Share

Kecurigaan

"Mas! Buang, Mas! Buang!" jerit Saskia sambil menggoncang lenganku.

"Tenang, Kia. Itu bukan darah sungguhan," ucapku kemudian mencoba menenangkannya.

"Tapi aku takut, Mas!" Saskia masih menggigil sambil naik ke atas tempat tidur.

Kurang ajar sekali orang yang berani melakukan terror pada kami. Bagaimapun, orang dalam pasti terlibat dalam masalah ini. Tidak mungkin ada orang yang bisa masuk dan meletakkan benda itu di depan pintu jika tidak dibantu orang dalam.

"Mbok Asri!!!" Aku seketika berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama wanita tua itu.

Tak butuh waktu lama, terdengar sahutan Mbok Asri dan suara langkahnya menuju kamar kami.

"Iya, Den ...." Mbok Asri tak meneruskan ucapannya, malah terlihat kaget bukan main sambil menatap ke arahku dan Saskia.

"Astaghfirullah, Den Denis dan Neng Saskia ...."

"Itu bukan urusan kamu, Mbok!" bentakku. Apa boleh buat, kami sudah terlanjur basah. Aku juga tidak boleh takut di depan seseorang yang cuma pembantu.

"Sekarang coba jawab! Siapa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status