Share

Bab 14

"Maaf, Pak, Bu. Aku disini belum ada pasangan lho," kata Akmal sambil menunduk.

Hih, ngeri melihat si Unyil.

Seketika kami salah tingkah. Pak RT dan Bu RT senyam-senyum melihatku dan lelaki di sampingku ini.

"Jadi, begini Pak RT. Sementara Akmal akan tinggal di yayasan. Biarkan dia membantu bersih-bersih di sana. Setelah Pak RT bicara dengan warga dan mereka setuju, baru Akmal akan ku bawa ke sini lagi."

Ketika melihat suamiku bicara serius, Masya Allah ... dia terlihat sangat berwibawa. Karismanya seperti memancar. Pantas saja, Bu Meta klepek-klepek dengan lelakiku.

"Mbak Mila menatap Mas Dariusnya serius banget. Seperti belum pernah melihat. Padahal kalian setiap hari selalu bersama lho," Bu RT mulai menggodaku.

Mataku segera mencari objek lain agar tidak terlalu mal-lu. Ampu deh. Pasti Kakang Mas Darius merasa gede kepala di puji seperti itu. Kalau kelihatan, pusernya pasti sudah mekar segede mawah. Ia pun memicingkan matanya ke arahku. Aku pura-pura tidak tahu.

"Kenapa Sayang, ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status