Share

Bab 16. Utang Bank

Bab 16

Ulfa membuka mata, merasa kalau dia sudah tidak perlu lagi pura-pura tidur. Sekarang dia penasaran dengan apa yang baru saja terjadi pada Sano, suami bajingannya.

Dengan langkah pelan, dia mendekati pintu kamar, membukanya, lalu menuju ruang tamu. Dia jarak dua meter, dia tersenyum melihat Sano terkulai lemas di lantai sambil menitikkan air mata.

Ada apa ini? Kenapa semesta seolah berpihak pada Ulfa?

"Mas, kenapa nangis-nangis?" tanya Ulfa dengan nada suara selembut mungkin.

Meskipun dia merasa risih, tetapi bisa menepis rasa itu demi rasa penasarannya. Dia akan menjadi orang pertama yang bahagia jika Sano mendapat musibah. Rasa dendam dalam hati terus tumbuh membuat wanita itu menunjukkan sisi gelapnya.

"Dek? Sejak kapan kamu di situ?" Sano bangun, bersandar pada dinding ruang tamu itu masih dalam keadaan resah.

Ulfa memasang raut wajah sedih, tepatnya pura-pura, lantas ikut duduk di sisi Sano ingin mengulik informasi.

"Baru, kok, Mas. Aku kaget begitu dengar kamu teria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status