Share

Bab 11b

Aku menatap Hanan. Wajahnya nampak sedikit muram setelah mendengar ucapan Mas Hilman. Dia tak lagi bersuara. Tapi berjalan cepat menuju pintu keluar. Sebelum benar-benar keluar rumah, Hanan sempat menoleh ke arahku sebentar. Namun, dia berbalik dan melanjutkan langkahnya keluar dari rumah ini.

Apa yang Mas Hilman tadi katakan? Anak pungut? Siapa yang anak pungut? Hanan? Kepalaku dipenuhi pertanyaan yang tak kunjung ada jawabannya.

Setelah melihat Hanan keluar rumah, Mas Hilman pun berjalan kasar. Langkahnya seperti menuju kamar. Gegas aku menyusulnya.

Benar saja. Dia tengah mengganti kemejanya yang tadi sempat terkoyak. Dia juga merapikan kembali penampilannya dengan mematut diri di depan cermin.

"Mas, kamu belum menjawab pertanyaanku!" Aku kembali membuka percakapan. Kali ini nada suaraku melunak agar hati Mas Hilman bisa sedikit saja luluh.

"Pertanyaan yang mana?" Mas Hilman menoleh dengan kening berkerut.

"Mas pilih aku atau Anita?" jawabku tanpa embel-embel yang lain. Meski h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status