Share

Bab 3

Author: Kirani senja.
last update Last Updated: 2023-05-26 20:05:26

Sudah aku duga. Percuma saja rasanya mengadu kepada mas Arman, toh dia tidak akan mampu berbuat apa-apa karena mereka adalah orang tuanya sedangkan aku? Aku hanya orang lain yang kebetulan masuk ke kehidupan nya karena sebuah ikatan pernikahan.

Aku memilih untuk pergi ke kamar dan meninggalkan mas Arman yang masih diam mematung di sana.

"Rin," ucap nya. Mas Arman ternyata menyusul ku ke kamar dan duduk di samping ku. Namun aku tak peduli, aku masih dengan posisi ku yang semula, tidur sambil miring ke samping dan membelakangi mas Arman.

"Rina, aku mohon sama kamu, mengalah lah sama ibu jangan seperti ini. Aku jadi bingung harus berbuat apa? Kamu adalah istri ku dan mereka, mereka adalah orang tua ku, bukankah kita harus menghormati orang tua?"

Mendengar mas Arman berkata seperti itu, seketika itu aku langsung mendelik menatapnya. "Sudah cukup selama ini aku mengalah sama orang tua kamu, Mas! Aku harus mengalah seperti apa lagi? Apa aku harus diam terus dan membiarkan mereka menyakiti perasaan aku? Begitu maksud kamu, mas?"

Mas Arman diam, lalu berkata,"Bu_kan begitu juga maksud aku. Tapi alangkah baiknya kalau kamu mengalah."

"Tidak, Mas. Aku sudah capek mengalah terus selama ini. Sampai kapanpun, orang tua kamu memang tidak akan pernah menerima aku sebagai putri mereka sendiri. Jangan seorang putri, sebagai menantu saja mereka enggan untuk menerima nya. Mas, apa nggak sebaiknya kita bercerai saja," ucap ku.

Aku sudah benar-benar lelah dengan rumah tangga ku yang terus di uji. Mungkin kalau kekurangan masalah ekonomi aku masih bisa bersabar dan menerima nya. Namun ini bukan itu masalah nya. Mertua ku terus-terusan menguji kewarasan ku sebagai seorang istri dari putranya.

Mertua ku memang termasuk orang kaya di desa ku, namun walaupun mas Arman terlahir dari keluarga berada tapi pekerjaan mas Arman bukan lah seorang bos ataupun pengusaha sukses. Ia hanya seorang kuli bangunan dengan penghasilan tak menentu. Jangankan untuk membeli ini dan itu, terkadang untuk makan sehari-hari saja rasanya sangat sulit.

Aku menikah dengan mas Arman bukan karena harta ataupun profesi dia sebagai apa? Melainkan karena cintanya yang tulus pada ku sehingga aku mau menikah dengan nya.

Namun sering berjalan nya waktu, aku merasa tidak nyaman dengan pernikahan ini. Bukan karena maslah aku dan mas Arman, namun karena kedua orang tua nya lah yang terus menyudutkan aku, kalau aku adalah wanita pembawa sial. Sebelum Aku berkata seperti itu kepada mas Arman, aku sudah memikirkan nya baik-baik dan mungkin bercerai itu adalah jalan yang terbaik bagi kami

"Astagfirullah! Kamu ngomong apa Rin? Istighfar, Rina. Istighfar. Perceraian itu di benci sama Allah dan bagaimana nasib kedua anak-anak kita kalau kita sampai bercerai?"

"Terus kita harus gimana, Mas? Orang tua kamu nggak suka sama aku?" sentak ku sambil menangis.

Aku tidak tahu harus gimana lagi. Berulang kali aku meminta bercerai namun mas Arman tidak pernah setuju. Aku lelah. Aku capek terus-terusan di hina seperti ini oleh kedua orang tua nya.

"Besok aku akan pergi ke rumah ibu. Dan meminta nya supaya tidak berbuat seperti itu lagi sama kamu. Tapi aku mohon, jangan berkata seperti itu lagi," ucap mas Arman sambil menangis.

"Aku tidak yakin kalau ibu mau mendengarkan nasehat kamu, mas!" ucap ku.

"Aku juga nggak yakin sebenarnya. Tapi aku akan berbicara pada nya."

*******

Keesokan harinya mas Arman benar-benar pergi ke rumah orang tuanya. Dia mengajak ku namun aku tidak mau ikut. Aku masih trauma dengan kejadian dua hari yang lalu jadi aku memutuskan untuk di rumah saja. Beruntung mas Arman mengerti, dan dia tidak memaksa aku untuk ikut dengan nya.

Mumpung di rumah sepi, aku langsung buru-buru mengemasi barang-barang dan mainan yang berserakan. Setelah selesai, aku pun pergi ke luar untuk menjemur pakaian yang baru saja selesai di cuci.

Seperti kebiasaan sehari-hari ibu-ibu para tetangga, setelah selesai berbenah rumah, mereka akan pada ngumpul di teras tetangga yang lain sambil ngobrol macam-macam. Semua orang diam saat aku keluar dari dalam rumah. Dan menatap ku dengan tatapan sinis.

"Eh si Rina tuh! Diam-diam!" ucap seseorang.

Walaupun mereka berbisik-bisik tapi aku tahu, kalau aku lah yang sedang menjadi topik obrolan mereka. Aku hanya diam sambil sesekali tersenyum ke arah mereka. Aku berusaha acuh dan tidak perduli. Biarkan sajalah mereka mau ngomong apa juga, terserah.

"Mabk, Rina! Kemarin itu ada apa? Kok, mertua kamu marah-marah sih?" celetuk Yeti tenggaku yang paling julid dan selalu ingin tahu, kalau kata istilah jaman sekarang, si paling kepo!

"Ia, Rin. Kok, kayak nya Bu Nani marah banget. Ada apa sih?" imbuh yang lainnya.

"Nggak ada apa-apa, Bu Ibu ... ," jawab ku berusaha menutupi. Aku sebenarnya malu, kalau maslahah rumah tangga ku menjadi konsumsi publik.

Mereka tersenyum mencibirku, "Nggak ada apa-apa kok marah nya kayak orang kesurupan. Oh iya, Rin, mangkanya jadi memantau jangan pelit. Kamu harus sadar, rumah yang kamu tempati itu hasil siap?" celetuk bu Yeti.

Ingin rasanya aku menyumpal mulut nya itu dengan baju yang sedang ku jemur. Namun aku berusaha bersabar dan terus mengucapkan istighfar di dalam hati. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi mereka seolah-olah tahu semuanya dan menghakimi sesuka hati.

"Dasar lidah tak bertulang," gerutu ku sambil pokus menjemur pakaian.

"Nggak usah di dengerin omongan mereka, Rina. Mulut-mulut orang kampung memang seperti itu. Rina, apa saya bisa bicara sebentar. Ada sesuatu yang ingin saya obrolkan sama kamu?"

Aku terkejut saat bu Ida tiba-tiba datang dan berkata seperti itu. Dia adalah tetangga ku yang paling baik dan dia juga merupakan ibu RT di tempat ku.

"Boleh bu Ida. Mari masuk! Kebetulan di rumah lagi tidak ada siapa-siapa," ajak ku kepada nya.

Wanita itu kemudian masuk dan duduk di kursi ruang tamu, sementara aku permisi pergi ke dapur untuk membuatkan teh manis untuk nya.

"Mabk Rina, tidak usah repot-repot!" ucap Bu Ida. "Saya cuma sebentar, kok."

Aki urungkan niat ku, lalu duduk di samping nya. "Ada apa bu Ida?" tanya ku.

"Mbak Rina, kalau saya boleh kasih saran, Mabk Rina jangan terlalu dekat sama bibi mu, bi Murti," ucap nya hati-hati.

Deg!

"Maksud bu Ida? Emang nya ada apa sama bi Murti?" tanya ku balik.

Bi Murti adalah saudara dari keluarga suamiku yang kebetulan rumah nya dekat dengan ku. Aku sudah menganggap nya seperti ibu ku sendiri karena dia baik pada ku. Aku selalu berkeluh kesah pada nya dan bercerita apa saja kepada nya termasuk soal hubungan ku dengan ibu mertua.

"Demi Allah, saya mendengar sendiri, kemarin Bu Murti menjelek-jelekkan kamu di depan ibu mertua kamu. Dan yang memberi tahu mertua mu soal Arga yang menelpon kamu, itu adalah dia."

Deg!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 24

    POV author.Tangan Arman gemetar saat menerima kartu undangan pernikahan manatan istrinya. Bahkan ia tak berani untuk membuka apalagi membaca tulisan di dalamnya. Arman tak sanggup membaca nana mantan istrinya bersanding dengan lelaki lain.Dengan langkah gontai, lelaki itu masuk kedalam rumah nya sambil berlinang air mata. Entah mengapa rasa nya begitu sakit saat sang mantan akan menikah lagi. Padahal mereka sudah tidak ada hubungan apapun lagi. Tapi tetap, hati Arman terasa amat sakit."Kartu apa itu, Arman?" tanya bu Nani s sambil mengambil kartu tersebut dari atas meja.Dengan cepat, Bu Nani membuka kartu tersebut tanpa membaca siapa pengirimnya. Wanita itu terkejut, matanya membulat serta mulutnya menganga."Ada apaan sih, Bu? Kok, ekspresi nya kayak gitu banget!" Anita datang dari arah belakang, dengan cepat gadis yang sekarang sedang hamil 3 bulan tersebut mengambil kartu undangan tersebut dari tangan sang ibu, lalu membacanya.Sama seperti Bu Nani. Gadis itu juga sangat terke

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 23

    Aku terenyuh dengan ucapan mas Haikal. Kalau di lihat dari raut wajahnya, dia serius mengatakan itu. Tapi entah mengapa, mendengar semua itu hatiku malah merasa sedih. Kegagalan rumah tangga ku dengan mas Arman membuat aku trauma untuk memulai nya lagi."Maaf, Mas. Aku masih betah sendiri," ucapku."Tapi mau sampai kapan, Rina? Kamu bercerai udah mau dua tahun, harus butuh waktu berapa lama lagi untuk kamu bisa membuka hati untuk orang lain, setidaknya aku!" ucap mas Haikal.Tubuhku bergetar, hatiku semakin tidak karuan. "Tapi aku belum siap, Mas. Maaf, aku permisi."Aku segera beranjak pergi dari tempat itu dan meninggalkan mas Haikal sendiri di sana. Aku tahu dia pasti kecewa, namun aku juga tidak tahu apa aku mencintai nya atau tidak.Hari berganti malam, walaupun malam sudah larut tapi aku masih terjaga. Kata-kata mas Haikal masih terngiang jelas di telinga ku. Ingin melupakannya dan menganggap semua itu tidak pernah terjadi nyatanya tidak bisa. Di dalam kamar terasa panas, padaha

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 22

    Siang itu aku mendapat telpon dari seorang karyawan yang bekerja di restoran ku. Katanya, di sana terjadi keributan oleh seseorang yang mengaku sebagai keluarga ku. Aku penasaran, siapa orang yang sudah mengaku sebagai saudara ku sehingga siang itu juga aku langsung datang ke TKP."Ada apa ini ribut-ribut?" tanyaku setibanya di sana. Semua orang diam saat mendengar suaraku. Dan kedua wanita itu berbalik badan menatap ku."Bu Nani, Anita?""Bu Rina, ini orangnya. Mereka sudah pesan makanan banyak di restoran kita, tapi mereka nggak mau bayar. Mereka bilang, katanya mereka saudara nya Bu Rina," pungkas karyawati yang menahan mereka berdua.Wajah ibu pucat pasi, begitu juga dengan Anita. Gadis yang dulu pernah menyiram ku dengan kuah bakso, dia terlihat tertunduk malu. Entah emang beneran malu atau ada alasan lain, ah aku nggak peduli lagi."Dulu memang mereka keluarga ku, tapi sekarang bukan," tegas ku."Tuh denger sendiri kan! Jadi kalian cepat bayar!" "Rina, saya ini masih nenek nya

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 21

    POV Arman.Satu tahun terkahir, setelah aku resmi bercerai dari Rina dan menikah wanita pilihan ibu, kehidupanku ternyata tidak lebih baik saat aku masih mengarungi bahtera rumah tangga bersama Rina.Liana, wanita pilihan ibu, ternyata dia bukan wanita baik-baik. Dia mau menikah denganku karena mengincar sesuatu dariku, harta satu-satunya yang aku miliki telah dia jual demi menutupi hutang-hutang nya sebelum menikah dengan ku tanpa sepengetahuan ku. Kini hidupku semakin tidak jelas karena sudah tidak punya apapun, apalagi sekarang bapak sudah meninggal dan ternyata meninggalkan hutang yang jumlahnya sangat banyak sehingga aku dan ibu terpaksa menjual semua aset-aset yang kami miliki demi menutup hutang-hutang bapak. Hanya rumah ini satu-satunya yang kami miliki. Pekerjaan pun mendadak sepi, sehingga aku hanya mengandalkan dari hasil kerja serabutan itu pun kalau ada orang yang membutuhkan jasa ku. Dari hasil usaha ku aku harus membaginya dengan ibu, istri dan juga adik ku sehingga aku

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 20

    Satu tahun sudah aku menyandang setatus janda. Tidak mudah bagiku melewati masa-masa itu, di mana aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk kedua anakku. Setelah kami bercerai, mas Arman lepas tanggung jawab begitu saja, aku tidak masalah kalau dia tidak memberikan nafkah untuk anak ku, karena Alhamdulillah tanpa uang nya pun aku bisa memberikan materi yang cukup untuk anakku. Yang membuat aku merasa sedih, dia tidak pernah sekalipun mengunjungi anak-anaknya padahal aku tidak pernah melarangnya untuk bertemu dengan anak-anaknya.Dalam satu tahun ini Alhamdulillah usaha ku sudah berkembang. Dulu hanya warteg biasa, kini sudah menjadi rumah makan atau yang di sebut restoran. Omset yang di dapat dalam satu bulan, bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta itu total dari keseluruhan. Aku bersyukur atas semua rejeki yang Allah berikan padaku.Dari hasil kerja keras ku selama ini, aku berhasil membangun rumah impian di pinggir kota dengan model minimalis modern dan Alhamdulillah juga,

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 19

    Hari ini, tepat di hari Senin aku dan mas Arman menggelar sidang putusan di pengadilan. Aku sudah tidak sabar menanti hari ini, setelah hari ini aku akan terbebas dari hubungan yang begitu menyiksa batin ku.Aku datang di temani oleh bapak, Ratna dan juga pengacara ku. Ibu sebenarnya ingin ikut, namun aku larang. Aku takut ibu sedih melihat aku seperti ini.Aku dan Ratan duduk di bangku sambil menunggu pak hakim dan yang lainnya datang termasuk mas Arman. Dari tadi aku belum melihat wajah nya, apa mungkin dia tidak datang lagi? Tapi rasanya tidak mungkin, ini adalah sidang terakhir untuk kami."Bu Rina, pak Arman kalian di panggil pak jaksa," ucap seseorang yang baru saja keluar dari ruangan itu.Deg!Aku terkejut saat nama ku di panggil. Jujur, aku sangat-sangat gugup sekaligus takut. Takut kalau mas Arman beneran tidak datang, tentu sidang nya bakal di tunda lagi dan itu sangat merugikan waktu ku.Hari ini aku sengaja tutup warung sementara, aku ingin masalah ku dengan mas Arman seg

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 18

    "Sudah? Puasa, kalian menghina ku sekarang! Kalau sudah silahkan pergi dari sini," usir ku pada ibu mertuaku dan juga permpuaan itu.Tadi aku hanya diam karena ingin melihat sampai di mana dia akan menghina ku. Kini akan ku tunjukkan siapa aku yang sekarang."Kamu ngusir saya?" bentak nya geram."Iya," tegasn ku sambil melipat kedua tangan ku di dada."Berani kamu sekarang sama saya!" sentak nya sembari mengangkat tangan ke atas, dia berniat memukul ku namun aku berhasil meraih tangan itu sebelum tangan nya menyentuh pipi ku."Pergi dari sini atau terpaksa aku akan menyeret kalian dari warung ku," desis ku sembari menatap wajah mereka dengan tatapan tajam."Ha ... Ha ... Ha ... Dia memang gila, Rini. Dia merasa kalau ini adalah warung milik nya. Sampe segitunya orang miskin berkhayal jadi orang kaya, sehingga babu berasa menjadi majikan," cibir nya sambil berceloteh ria mengejekku."Oh sepertinya kalain memang perlu di usir. Mila, bawa keluar mereka sekarang juga!" titah ku."Baik, M

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 17

    POV Arman.Hari ini, setelah hampir 3 bulan aku tidak bertemu dengan Rina, secara tak senja aku bertemu lagi dengan nya namun dengan situasi yang tidak baik.Siang itu, aku dan Rini, wanita yang dipilihkan ibu sebagai pengganti Rina kelak setelah kami resmi bercerai datang kesebuah warung makan yang ada di pinggir jalan kota. Namun tak menyangka, di sana aku malah bertemu dengan Rina. Terkejut? Sangat! Aku sangat-sangat terkejut melihatnya ada di sana. Entah apa yang sedang Rina lakukan di warung itu? Tapi sepertinya, dia bekerja di warung tersebut dan wanita yang seperti nya majikan nya itu menghalangi langkah ku saat aku mencoba untuk mengejar Rina ke belakang.Sial! Aku tahu dia pasti sangat-sangat kecewa dengan ucapan yang terlontar dari Rini. Mungkin dia berpikir kalau aku sudah mengkhianati cinta nya padahal tidak sama sekali. Aku juga tidak tahu kalau Rini akan berkata seperti itu. Saat aku ingin menjelaskan semuanya tapi Rina sudah tidak ingin mendengarkan apapun lagi dari ku.

  • SUKSES SETELAH DIHINA MERTUA    bab 16

    "Rina?""Mas Arman," balas ku dengan wajah terkejut."Kamu kenal sama dia, Mas?" tanya wanita itu kepada mas Amran.Mas Arman tidak menjawab, dia hanya mengangguk mengiakan. Sementara wanita itu terlihat kebingungan melihat ekspresi mas Arman seperti itu, dan aku? Aku bisa saja walaupun sejujurnya hatiku sakit. Kami belum resmi bercerai tapi dia sudah mengandeng permpuaan lain di depan mataku sendiri. "Dia siap, Mas?" Kini giliran aku yang bertanya, aku penasaran siapa sebenarnya permpuaan ini."Dia_""Aku istri nya. Kenapa emang?" potong wanita itu.Deg!"Istri? Sejak kapan kalian menikah?" tanyaku dengan suara bergetar."Sudah hampir 8 tahun, kenapa emangnya? Terus ada urusan apa Anda menanyakan itu padaku?"Delapan tahun? Itu sama seperti usia pernikahan ku sama mas Arman. Apa mungkin selama ini? Tidak. Aku yakin mas Arman tidak pernah mengkhianati pernikahan kami, tidak. Ini tidak mungkin."Mbak yakin, kalau kalian sudah menikah selama 8 tahun sama lelaki ini?""Yakinlah, Mbak. M

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status