Share

empat belas

"Ya ... siapa tahu dia berbuat macam-macam gitu?" Lelaki itu mulai mencomot satu potong tempe goreng.

"Heeem, kamu jangan berfikir begitu lah, Fif. Berdoa saja biar semua baik-baik saja, semoga Bagas bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi," sahut Yulis dengan tenang.

"Bude kayaknya yakin banget ya, kalau lelaki itu bakal berubah, tapi semoga saja lah, toh gak ada ruginya mendoakan kebaikan seseorang." Akhirnya pemuda itu mengalah.

"Nah, itu ngerti." Yulis menimpali.

"Oh iya, kemarin ada yang bilang ke aku, kalau dia sering lihat Mira membesuk Bagas." Kini lelaki itu sudah bersiap menggigit semangka yang sudah diiris kecil-kecil.

"Ya biarin aja lah. Dia kan memang istrinya. Pokoknya semoga semua menjadi lebih baik. Oke? Dan gak usah bahas ini lagi," pintanya pada sang keponakan.

"Siap," ucap Afif tegas. Dia melangkah mendekati Yulis.

"De?" Afif seperti ragu saat hendak mengatakan sesuatu.

"Apa lagi?" Yulis menatap ponakannya itu sekilas, perempuan itu masih sibuk menata makanan dal
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status