Share

Bab 28a

Tak ingin lagi melihat hal yang membuat hatiku porak poranda, aku pun memilih meletakkan ponsel itu ke tempatnya semula. Aku segera mengusap kedua mata yang mulai berair. Ingin menepati janjiku pada diri sendiri, kalau aku tak ingin menangisi lagi tentang apapun yang berkaitan dengan Mas Hilman.

Tawa riang Ilham dari teras depan membuat pikiranku teralihkan. Aku pun bangkit untuk menghampirinya. Nampak ia sedang asik bermain mobil-mobilan yang dinaiki ditemani ibu yang sedang selonjoran di teras.

Mengetahui kedatanganku, ibu menoleh. Kemudian tersenyum tulus.

"Sudah selesai beres-beresnya?" tanya ibu.

Aku mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Duduk sini. Enak anginnya seger," pinta ibu.

Aku melangkah. Menuruti perintah ibu dan duduk di sebelahnya.

"Bu," kataku membuat ibu menoleh. "Mas Hilman dan Anita sudah menikah."

"Apa? Kok bisa? Bukannya kalian belum resmi berpisah?" timpal ibu terlihat kaget.

"Entahlah, Bu. Aku juga gak tau. Mungkin saking ngebetnya makanya menghalalkan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status