Share

SEMBILAN

Bora berhasil mendapat tanda tangan surat kuasa dari sang papa, lalu diberikan ke dokter Ditya.

Dokter Ditya menepuk kepala Bora. "Bagus."

"Dokter, boleh aku bertanya?"

"Apa itu?"

"Kenapa dokter membantu aku sampai sejauh ini? Apakah ada sesuatu yang diinginkan dokter? Atau karena aku adalah anak walikota?"

Ditya tersenyum. "Bukankah kita pernah membahas masalah ini?"

"Itu-"

Bora menundukkan kepala, masih penasaran dengan jalan pikiran dokter Ditya yang selalu menolongnya.

"Bern yang minta bantuan kepada aku, jadi kamu jangan terlalu memikirkannya." Ditya mengacak rambut Bora. "Kamu sudah selesai membuat makalah?"

Bora mengangguk. "Baru garis besar."

Ditya mengangguk. "Bagus, tunggu aku di sini. Aku sedang ada operasi."

Bora mengangguk lagi lalu duduk di meja kerja Ditya, dia memeriksa garis besar makalah yang akan ditulisnya lalu tidak lama handphone bergetar.

"Mama?"

Nama mama Bora muncul, Bora segera mengangkatnya.

"Bora?"

"Mama, aku-"

"Bora, apakah kamu menjadi anak nakal di sana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status