Home / Romansa / SUAMIKU SEORANG PENDUSTA / Bab 22 ditemukan jasad tanpa identitas.

Share

Bab 22 ditemukan jasad tanpa identitas.

Author: Adira
last update Last Updated: 2025-07-01 14:30:59

Sinar mentari sudah menampakkan sinar keemasan. Menerobos desela-sela dedaunan. Dinginnya udara malam sudah berganti dengan suasana sejuknya alam. Suara jangkrik yang bernyanyi dimalam hari berganti dengan suara burung berkicau riang. Namun suasana itu tak ada padaku, yang ada suasana khawatir akan terjadinya sesuatu pada orang yang aku sayang.

Kusandarkan punggungku pada sandaran kursi kantor kepolisian. Sesekali kuambil nafas panjang dan mengusap wajahku yang kurasakan tak berkeringat tapi sedikit gatal.  Terdengar suara intrograsi seorang abdi negara sambil menggeser-geser most yang ada di telapak tangannya.

Dan tak lupa aku menyodorkan ponsel Mama yang ada chat pengancaman. Polisi akan menindak lanjuti nomor ponsel itu. Dengan menggalkan ponsel Mama ke kantor Polisi.

Berbagai pertanyaan yang dilontarkan petugas kepolisian sudah aku jawab. Namun suasana masih terasa tegang. Aku berdiri dengan mengucapan terima kasih.

Kulangkahkan kakiku keluar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 42 Pengakuan Lola.

    Jarum jam di sudut ruangan kamarku menunjukkan angka lima. Bergegas kusibakkan selimutku. Dan aku turun dari ranjang dengan melangkah ke wastafel untuk menggosok gigi. Aku menunda untuk mandi. Kulangkahkan kakiku keluar kamar, yang pertama aku tuju kamar tamu dimana All hampir semalam dengan kelelahan tubuhku tak aku hiraukan. "Kam?!" sapaku melihat All sudah berpakaian rapi. Duduk di depan meja dengan secangkir teh. "Aku mau pulang Kinan, aku ada janji sama temen bisnis." Aku diam menatapnya. Dan berjalan menghampiri Alliandro. "Trus tentang Selvi?" "Tenang semalam aku dan Ardan sudah mengintrograsinya. Nanti tinggal menyuruh dia pulang. Kau ingin tau rekamannya?"All menyodorkan sebuah benda kecil berbentuk kotak panjang. "Jangan di putar sekarang. Nanti saja setelah Selvi pulang. Biar dia tak curigai." Aku mengangguk. Mengantarkan  Al sampai ke halaman rumah. "All bukanlah kamar yang di pakai Selvi aku kunci semalam."

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 41 pengakuan Selvi.

    Aku mengernyitkan dahiku saat menyebut dirinya Selvi. Aku mengingat ingat sepertinya aku pernah dengar suara wanita yang ada di depanku. Tapi siapa aku belum menemukan."Saya ke sini mau gabung dengan bisnis Nyonya yang ada di Jogjakarta. Kebetulan saya dulu juga kiprah di model saya banyak menelorkan murid yang sudah sukses." ucap Selvi dengan tersenyum."Sebentar, saya belum bisa menerima dan juga belum menolak. Sebab akhir-akhir ini saya di sibukkan dengan urusan bisnis lainnya." ungkapku cukup waspada. Aku takut ini sebuah jebakan dari Bram menyuruh wanita lain.Selvi manggut-manggut. Bagaimana tentang kasus Nyonya Citra apakah sudah kelar?" Aku sedikit agak kaget, entah tiba-tiba aku tertarik dengan pertanyaan Selvi. "Entahlah. Aku sudah berusaha untuk mencari siapa dalang di balik semua itu. Tapi sedikit banyak sudah mencapai titik terang. Satu persatu orang yang di ajak kerjasama oleh pelaku sudah mengaku semua!" M

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 40 tamu tak dikenal.

    Hendra keluar ruangan, berpapasan dengan sipir penjara yang berdiri di depan pintu. Hendra tau kalau sipir itu sipir yang tadi di kasih kode oleh Hendra berarti dia orangnya Bram. ia berhenti sejenak. "Pak, siapa tadi yang duduk di kursi yang aku duduki tadi?" Sipir itu mengernyitkan dahinya ia tampak mengingat. "Nggak ada Tuan, tadi ada yang bezuk Aris cuma bukan meja yang ini." Hendra kaget, "berarti aku salah tempat," batin Hendra "tapi kenapa bapak tak mengarahkan orang tadi untuk duduk di sini?" "Sepertinya susah Tuan, ternyata dia lebih berkuasa disini!" ucap sipir. "Saya kehilangan ponsel yang saya selipkan di sini, tapi sekarang raib. Bisakah saya melihat rekaman cctv." Sipir itu mengangguk, ia melangkah mengantar Hendra ke tempat operator."Aneh dalam cctv tak ada orang di meja ini, kenapa bisa raib ponselku." gumam Hendra dengan memutar ulang rekaman cctv hari ini tgl dan detik. Hendra kecewa dan ia meminta sama petugas untuk kembali ke ruangan itu untuk mengecek kem

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 39 rekaman rahasia hilang.

    Dari situ Bram bisa melenggang untuk membalaskan dendam sang ayah dengan satu persatu keluarga Hans Smit di cekokki racun. Selesai papa Kinan, incaran Bram yaitu Jenar anak kandung Bram sendiri yang mana kelak menjadi pewaris perusahaan keluarga Hans Smith. Dan bakalan menghancurkan kehidupan Bram Dengan menikahnya Bram dengan Neni. Kematian Jenar juga seperti yang dilakukan dengan Hans Smith. Dengan cara memberi racun makanan pada roti yang dimakan Jenar dalam jarak waktu tiga jam racun itu bereaksi mematikan. Dokter pun memfonis kematian Jenar sebab penyakit ginjal. Incaran berikutnya Nyonya Citra, Mama dari Kinan. Sebenarnya Bram merencanakan menghabisi Bu Citra dengan cara seperti Hans Smit dan Jenar. Tapi keburu Bu Citra mengetahui rencana busuk Bram. Waktu itu, Bram sengaja menyewa orang untuk menjemput Bu Citra dengan alasan ada pengusaha yang ingin kerja sama dengan perusahaan Bu Citra yang ada di Jogjakarta. Bu Citra di jemput oleh anak buah Bram dengan arahan Aris s

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   Bab 38. pengakuan pribadi Bram.

    Tanpa pikir panjang All langsung memacu mobilnya ke kantor polisi, di kantor Polisi aku dan All langsung disambut polisi berpakaian preman yang bertemu di jalan waktu pulang dari rumah Aris. Aku dan All langsung dipersilahkan duduk diruang khusus."Apakah Tuan dan Nyonya ingin bertemu Aris?" tanya salah satu dari anggota kepolisian."Memang gak papa Pak, jika Saya bertemu? Apa Aris sudah mengaku kalau dia yang melakukan perampokan di rumah saya Jakarta?" "Yang penting Nyonya tidak emosi saat bertemu pelaku?" Aku diam menatap All yang duduk di dekatku. "Akan aku usahakan tidak emosi." Janjiku dengan berdiri, secepatnya aku mengajak All bertemu Aris.Aku melangkah mengikuti langkah kaki petugas kepolisian menggiringku masuk Tampak Aris berdiri dengan egrang masih menyangga di tangannya. Ia menunduk tanpa memandangku yang sudah berdiri di depan jeruji besi."Nyonya, maafkan saya." lirihnya dengan suara sayu. All semakin mendekat kearah jeruji menatap Aris yang nampak berdiri kaku de

  • SUAMIKU SEORANG PENDUSTA   BSB 37. menyelidiki Aris.

    Di kampung agak jauh dari keramaian. Itulah rumah Aris yang kata Mbok Ginah. Aris masih menumpang di rumah mertuanya.Tok, tok, tok, "permisi ...!" seruku memanggil dengan mengetuk pintu.Hanya hitungan menit seorang wanita muda menggendong anak kecil membuka pintu. Dia menatapku, sepertinya ia tak mengenaliku. Padahal aku pernah datang ke sini bersama Mama satu kali. Entah soal penting apa Mama sama Aris waktu itu. Aku pun seandainya bertemu dengan istri Aris di luar juga gak bakal ingat wajahnya."Maaf, Mbak mencari siapa?" tanya wanita itu dengan mengamati saya dan All secara bergantian."Ooh, saya teman Mas Aris. Bisakah saya bertemu Mas Aris?" tanyaku.Sengaja aku mengatakan seperti itu. Takut jika aku langsung mengatakan aku bosnya Aris putri bu Citra tentu wanita muda ini pasti mengatakan Aris tak ada. "Ooh ya, ada Mbak. Ia lagi sakit, silahkan masuk. Perkenalkan saya Lastri istri Mas Aris.Aku tersenyum menyambut uluran tangan Lastri untuk berkenalan. Sengaja aku tidak meny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status