Share

BAB-17 NYAI SUMSUM

“Dari mana saja kamu, Gendis? Semalam kok tidak ada di rumah?”

“Aku pergi untuk menari, Kang Mas. Aku kan penari.”

“Menari? Menari di mana? Terus, itu kenapa bajumu compang-camping begitu? Seperti habis diserang binatang buas!”

“Anuuu ....”

Permana menatap Gendis dari ujung kepala hingga ujung kaki. Sanggulnya lepas, rambutnya tergerai acak-acakan, baju kebaya dan kain jariknya sudah sobek kanan kiri.

Gendis pucat, bingung akan memberikan alasan seperti apa, tidak mungkin dirinya berkata jujur kalau semalam melayani Ki Lawu, sebagai syarat agar Permana suaminya sembuh.

“Aku itu loh, pentas di rumahnya Juragan Sastro. Juragan kopi kampung sebelah. Kang Mas kenal kan dengan Juragan Sastro. Dia Juragan yang tidak genit kok, Kang Mas. Terus ini tadi aku terperosok di jurang saat pulang pentas menari, Kang Mas. Untung saja jurangnya tidak terlalu curam, dan ada pencari kayu bakar yang menolongku tadi.”

Permana menatap Gendis, masih dengan tatapan keraguan. Kalau memang Gendis pergi menari,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status