Home / Romansa / SUAMIKU BOS GILA / Jadi Istri Saya!

Share

Jadi Istri Saya!

Author: Istyanah
last update Last Updated: 2025-05-05 13:00:13

“Bos lo tuh gimana sih Ru? Katanya pengin dicariin perempuan buat dijadiin istrinya, eh giliran udah dicariin dia malah cuekin dan pergi gitu aja. Nggak enak nih gue sama Laura dan Chika. Mereka marah-marah sama gue!”

Biru mengembuskan napas lelah mendengarkan kemarahan Ully, tapi dia memaklumi itu, Benua memang sudah keterlaluan dan dia menyaksikan sendiri bagaimana sikap dingin Benua ke Laura dan Chika.

“Maaf ya Ul. Gue juga jadinya nggak enak sama lo mana lo udah bantuin gue.”

“Bilangin ke bos lo, cari aja sendiri perempuan yang mau dia jadiin istri. Biar lo juga nggak ikut puyeng karena tugas konyol dari dia itu!”

Ully mengakhiri obrolan lebih dulu, Biru kemudian melempar ponselnya ke samping. Dia lanjut memijat kakinya yang mulai terasa cenat cenut lagi. 

Meski kakinya masih terasa sakit karena kecelakaan motor kemarin malam, tapi Biru berusaha menahan itu agar tetap terlihat profesional saat bekerja.

Dia pun sampai rela lari-larian mengejar bosnya saat di kafe dan tadi dia rela mengenakan high heels supaya penampilannya sesuai saat datang ke pesta ulang tahun teman Benua.

Tapi yang Benua berikan ke Biru hanya kekesalan. Bahkan pria itu mengatakan kalimat yang membuat Biru sampai gemetar ketakutan.

“Dia mau bunting1n gue? Tidak!” Biru menjerit ketakutan dan buru-buru meraih bantal guling memeluk bantal itu erat.

“Nggak lagi-lagi deh gue bicara sembarangan begitu. Kalau dia beneran lakuin itu, mampus masa depan gue bisa hancur karena mengandung anak tuh bos gila.”

Biru bergidik hebat membayangkan hal mengerikan itu, dia kemudian merebahkan tubuhnya, melepas lelah.

“Tapi kenapa ya dia kayak begitu kalau sama perempuan? Disodorin yang cakep-cakep, tapi dia malah kayak alergi begitu. Heran gue!”

Biru mengembuskan napasnya lelah, tidur lebih baik daripada memikirkan keanehan bosnya yang sangat menguras energinya.

***

Pagi ini Biru mendampingi Benua menghadiri acara peresmian peluncuran 15 unit baru bus pariwisata “Gemilang Bus” di pool Bus Gemilang. Bus yang didominasi warna hitam dengan corak batik berwarna abu yang menghiasi bus itu berjejer rapi di depan para tamu undangan.

Acara peresmian itu dihadiri orang-orang penting di perusahaan Sejagat Gemilang termasuk kakek Benua—Jagat sebagai pemilik perusahaan dan dihadiri pula cucu angkat Jagat bernama Renando.

Biru sempat melirik Renando, pria yang baru Biru temui pertama kali hari ini. Sebelumnya pria itu menempuh pendidikan magister di London dan sempat bekerja di London. Biru terpesona saat tadi berkenalan langsung dengan pria itu.

Tiba di acara potong tumpeng, Benua memimpin acara itu. Potongan nasi tumpeng itu Benua berikan ke kakeknya. 

“Buruan kakek sudah tidak sabar menyaksikan pernikahanmu,” ucap Jagat pelan saat menerima potongan nasi tumpeng dari Benua.

“Kek!” Benua menahan kesal. Di acara penting dan khidmat itu, kakeknya membahas pernikahan membuat suasana hati Benua mendadak buruk.

“Pria seusiamu sudah banyak yang pada punya anak, eh kamu malah masih betah menjomlo. Kakek risi kalau dengar ada yang bilang kamu tidak normal.” Jagat berbisik.

“Aku akan menikah secepatnya. Tenang saja!” tegas Benua pada akhirnya daripada kakeknya terus menerornya tentang pernikahan.

Biru tersenyum sinis mendengar ucapan Benua barusan, dia teringat pertemuan Benua dengan kedua wanita kemarin sore yang berujung membuat kedua wanita itu kecewa ke Benua.

Selesai acara peresmian, Benua mengantar kakeknya dahulu ke mobil sebelum nanti dia pergi untuk menghadiri acara penting lainnya.

“Segera kamu bawa wanita yang akan jadi istrimu untuk makan malam bersama kakek.” Jagat menepuk pundak Benua lalu masuk ke mobilnya.

“Saya pergi dulu ya Kak Benua, Biru.” Renando yang menemani Jagat berpamitan dengan sopan, pria itu sedikit menunduk dan tersenyum manis untuk Benua dan Biru.

“Hm!” balas Benua tanpa memberikan senyuman.

Sementara Biru membalas senyuman Renando dengan ekspresi semringah, dia salah tingkah sendiri melihat manisnya pria berusia 28 tahun itu.

“Saya tidak menyangka, cucu angkat Pak Jagat ternyata setampan itu. Manis banget lagi.” Biru mengungkapkan kekagumannya ke Renando ke Benua.

“Bentukan kayak dia kamu bilang tampan, Biru?” tanya Benua menghentikan langkah di samping mobil, dia menatap tajam Biru setelah mendengar pujian Biru untuk Renando.

“Iya Pak. Soalnya dia tuh tipe saya banget kayak artis Turki yang tinggi, gagah, ganteng, dan berewokan.”

“Singa aja sekalian, gagah dan berewokan sebadan-badan!” Benua tiba-tiba mengomel lalu masuk ke mobil.

Biru menyusul cepat masuk ke mobil mengabaikan ucapan Benua tadi. Dia akan mengendarai mobil Mobil SUV mewah berwarna diamond silver milik Benua.

Selain menjadi asisten pribadi Benua, Biru pun harus siap menjadi sopir pribadi Benua. Pokoknya Benua memerintah apa pun harus cepat Biru patuhi.

“Saya mau ngopi dulu!” kata Benua setelah mobil yang Biru kendarai keluar penuh dari halaman pool Bus Gemilang.

“Ngopi di mana Pak?” tanya Biru.

“Seharusnya kamu tahu dong saya mau ngopi di mana?” sewot Benua.

“Mau di kedai kopi yang biasanya, Pak?” Biru menawarkan baik-baik.

“Terserah!” respons Benua masih sewot. 

Mobil yang Biru kendarai baru memasuki halaman kedai kopi yang sering Benua datangi, tapi Benua tiba-tiba meminta Biru berhenti.

“Yang benar saja dong kamu bawa saya ke sini, Biru? Lihat suasana bangunannya serba hitam begitu. Mau buat suasana hati saya semakin buruk?” omel Benua.

Bukan pertama kalinya Biru mendengar Benua marah-marah tak jelas dan Biru tetap berusaha sabar menghadapi pria itu.

“Jadi Pak Benua mau ngopi di mana?” tanya Biru tetap kalem.

“Ngopi di tempat yang bisa membuat suasana hati saya membaik!”

“Oke Pak. Saya akan membawa Pak Benua ke tempat itu.”

Biru lanjut mengendarai mobil. Dia fokus mengemudi sambil berpikir keras untuk membuat suasana hati bosnya membaik lagi.

“Lagian nih bos gue kenapa keseringan mengambek nggak jelas sih?” gumam Biru.

Ide hebat itu pun akhirnya muncul. Biru berhenti di taman tempat biasa dia menongkrong dengan ketiga adiknya. Lokasinya tidak jauh dari rumahnya dan biasanya Flower yang suka mengajak Biru ke taman itu katanya senang karena ada air mancur.

“Kenapa malah ke taman?” tanya Benua gereget ke Biru saat Biru memarkirkan mobilnya di halaman parkir taman itu.

“Saya akan membawa Pak Benua ke tempat yang akan membuat suasana hati Pak Benua membaik lagi.” Biru merespons lembut diakhiri senyum manisnya.

Biru keluar lebih dulu lalu membukakan pintu mobil untuk Benua.

“Silakan Pak Benua duduk di sini. Saya pergi dulu beli kopi buat Pak Benua, dekat kok dari sini. Sebentar ya Pak.” Biru masih berkata lembut meski ini hanya sebuah akting.

Di depan Benua, Biru memang harus pintar akting karena dia sedang kesal seperti sekarang saja harus tetap memasang wajah manis di depan Benua.

Benua tidak merespons, tapi menurut duduk di bangku taman menunggu Biru yang kini berlari menuju ke arah minimarket.

Tidak sampai sepuluh menit, Biru kembali membawa kopi untuk Benua dan dirinya. Dia kemudian duduk di samping pria itu.

“Lega banget gue,” ucap Biru lirih melihat bosnya mulai diam dan tidak protes seperti tadi.

Pria itu kini sedang menikmati kopi yang dia bawa semula sambil melihat air mancur di depannya.

“Kamu sering ke sini?”

“Iya sering Pak. Kalau hari Minggu biasanya Flower yang suka ajak saya ke sini. Terkadang juga saya sama ketiga adik saya piknik di sini. Yah lumayan bikin mereka bahagia walaupun pikniknya dekat.”

Benua melirik Biru yang sedang tersenyum lebar saat memandang air mancur di depannya.

“Pak, untuk masalah cari perempuan buat dijadikan istri Pak Benua, saya belum menemukan perempuan lagi Pak.”

“Tidak usah cari lagi.”

Biru menoleh penuh menatap Benua, terkejut mendengar ucapan pria itu. “Kenapa Pak? Pak Benua mau cari sendiri saja?” tanya Biru antusias.

Benua menggeleng tegas membuat Biru mengernyit dalam, dia bingung apa yang sedang bosnya rencanakan. Sementara kata Benua, pria itu sudah didesak kakeknya untuk segera menikah dan posisinya di perusahaan bisa terancam.

Biru yakin, Benua tidak mungkin menyerah begitu saja.

“Bagaimana kalau kamu saja?” Benua menatap serius Biru. 

“Apanya, Pak?” Biru gelagapan menatap Benua.

“Jadi istri saya!” tegas Benua.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • SUAMIKU BOS GILA   Melamar Biru

    “Saya tidak mau jadi istri Pak Benua!”“Kenapa tidak mau?”“Saya kan asisten pribadi Pak Benua, masa saya mau dijadiin istri Pak Benua?”“Tidak ada yang salah Biru, kamu tetap bisa menjadi asisten pribadi saya sekaligus istri saya nantinya.”“Pokoknya saya tidak mau!”“Kamu tidak boleh menolak. Nanti malam saya akan melamar kamu!”Percakapan emosional saat di taman tadi pagi terus mengganggu Biru dan setelah Benua mengungkapkan permintaan tidak terduga itu, pria itu meminta Biru untuk fokus bekerja lagi.Sekarang Biru akan cari aman takutnya Benua benar-benar nekat akan melamarnya, dia akan kabur ke apartemen Ully.“Kakak pergi dulu ya. Kalau ada yang cari kakak bilang aja lagi di rumah temen.” Biru berpesan terburu-buru ke ketiga adiknya yang sedang berkumpul di ruang TV yang menyatu dengan ruang tamu.“Kakak mau menginap?” Flower memegang tangan Biru sebelum kakaknya itu keluar penuh dari rumah.“Iya soalnya Ully lagi pengin ditemenin malam ini, tapi jangan bilang kakak lagi di apar

    Last Updated : 2025-05-05
  • SUAMIKU BOS GILA   Calon Istri Benua

    Jemari Biru gemetar saat Benua akan menyematkan cincin ke jari manis sebelah kirinya.Di dekat Biru dan Benua, ketiga adik Biru menyaksikan proses mendebarkan itu. Sementara ibu Biru yang bekerja di Taiwan menyaksikan lamaran itu lewat video call, pun dengan kakek Benua yang malam ini tidak bisa menghadiri lamaran Benua dan Biru, kakek Benua sedang berada di luar kota.“Yey selamat Kak!” Flower loncat-loncat kesenangan melihat kakaknya sudah mengenakan sempurna cincin itu di jari manisnya.Setelahnya Biru yang bergantian menyematkan cincin itu ke jari manis Benua.Lamaran yang dilakukan secara sederhana itu berjalan dengan lancar. Ketiga adik Biru sama bahagianya malam ini, ketiganya memang mendukung penuh kakaknya bersama Benua.Senyum tulus yang ketiga adik Biru tunjukkan sekarang berbeda dengan senyum kaku Biru. Di depan ketiga adiknya, ibunya dan Pak Jagat, Biru harus menunjukkan seolah dia bahagia setelah Benua melamarnya, padahal tak ada bahagianya sama sekali.Jika tidak karena

    Last Updated : 2025-05-06
  • SUAMIKU BOS GILA   Pernikahan Benua dan Biru

    “Sudah kakek duga, kamu itu sebenarnya naksir sama asisten pribadi kamu. Terbukti kan sekarang, kamu gerak cepat ingin menikahi dia.”Benua langsung terbatuk-batuk mendengar penuturan kakeknya tadi.“Nggak Pak Jagat, Pak Benua ....” Biru tidak jadi melanjutkan kalimatnya saat Benua menyenggol kakinya. Tadinya Biru berniat akan meluruskan alasan Benua menikahinya tentunya bukan karena naksir. Biru tidak pernah berpikiran sedikit pun bahwa bosnya naksir, kalau enek melihatnya bisa saja, tapi dia lupa, alasan utama Benua menikahinya jangan sampai bocor ke kakek pria itu.Biru paham sekarang mengapa Benua langsung menyenggol kakinya, pria itu pasti takut Biru akan keceplosan.“Kek jangan bahas itu.” Benua baru memberikan respons setelah tadi sempat terbatuk-batuk.“Bukankah sangat menarik membahas kamu sama Biru? Apalagi kalian akan menikah. Ya menurut kakek, seru saja membahas tentang kamu sama Biru karena cucu kakek yang selama ini tidak tertarik ke wanita mana pun tiba-tiba memutuskan

    Last Updated : 2025-05-08
  • SUAMIKU BOS GILA   Bos Gila Pengin Menikah

    “Dengerin gue baik-baik, Biru. Gue minta lo datang ke taman malam ini untuk bilang kalau gue mau putus dari lo. Hubungan kita selesai malam ini!” Handika, pria yang sudah menjadi kekasih Biru selama 4 tahun menegaskan dengan suara lantang kata putusnya di depan Biru.Biru masih mengatur napasnya yang ngos-ngosan setelah tadi berlari dari parkiran menuju taman tempat kekasihnya menunggunya.Dia pikir Handika memintanya bertemu malam ini karena kangen, dia dan pria itu sudah tidak bertemu selama dua bulan. Nyatanya pria itu melontarkan kata putus.Biru masih lemas dan hampir pingsan setelah mendengar kata “putus” yang kekasihnya lontarkan.“Aku nggak mau putus dari kamu. Aku—““Gue udah benar-benar muak sama lo yang selalu mentingin bos lo, mentingin adik-adik lo, dan satu lagi, lo perempuan yang ngebosenin!” Handika menegaskan tajam di depan wajah Biru.“Sok-sokan selalu nolak setiap gue ajak ci*man padahal lo pasti udah tidur sama bos lo. Makanya lo nurut terus sama dia. Cih!” Handika

    Last Updated : 2025-05-05
  • SUAMIKU BOS GILA   Bertemu Dua Wanita

    “Sudah mandi belum kamu?” tanya Benua setelah menghentikan langkahnya di depan Biru yang pagi ini sudah menyambut di depan ruangan kerja.Biru yang sudah berdandan rapi dengan penampilan khasnya, rambut dikucir satu dengan sedikit poni, mengenakan blazer hitam, rok hitam, dan pantofel mengilap, terkesiap mendengar pertanyaan bosnya.Biru tak habis pikir, bosnya akan melontarkan pertanyaan semacam itu.Apalagi pertanyaan itu terlontar dari mulut pria yang selalu membanggakan dirinya sebagai pria terhormat.“Tentu saja sudah Pak,” jawab Biru tenang walaupun kesal setelah mendengar pertanyaan tak bermutu dari Benua semula.“Oh … sudah ya. Saya pikir belum, soalnya bentukan muka kamu masih begitu saja.”“Heh begitu saja bagaimana Pak?” Biru melongo sempurna. Tak paham maksud ucapan Benua tadi.“Ya mukamu begitu-begitu saja."“Begitu saja bagaimana Pak maksudnya?” Biru menuntut penjelasan. Masih pagi dan Biru sudah dibuat pening untuk mencerna ucapan bosnya.Benua mengangkat kedua bahunya,

    Last Updated : 2025-05-05
  • SUAMIKU BOS GILA   Pak Benua Nggak Normal?

    “Cepetan Biru! Kamu ini dandannya lama sekali!”“Sabar Pak. Ini sebentar lagi selesai.”“Lagian ya kamu dandan lama pun tidak akan merubah bentukan wajah kamu yang biasa saja itu!”Biru yang sedang memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah cabe itu sampai tak fokus karena mendengar kekesalan Benua.Seharusnya dia yang melontarkan kekesalan ke Benua, tadi sore pria itu menolak kedua wanita pilihannya begitu saja. Satu jam kemudian Benua tiba-tiba meminta Biru untuk menemani ke pesta ulang tahun teman pria itu.“Bos macam apa yang harus menunggu asisten pribadinya sampai lumutan begini? Seharusnya kamu yang nungguin saya, ini saya harus jemput kamu dan nungguin kamu pula. Hadeh!”Tidak ada habisnya Benua menggerutu, padahal belum ada lima menit dia sampai di depan gang rumah Biru dan menunggu wanita itu.“Kok jadi nyalahin saya Pak? Pak Benua sendiri yang mendadak minta tolong ke saya untuk menemani Pak Benua ke birthday party teman Pak Benua dan Pak Benua bilang sendiri akan menje

    Last Updated : 2025-05-05

Latest chapter

  • SUAMIKU BOS GILA   Pernikahan Benua dan Biru

    “Sudah kakek duga, kamu itu sebenarnya naksir sama asisten pribadi kamu. Terbukti kan sekarang, kamu gerak cepat ingin menikahi dia.”Benua langsung terbatuk-batuk mendengar penuturan kakeknya tadi.“Nggak Pak Jagat, Pak Benua ....” Biru tidak jadi melanjutkan kalimatnya saat Benua menyenggol kakinya. Tadinya Biru berniat akan meluruskan alasan Benua menikahinya tentunya bukan karena naksir. Biru tidak pernah berpikiran sedikit pun bahwa bosnya naksir, kalau enek melihatnya bisa saja, tapi dia lupa, alasan utama Benua menikahinya jangan sampai bocor ke kakek pria itu.Biru paham sekarang mengapa Benua langsung menyenggol kakinya, pria itu pasti takut Biru akan keceplosan.“Kek jangan bahas itu.” Benua baru memberikan respons setelah tadi sempat terbatuk-batuk.“Bukankah sangat menarik membahas kamu sama Biru? Apalagi kalian akan menikah. Ya menurut kakek, seru saja membahas tentang kamu sama Biru karena cucu kakek yang selama ini tidak tertarik ke wanita mana pun tiba-tiba memutuskan

  • SUAMIKU BOS GILA   Calon Istri Benua

    Jemari Biru gemetar saat Benua akan menyematkan cincin ke jari manis sebelah kirinya.Di dekat Biru dan Benua, ketiga adik Biru menyaksikan proses mendebarkan itu. Sementara ibu Biru yang bekerja di Taiwan menyaksikan lamaran itu lewat video call, pun dengan kakek Benua yang malam ini tidak bisa menghadiri lamaran Benua dan Biru, kakek Benua sedang berada di luar kota.“Yey selamat Kak!” Flower loncat-loncat kesenangan melihat kakaknya sudah mengenakan sempurna cincin itu di jari manisnya.Setelahnya Biru yang bergantian menyematkan cincin itu ke jari manis Benua.Lamaran yang dilakukan secara sederhana itu berjalan dengan lancar. Ketiga adik Biru sama bahagianya malam ini, ketiganya memang mendukung penuh kakaknya bersama Benua.Senyum tulus yang ketiga adik Biru tunjukkan sekarang berbeda dengan senyum kaku Biru. Di depan ketiga adiknya, ibunya dan Pak Jagat, Biru harus menunjukkan seolah dia bahagia setelah Benua melamarnya, padahal tak ada bahagianya sama sekali.Jika tidak karena

  • SUAMIKU BOS GILA   Melamar Biru

    “Saya tidak mau jadi istri Pak Benua!”“Kenapa tidak mau?”“Saya kan asisten pribadi Pak Benua, masa saya mau dijadiin istri Pak Benua?”“Tidak ada yang salah Biru, kamu tetap bisa menjadi asisten pribadi saya sekaligus istri saya nantinya.”“Pokoknya saya tidak mau!”“Kamu tidak boleh menolak. Nanti malam saya akan melamar kamu!”Percakapan emosional saat di taman tadi pagi terus mengganggu Biru dan setelah Benua mengungkapkan permintaan tidak terduga itu, pria itu meminta Biru untuk fokus bekerja lagi.Sekarang Biru akan cari aman takutnya Benua benar-benar nekat akan melamarnya, dia akan kabur ke apartemen Ully.“Kakak pergi dulu ya. Kalau ada yang cari kakak bilang aja lagi di rumah temen.” Biru berpesan terburu-buru ke ketiga adiknya yang sedang berkumpul di ruang TV yang menyatu dengan ruang tamu.“Kakak mau menginap?” Flower memegang tangan Biru sebelum kakaknya itu keluar penuh dari rumah.“Iya soalnya Ully lagi pengin ditemenin malam ini, tapi jangan bilang kakak lagi di apar

  • SUAMIKU BOS GILA   Jadi Istri Saya!

    “Bos lo tuh gimana sih Ru? Katanya pengin dicariin perempuan buat dijadiin istrinya, eh giliran udah dicariin dia malah cuekin dan pergi gitu aja. Nggak enak nih gue sama Laura dan Chika. Mereka marah-marah sama gue!”Biru mengembuskan napas lelah mendengarkan kemarahan Ully, tapi dia memaklumi itu, Benua memang sudah keterlaluan dan dia menyaksikan sendiri bagaimana sikap dingin Benua ke Laura dan Chika.“Maaf ya Ul. Gue juga jadinya nggak enak sama lo mana lo udah bantuin gue.”“Bilangin ke bos lo, cari aja sendiri perempuan yang mau dia jadiin istri. Biar lo juga nggak ikut puyeng karena tugas konyol dari dia itu!”Ully mengakhiri obrolan lebih dulu, Biru kemudian melempar ponselnya ke samping. Dia lanjut memijat kakinya yang mulai terasa cenat cenut lagi. Meski kakinya masih terasa sakit karena kecelakaan motor kemarin malam, tapi Biru berusaha menahan itu agar tetap terlihat profesional saat bekerja.Dia pun sampai rela lari-larian mengejar bosnya saat di kafe dan tadi dia rela

  • SUAMIKU BOS GILA   Pak Benua Nggak Normal?

    “Cepetan Biru! Kamu ini dandannya lama sekali!”“Sabar Pak. Ini sebentar lagi selesai.”“Lagian ya kamu dandan lama pun tidak akan merubah bentukan wajah kamu yang biasa saja itu!”Biru yang sedang memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah cabe itu sampai tak fokus karena mendengar kekesalan Benua.Seharusnya dia yang melontarkan kekesalan ke Benua, tadi sore pria itu menolak kedua wanita pilihannya begitu saja. Satu jam kemudian Benua tiba-tiba meminta Biru untuk menemani ke pesta ulang tahun teman pria itu.“Bos macam apa yang harus menunggu asisten pribadinya sampai lumutan begini? Seharusnya kamu yang nungguin saya, ini saya harus jemput kamu dan nungguin kamu pula. Hadeh!”Tidak ada habisnya Benua menggerutu, padahal belum ada lima menit dia sampai di depan gang rumah Biru dan menunggu wanita itu.“Kok jadi nyalahin saya Pak? Pak Benua sendiri yang mendadak minta tolong ke saya untuk menemani Pak Benua ke birthday party teman Pak Benua dan Pak Benua bilang sendiri akan menje

  • SUAMIKU BOS GILA   Bertemu Dua Wanita

    “Sudah mandi belum kamu?” tanya Benua setelah menghentikan langkahnya di depan Biru yang pagi ini sudah menyambut di depan ruangan kerja.Biru yang sudah berdandan rapi dengan penampilan khasnya, rambut dikucir satu dengan sedikit poni, mengenakan blazer hitam, rok hitam, dan pantofel mengilap, terkesiap mendengar pertanyaan bosnya.Biru tak habis pikir, bosnya akan melontarkan pertanyaan semacam itu.Apalagi pertanyaan itu terlontar dari mulut pria yang selalu membanggakan dirinya sebagai pria terhormat.“Tentu saja sudah Pak,” jawab Biru tenang walaupun kesal setelah mendengar pertanyaan tak bermutu dari Benua semula.“Oh … sudah ya. Saya pikir belum, soalnya bentukan muka kamu masih begitu saja.”“Heh begitu saja bagaimana Pak?” Biru melongo sempurna. Tak paham maksud ucapan Benua tadi.“Ya mukamu begitu-begitu saja."“Begitu saja bagaimana Pak maksudnya?” Biru menuntut penjelasan. Masih pagi dan Biru sudah dibuat pening untuk mencerna ucapan bosnya.Benua mengangkat kedua bahunya,

  • SUAMIKU BOS GILA   Bos Gila Pengin Menikah

    “Dengerin gue baik-baik, Biru. Gue minta lo datang ke taman malam ini untuk bilang kalau gue mau putus dari lo. Hubungan kita selesai malam ini!” Handika, pria yang sudah menjadi kekasih Biru selama 4 tahun menegaskan dengan suara lantang kata putusnya di depan Biru.Biru masih mengatur napasnya yang ngos-ngosan setelah tadi berlari dari parkiran menuju taman tempat kekasihnya menunggunya.Dia pikir Handika memintanya bertemu malam ini karena kangen, dia dan pria itu sudah tidak bertemu selama dua bulan. Nyatanya pria itu melontarkan kata putus.Biru masih lemas dan hampir pingsan setelah mendengar kata “putus” yang kekasihnya lontarkan.“Aku nggak mau putus dari kamu. Aku—““Gue udah benar-benar muak sama lo yang selalu mentingin bos lo, mentingin adik-adik lo, dan satu lagi, lo perempuan yang ngebosenin!” Handika menegaskan tajam di depan wajah Biru.“Sok-sokan selalu nolak setiap gue ajak ci*man padahal lo pasti udah tidur sama bos lo. Makanya lo nurut terus sama dia. Cih!” Handika

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status