Share

Bab 2. Pandangan Pertama

Penulis: DNOV
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 12:14:48

Wajah Mayang menatap sendu awan putih berarak di luar jendela pesawat. Sisa-sisa sembab di wajahnya masih kentara. Bukan hanya karena bangun tidur namun karena bekas tangisnya sejak semalam dan shubuh tadi.

"Mbok!" Gumamnya lirih karena harus berpisah dengan pengasuh tercintanya, Mbok Ijah yang tak hentinya menangis mengantarkan kepergiannya di bandara.

Bayang-bayang sohibnya di Indonesia masih berada di pelupuk matanya. Keberangkatannya yang mendadak sejak wisudanya tiga hari yang lalu, menyisakan penyesalan di hatinya. Ia bahkan tak sempat mengikuti acara perpisahan di kampus juga liburan bareng teman-teman dekatnya.

"Mayang, ini handuk hangatnya. Kompres wajah kamu? Kita sudah mau sampai. Pakai bedak dan lipstiknya! Muka kamu kusut begitu." Titah sang mama setengah bersungut. Gadis itu hanya mengangguk enggan saat sang mama menghampiri kursinya.  

Bahkan saat landing dan kakinya menapaki bandara Narita Jepang, keadaan Mayang masih belum berubah.

“Nanti Mama perkenalkan kamu sama dia. Kata Nyonya Takeda, dia yang akan menjemput kita. Tapi…kemana ya dia? Papa…dia..”  Suara wanita di sampingnya itu terdengar samar-samar, tertelan oleh hingar bingarnya suasana sekitar bandara Narita yang riuh. Ditambah lagi pikiran Mayang seolah masih tertinggal di negeri kelahirannya, Indonesia.

 “Mayang, Mayang, kamu ini jangan melamun seperti itu, dong! Nanti kalau tersesat bagaimana?” Mayang terhenyak mendengar pekikan Mamanya yang menarik lengannya tiba-tiba.

“Iya Ma, gak melamun kok!”

“Gak melamun bagaimana? Tadi kamu hampir nabrak orang, tuh! Aduh sayang, kita ini sudah di Jepang, pikiranmu masih dimana sih?!” Sahut mamanya kesal. Mayang hanya menundukkan kepalanya meski ia pun sama kesalnya lalu celingukan random.

“Mayang, fokus dong sayang! Kita sudah di negeri Sakura, lho!  Pikiranmu masih di Indonesia ya, sayang!” Timpal ayahnya disertai mimik lucu memaksa gadis itu tersenyum geli.

“Mungkin iya. Habis kita harus buru-buru berangkat ke Jepang sih, pa! Aku aja baru lulus. Teman-temanku kecewa sekali waktu kubilang gak bisa ikut acara perpisahan kampus.” Ungkapnya sambil bergelayut manja. Lelaki paruh baya itu hanya tersenyum lalu merangkul pundak putrinya.

“Sayang, kamu ini gimana, calon mertuamu itu sudah tidak sabar ingin ketemu kamu. Masa kamu terus-terusan bersikap seperti ABG. Gak pantes!” Ujar sang mama ketus.

Gadis itu hanya memberengut dan hanya berpaling ke wajah Papanya yang menurutnya lebih mengerti perasaannya.

“Papa hanya menuruti Visa kita, sayang. Kalau tidak sekarang, mungkin akan memakan waktu lebih lama lagi untuk mengurus Visa ulang. Lagipula, mungkin ini waktu yang tepat buat kita liburan bareng setelah kamu selesai kuliah. Jarang-jarang kan, kita bisa pergi bertiga seperti ini." Terang Aryo mencairkan suasana.

“Liburan apanya? Ini kan perjodohan. Aku cuma bonekanya.” Gerutu Mayang di sela langkah kakinya. 

“Selamat pagi. Apa kabar, Tuan Haditama.” Seorang pria muda tiba-tiba menundukkan badannya di hadapan mereka dengan bahasa Jepang yang kental, membuat ketiganya terkesiap.

“Selamat pagi!“Jawab Aryo dan Cory dengan bahasa yang sama. 

Kenshi-san, apa kabar? Terima kasih sudah repot-repot menjemput kami! Bagaimana kabar orang tuamu?” Aryo tampak akrab dan fasih menjawab sapaan pria muda itu.

Mayang hanya memperhatikan mereka yang berbicara dalam bahasa Jepang yang sedikit pun tak ia mengerti. Meski selama ini kedua orang tuanya sering bolak balik ke negeri Sakura ini, Mayang sendiri tak pernah tertarik untuk belajar bahasa Jepang. 

“Mayang, kenalkan ini Kenshi?” Sang mama menarik lengan Mayang ke hadapan pria itu. Spontan Mayang gelagapan ketika lelaki jepang itu langsung menyambut tangannya.

Hai, apa kabar?” Ujar Mayang dengan bahasa Inggris yang ia kuasai. Dilihatnya laki-laki itu mengulas sebaris senyum lalu menundukkan badannya seperti kebiasaan orang-orang Jepang. Ragu-ragu Mayang pun ikut-ikutan menundukkan badannya.

“Senang bertemu denganmu!” Pria itu menjawab dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih, membuat Mayang terpana, antara kaget, heran bercampur malu.

“Mobil kalian sudah menunggu! Mari!” Ujar pria itu lagi seraya menunjukkan arah jalan.

Mayang hanya mengikuti kedua orang tuanya di belakang. Mereka masih tampak asyik mengobrol dengan lelaki bernama Kenshi. Raut kebahagiaan tampak jelas dari wajah kedua orangtua Mayang.  Sangat bertolak belakang dengan raut wajah Mayang yang masih memberengut sendu.

“Hah!” Mayang hanya mendengus pelan karena sepertinya hanya dia sendiri yang tidak merasa bersemangat saat itu.

Mayang sesekali melihat ponselnya. Beberapa kawannya tampak menghubungi, namun Mayang belum bisa membalas panggilan mereka. Selain karena salah satu tangannya sibuk menarik koper, ia tak mau sang mama sewot jikalau ia tersesat di antara orang-orang di bandara.

Ia masih tak menyadari jika sosok Kenshi sesekali melirik ke arahnya.

Sedangkan pikiran gadis itu melanglang buana tak karuan. Ia masih belum bisa menerima tujuan keberadaannya di negeri asing ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 24. Reconciliation

    Mayang POVUjung mataku menangkap seseorang ikut duduk di samping bangku yang kutempati. Reflek aku menoleh sekedar mencari tahu.“Kenshi? Apa yang kamu lakukan di sini?”Aku terlonjak kaget menyadari orang disisiku ini adalah Kenshi. Laki-laki yang baru saja ingin kuhilangkan dari pikiranku, ternyata berada disini, tepat di sampingku. Aku pun celingukan heran.“Hanya ingin menghirup udara segar!” Suara Kenshi terdengar datar.Hmm...ya...mungkin dia masih marah. Suaranya masih terdengar dingin seperti kemarin.Walau masih terkejut karena kehadirannya yang tiba-tiba, aku hanya menelan ludah karena tenggorokanku rasanya tercekat.“Apa disini cukup nyaman?” Tanyanya tiba-tiba, masih tanpa menatapku lain dari yang biasa dia lakukan.“Ehm…ya.” Aku pun hanya menjawab sekenanya lalu berpaling darinya.Pertanyaan apa itu? Apa itu semacam perhatian atau hanya basa basi belaka. Sungguh, meski sempat takut, tapi aku sangat ingin melihat wajahnya lagi. Entah perasaan apa lagi ini, aku pun mema

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 23. Runaway

    “Moshi moshi!”“Kenshi...apa Mayang menemuimu?” Kenshi segera menyadari suara diujung telpon.“Ya, Nyonya. Kemarin saya bertemu hanya sebentar. Apa ada masalah?”“Mayang belum kembali ke kamar sejak semalam!” Suara Nyonya Kori terdengar gusar lalu diiringi isak tangisnya.Deg. Dada Kenshi tiba-tiba berdegup kencang.“Semalam?”, Kenshi lantas berdiri dari kursinya,”Apa dia tidak bisa dihubungi?” Tanyanya.“Tidak. Dia tidak membawa ponsel, koper ataupun pakaiannya. Semuanya masih di hotel. Sepertinya dia hanya membawa tas tangan. Kenshi, maaf mengganggumu. Kami pikir, mungkin dia menemuimu.” Suara diujung telepon tiba-tiba terputus.Kenshi mencoba berpikir sejenak. Gadis itu baru pertama kali ke Tokyo, belum banyak tempat yang bisa dia kunjungi, terlebih lagi tidak ada sanak familinya disini.*Kenshi sempat terpukul dengan pembatalan sepihak itu. Bagaimana pun semua kejadian itu tidak terduga. Tak dapat dipungkiri perasaannya yang tidak menentu membuatnya segera menemui sang ayah, oran

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 22. Crisis

    Dalam dunia bisnis menjalin rekanan dengan beberapa perusahaan itu sudah merupakan hal lumrah. Berbagai intervensi dari luar mungkin terjadi, demi memperkuat kondisi perusahaan, selain lewat merger juga melalui jalur pernikahan kedua keluarga. Seperti yang terjadi pada Kenshi dan Mayang. Pertimbangan bisnis lebih diutamakan daripada perasaan.Namun selalu saja ada pihak ketiga yang ingin masuk ke dalam lingkaran itu. Tentu saja untuk mencari keuntungan lewat jalan singkat, dengan cara-cara yang tidak lazim dan licik.Daiguchi adalah salah satunya. Perusahaan itu pernah menjadi rekan bisnis Takeda. Namun dalam perjalanan bisnisnya Daiguchi selalu mencari keuntungan sendiri dan merugikan pihak lain, sehingga Takeda pun memutuskan kerja samanya demi menjaga profesionalitas dan kesinambungan saham dengan pihak lain. Meskipun harus menderita kerugian yang tidak sedikit, hal itu justru menyelamatkan perusahaan, karena tak lama sejak pemutusan kerjasama, Daiguchi menghadapi masalah hukum den

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 21. Open Your Heart

    Mayang POVDisinilah kami, berjalan santai di jalanan plaza sebelum kembali ke hotel."Aku minta maaf, tidak sempat menemanimu. Kebetulan kolega-kolegaku dari Korea datang." Kenshi membuka obrolan."Sinca, aku yang seharusnya minta maaf, tidak bisa ikut menemanimu menemui mereka karena keterbatasanku. Hm, chaebol" Ujarku jujur. Tanpa sadar aku meringis kecil menahan rasa linu di kakiku karena highheels baru."Kamu mengerti, sinca? chaebol??" Kenshi tersenyum penasaran. Aku hanya mengendikkan bahu."You know, some of my friends at the party, they have talked about you. They praised you!""Ha...you must be kidding me!""No, its true. They said, you are really a beautiful Asian woman. I'm obviously jealous.""What? Jealous?""Ya. This is the first time I feel like someone is making me jealous."Keningku mengkerut. Kupercepat langkahku karena kurasakan wajahku mulai memanas."Seriously., I'm not kidding. They said you're pretty, ecotik, proporsional and otentic." "Ish, kamu gombal, Kensh

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 20. RENDESVOUS

    MAYANG POVKenshi mengajakku ikut dalam sebuah acara pertemuan dengan beberapa klien. Awalnya aku ingin menolak, karena kupikir aku belum siap mendampingi Kenshi dalam acara bersifat resmi seperti itu, apalagi aku masih belum berstatus istrinya yang sah. Namun kedua orang tuaku, terutama mama, menyarankan atau lebih tepatnya memaksa untuk menerima ajakan Kenshi itu. Apalagi acara pertemuan itu begitu penting, atau lebih tepatnya pesta perayaan setelah Kenshi berhasil mendapatkan tender besar dari perusahaan Korea yang tempo hari ia temui saat festival Kembang Api.Kenshi menjemputku di lobi hotel dan membawaku bertemu dengan rekan-rekan kerjanya di sebuah pesta kebun."Hello!""Oh, hi!".Aku terkejut ketika seorang wanita semampai menegur di sebelahku saat aku sedang memilih beberapa makanan appetizer."Kimi wa Kenshi no fiansena nda ne (Jadi anda tunangan Kenshi-san)""I'm sorry, miss, I can't speak Japanese," ungkapku jujur."Well...well...well...so you fluent in English. But still

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 19. Datangnya Kegusaran

    Suara dering telepon membuat Mayang tergopoh-gopoh keluar dari kamar mandi. "Ya, halo! Assalamualaikum!""Wa'alaikumsalam. Hai, May! Gimana kabarnya?"Deg. Dada Mayang berdegup mendengar suara yang familiar di ujung sana."Ri... Rian!""Iya. Syukur kalo kamu masih inget. Aku dengar kamu di Jepang, ya?""Em, iya. Kamu sendiri, gimana kabarnya? S2 kamu dimana?" Mayang bertanya gugup."Di Jepang. Kamu pasti kaget, kan!”Deg. Mayang menutup matanya seraya menunduk lesu. Rupanya masa lalunya belum benar-benar berlalu.“Kalau waktu itu aku bilang S2 ku ke Jepang, seharusnya kamu gak harus nolak aku kan, May! Kita toh akan ketemu lagi.”Mayang tak berkutik. Ia tak bisa membayangkan jika Rian mengetahui kenyataan yang sebenarnya alasan dirinya berada di Jepang.“Aku tahu kamu masih bimbang. Tapi aku masih di sini, May! Menunggu kamu."Ingatan masa lalunya kembali berkelebat. Saat-saat dimana ia mulai memasuki dunia kampus. Saat-saat dimana ia menikmati kebersamaanya bersama kawan-kawannya di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status