumah!” ucapnya tegas. Mata beningnya berkilat tajam, Ivana tak lagi gentar.

Zack mengangguk. “Baik, Nona.”

Mereka melangkah lagi. Ketika lift terbuka, Ivana menahan daun pintu dan menatap pantulan dirinya di dinding metal. Badai berikutnya sudah menunggu di kediaman Moonstone.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SKANDAL PANAS NONA MUDA   BAB 115 IDE ABSURD

    Ketika Zack kembali ke The Crystal hampir tengah malam. Dia dapati Ivana meringkuk di sofa sambil memeluk boneka beruang. Wajahnya sembab, sepertinya perempuan itu masih lanjut menangis tadi.Kata Bern, Ivana tidak turun lagi untuk makan malam. Perempuan itu bilang tidak selera. Bern sudah menawarkan jika Ivana ingin makan makanan lain dia akan membuatkannya. Namun Ivana menolak.Katanya dia lelah, langsung ingin tidur. Zack berjongkok di sisi Ivana. Dipandanginya wajah Ivana yang memerah juga basah."Aku memang membenci Armando Moonstone. Tapi kamu .... Aku tidak tahu." Jemari Zack mengusap pelan pipi Ivana. Untuk beberapa waktu pria itu berada di sana. Perhatian Zack teralihkan saat ponsel Ivana berdenting. Sebuah pesan masuk. Dari pop up Zack merasa curiga. Hingga dia membuka pesan tersebut."Maaf, Nyonya Ivana. Saya menghubungi Anda larut malam begini. Tuan saya baru ingat, jika besok siang beliau ada dinas keluar negeri beberapa hari.""Jadi beliau ingin bertemu Nyonya untuk mem

  • SKANDAL PANAS NONA MUDA   BAB 114 MINTA PISAH

    Ekspresi Zack berubah kelam. "Dari mana kamu tahu?""Jawab saja!" Ivana sudah menahannya sejak tadi. Dia perlu penjelasan, dia butuh kepastian.Zack seketika dilema. Armando memang menghabisi Tatiana. Namun menjadikan Ivana alat balas dendam, Zack tidak yakin.Selama hidup bersama, perasaan Zack sedikit demi sedikit mulai tumbuh untuk Ivana. Meski balas dendam masih mendominasi."Memang benar, kakakmu membunuh adikku. Itulah kenapa aku sangat ingin membencinya. Aku sangat ingin membalasnya. Aku membenci Armando sampai ke tulangku!"Ivana menangis saat itu juga. "Apa kamu sudah menyelidikinya. Sudah pasti kalau adikmu dihabisi kakakku." Di tengah isak tangisnya, Ivana masih coba memastikan. Tatapan Zack berubah tajam. Dia tatap Ivana yang kondisinya membuat hati Zack trenyuh. Mungkin yang dikatakan Arthur dan yang lainnya benar, Ivana tidak berhubungan dengan kejahatan Armando. Tapi hubungan darah di antara mereka memaksa Zack mencari alasan untuk ikut membenci Ivana."Kamu tidak bis

  • SKANDAL PANAS NONA MUDA   BAB 113 BALAS DENDAM

    "Dia menikahimu hanya untuk balas dendam. Dia hanya ingin memanfaatkanmu. Dia sama sekali tidak mencintaimu. Dia membencimu."Rentetan ucapan Sabrina membuat Ivana syok. Dia sampai terhuyung saat berjalan kembali ke mobilnya. Tangannya gemetar, seluruh tubuhnya juga. Berkali-kali dia gagal membuka kunci fob mobilnya.Padahal benda itu tinggal tekan saja. Ivana terlalu kaget, gugup, juga panik. Begitu dia berhasil masuk mobil. Dia diam di sana untuk beberapa waktu. Pikirannya melayang kembali pada perkataan Sabrina. Berulangkali dia coba menyangkal, tapi dia tidak tahu apa yang dia sangkal."Kak Armando membunuh adik Zack, itulah sebabnya dia melarikan diri lima tahun lalu. Dia mendekatiku, menikahiku hanya untuk balas dendam."Air mata Ivana melaju cepat di pipinya. Perempuan itu pada akhirnya menangis hebat. Dadanya terasa sesak. Pertanyaan apa semua itu benar berputar di kepalanya.Apakah benar Armando mampu menghabisi nyawa orang? "Dia tidak mungkin melakukan itu kan?" Ivana seola

  • SKANDAL PANAS NONA MUDA   BAB 112 BERMUKA DUA

    Ivana tidur sepanjang sisa hari. Dia bahkan makan di kamar. Itu pun setengah dipaksa supaya dia buka mata. Luis benar-benar terkejut setelah mengecek darah Ivana."Siapapun yang memegang kendali produk ini, dia seratus persen gila. Dia lipatgandakan formulanya. Dan akibatnya mengerikan.""Lalu Ivana bagaimana? Apa hal buruk akan terjadi padanya?" Zack mendadak cemas akan keadaan sang istri."Untungnya dosis yang diberikan pada Ivana sangat rendah. Dan dia sudah minum antidot-nya. Efeknya akan berangsur hilang dalam beberapa hari. Jangan khawatir.""Selain itu antidot-nya akan menjaganya tetap kebal pada zat yang sama. Dia akan aman untuk beberapa waktu ke depan. Omong-omong, kamu kentara sekali peduli padanya?"Ehem! Zack memalingkan wajah guna menghindari tatapan penuh selidik dari Luis. "Tidak, mana ada yang seperti itu. Aku hanya ....""Jangan mengelak. Akui saja. Nanti dia diambil orang kalau kamu denial terus soal perasaanmu.""Itu ... mustahil," desis Zack sangat percaya diri."

  • SKANDAL PANAS NONA MUDA   BAB 111 HUKUM BLACK DIAMOND

    Ivana hampir menyikut perut Clayton untuk membebaskan diri. Tapi ketika pria itu menekan urat nadi lehernya dengan senjata. Ivana terpaksa mengurungkan niatnya.Perempuan itu coba jaga jarak dengan Clayton yang dadanya nyaris bersentuhan dengan punggungnya. Sejumlah orang menahan napas, sebagian bahkan menutup mulut. Yang lain nyaris berteriak untuk memanggil polisi."Bukannya Anda dipenjara? Bagaimana Anda bisa ada di sini?" Ivana coba mencari celah untuk menyelamatkan diri."Nona cantik tidak perlu tahu intrik penjara seperti apa. Nona terlalu lembut untuk memahami kalau penjara bisa dibeli," kata Clayton bangga."Oh, jadi Anda tidak takut jika penguasa sebenarnya tidak suka dengan kebebasan Anda?""Mereka tidak akan peduli dengan orang kecil sepertiku."Ivana mencibir, dia cukup mengetahui bagaimana Clayton bisa dipenjara. Semua itu ada sangkut pautnya dengan Zack. Lelaki itu membuka aib Clayton hingga memaksa aparat untuk menangkap Clayton saat itu.Sekarang setelah isu mereda, m

  • SKANDAL PANAS NONA MUDA   BAB 110 SANDERA

    "Apa Ivana tahu?"Zack buru-buru melangkah masuk ke kamarnya. Di mana Ivana meringkuk sambil memeluk boneka beruang, yang secara mengejutkan dibeli Zack. Waktu berada di sebuah pusat perbelanjaan.Zack menyentuh kening Ivana yang masih berkeringat. Perempuan itu tidur dalam gelisah. Dahinya berkerut beberapa kali, kelopak matanya juga bergetar. Pria itu lantas membuka laci terbawah nakas di sebelah ranjang besar mereka. Lalu mengambil seperangkat alat suntik juga tabung reaksi."Aku pikir tidak. Kamu tahu istrimu sangat memuja kakaknya.""Nonsense!" Tolak Zack segera. Ivana berjengit sesaat ketika ujung jarum yang tajam menembus kulit lengannya. "Easy, Na. Tahan sebentar. Jika dia terbukti melakukannya. Aku akan menghajarnya."Darah merah dengan cepat berpindah ke tabung kecil tadi. Zack begitu lihai, santai saat melakukannya. Bahkan dia tidak kesulitan mencari pembuluh darah vena di atas lipatan siku Ivana. Pria itu seperti sudah biasa mengerjakan hal tersebut.Zack menggoyangkan t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status