Share

Bab 44

"Mengapa harus malu..." ucap Adelia yang menatap kekasih yang di cintainya.

"Kalau begitu, ayo." Bagas bangkit dari duduknya.

Adelia ikut bangkit dan bergelayut manja di lengan Bagas yang kekar, mereka segera menuju jalanan besar menuju kotanya Subang, Adelia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Bagas, menikmati setiap perjalanan bersandar di punggung laki - laki yang sudah mencuri hatinya, merasakan kehangatan dan aroma tubuh Bagas yang harum, dengan hembusan angin yang sepoi - sepoi.

Bagas menghentikan motornya dan memarkirkannya di sebelah tukang nasi goreng, keduanya segera turun langsung memesan nasi goreng untuk dua porsi, mereka duduk saling berdampingan.

"Del, terima kasih," ucap Bagas yang menoleh ke Adelia.

"Untuk?" tanya Adelia yang merasa tidak melakukan sesuatu untuk Bagas.

Bagas tersenyum dan menggenggam jemari Adelia. "Untuk kamu yang sudah mau singgah di hatiku, menetap ya, jangan berpindah."

"Emang aku mau pindah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status