Share

Bab 16. Perasaan yang Nyata

Mirza menatap nonanya yang mendekati dengan koper di sisi kakinya. Sudah dia dengar dari Danu bahwa Bella akan pergi tugas selama hampir seminggu di Bandung.

"Kamu setirin aku, ya. Papa yang minta," perintah Bella, cuek.

Mirza mengangguk. "Ba-baik, Bel. Eum, Nona."

Selama dua minggu ini, mereka tak saling bicara. Bella juga lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di luar. Sekalipun berpapasan di rumah, mereka saling mengabaikan seolah tak mengenal.

Sepanjang perjalanan ke Bandung, sesekali Mirza menatap Bella dari spion. Wanita itu hanya sibuk dengan berkas dan ponsel di tangan.

"Fokus ke jalanan saja, Mirza!" tegur Bella.

"Ah, ya."

Sebenarnya Bella sangat marah perihal kebohongan yang dilakukan Mirza. Pun sebab dia berpikir bahwa Mirza sama buruknya dengan Arumi.

Setibanya di villa Bandung, Mirza menyeret koper Bella untuk masuk ke rumah inapan itu. Hanya ada seorang tukang kebun yang menjaga villa keluarga Hermawan.

"Kamar tidurmu di belakang. Dan juga, besok sekitar jam sepuluh pag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status