Share

BAB 4

"Ada apa Mi?" Ucap Adam bertanya saat ia telah duduk di hadapan Mami nya 

"Adam, Mami dan citra kesini ingin menunjukkan Gaun pernikahan kalian, coba lihatlah," Ucap Mami terus terang tanpa memikirkan perasaan Nabila.

Nabila ingin pergi namun Adam menarik lengan nya untuk duduk kembali "Mami, aku sibuk sekarang, tolong lah jangan menambah beban pikiran ku," Ucap Adam sambil memijit kening nya."Lagian aku masih belum mengambil keputusan," Sambung nya.

"Adam, jangan bilang si mandul ini telah melarang mu untuk menikah dengan Citra, " Ucap Mami Sella bengis menatap dan menunjuk Nabila. Nabila merasa sangat kecewa dengan tuduhan Mami Sella.

"Cukup Mami! Nabila tak pernah menghalangiku, dan jangan pernah sekali-sekali Mami menyebut Nabila mandul, karena itu sama saja Mami menghina ciptaan Allah," Ucap Adam tak kalah lantang nya.

"Lihatlah Nabila! gara-gara kamu Adam jadi anak durhaka," Ucap Citra tiba-tiba menengahi pertengkaran anak dan ibu tersebut.

"Cukup Citra! kamu bukan siapa-siapa di sini, kamu tidak berhak mengatakan itu kepada istriku, Silahkan kalian pergi dari sini," Ujar Adam tak terima istri nya di cap seperti itu.

Citra langsung terdiam mendengar pembelaan Adam terhadap Nabila.

"Adam, Mami tidak suka kamu membela Nabila dan mengesampingkan Citra,".

"Mami! Nabila istri ku jadi wajar jika aku membela nya," Ucap Adam tegas.

"Sekarang kamu pilih, pilih Mami atau Nabila," Ujar Mami Sella dan membuat adan terpaku, bagaimana bisa ia memilih antara ibu dan istri nya.

"Baiklah jika kamu lebih memilih Nabila dari pada Mami," Ujar Mami Sella lagi dan tiba-tiba Ia berlari ke atas rumah yang di jadikan Hallipad.

Citra, Nabila dan Adam berlari menyusul Mami Sella, namun Ia telah berdiri di dekat pagar lantai tiga rumah nya.

"Mami, apa yang Mami lakukan, turun Mi, jangan nekat seperti ini," Ucap Adam tegang melihat Ibu nya berada di pembatas atap rumah.

"Mi, aku mohon jangan disitu Mi, Nabila minta maaf kalau Nabila salah," Ujar Nabila dengan raut wajah khawatir.

"Mami, nggak apa-apa kok kalau Mas Adam tidak mau menikah dengan Citra, Mami turun yuk nanti Mami jatuh," Ucap Citra juga ikut panik dan khawatir.

"Nggak Citra, Mami cuma ingin gendong cucu sebelum Mami meninggal, apa Mami salah Citra," Ucap Mami Sella sambil histeris, meskipun tak di pungkiri Ia sangat takut dengan ke tinggian.

"Mi, Adam mohon! jangan nekat, baiklah Adam akan menikah dengan Citra tapi Adam mohon Mami turun," Ucap Adam masih panik, ia tak menghiraukan lagi perasaan Nabila.

"Benarkan Dam? kamu mau menikah dengan Citra?" Ucap Mami memastikan bahwa ia tak salah dengar.

"Ia, Mi, Asalakn Mami turun dari sana," Ujar Adam.

Nabila yang mendengar perkataan Adam hanya terdiam dengan rasa sakit di hatinya, Adam dan Citra kemudian berlari membantu Mami Sella turun.

Mami Sella tak menghiraukan air mata Nabila ia mengambil tangan Adam dan Citra kemudian mempersatukan nya di hadapan Nabila, sungguh perasaan Nabila tak tergambarkan, perasaan sakit, kecewa, sedih bercampur jadi satu.

Ingin menyalahkan sang pencipta namun ia sadar ini adalah ujian hidup yang harus ia jalani dan harus mau menerima nya, bukan kah Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba nya melainkan karena ia mampu.

Nabila ditunjuk menerima cobaan hidup yang begitu berat karena ia mampu. Sekali lagi Ia merasa kehilangan untuk yang kedua kali nya setelah kepergian ayah dan ibu nya secara bersamaan pada sebuah kecelakaan mobil.

Nabila tak sanggup melihat pemandangan menyakitkan yang terpampang di depan mata nya ia memilih turun dan menenangkan hati nya, kebetulan Adzan dzuhur sudah berkumandang, sambil mengusap air mata nya ia berbalik dan menuju kamar, Nabila segera berwudhu dan memakai mukena nya, dalam sujud ia menangis menumpahkan rasa lelah, kecewa dan sakit hati nya hanya pada pemilik kehidupan ini.

"Ya Rabb! hamba tahu engkau telah memilihku karena aku mampu menerima ujian ini, hamba ikhlas jika harus berbagi cinta, hamba rela ya Rabb, ampunilah hamba yang selalu mengeluh ini, semoga pernikahan Mas Adam dan Citra lancar, Amiin".

Saat berdoa, Adam tak sengaja mendengar doa istri nya, ia pun mengurungkan niat nya masuk dan memilih bersandar di depan pintu dan merutuk diri nya yang tak mampu membuat Nabila bahagia, ia menangis melihat Nabila begitu hancur.

"Mas, kok nggak masuk, ayo sholat," Ucap Nabila dengan suara yang agak serak karena lelah menangis.

Adam berdiri dan langsung memeluk Nabila "Mas janji sayang, meskipun Mas menikahi Citra, Aku tidak akan pernah mencintainya, Mas janji," Ucap Adam.

Nabila yang mendengar perkataan Adam pun ikut menangis dan hanya bisa menganggukkan kepala" Ya sudah, mungkin ini ujian rumah tangga kita Mas, aku yakin setelah badai, akan ada pelangi," Ucap Nabila bijak.

Adam menangkup pipi istri nya, dan menghapus air mata yang sedari tadi tumpah karena nya, kemudian meng*cup seluruh bagian wajah cantik istri nya.

"Udah Mas, sholat dulu gih, nanti keburu habis waktu nya," Ucap Nabila sambil menggandeng tangan Adam.

"Baik istriku yang sholehah," Ucap Adam sambil mengusap kepala Nabila yang terbalut jilbab instan warna hitam.

Nabila mengehela nafas pelan sambil beristigfar menuruni tangga rumah nya, saat akan mengambil air di dapur ia samar-samar mendengar omongan Mami sella dan Citra, Ia mengira bahwa Mami dan Citra sudah pulang ternyata mereka sedang asyik ngobrol santai di belakang rumah dekat dapur, sehingga Nabila dapat mendengar jelas apa yang mereka sedang bicarakan.

Kebetulan di belakang rumah terdapat taman mini yang indah, Nabila yang menanam berbagai macam bunga-bunga sehingga membuat taman itu cantik dan asri.

"Mi, aku takut banget tau tadi, untung Mami nggak jatuh, jantungku hampir saja copot lihat Mami," Ucap Bella dengan nada khawatir.

"Bagaimana akting Mami, bagus kan?" Tanya Mami Sella tanpa menjawab ke khawatiran Citra.

"Maksud Mami?tadi Mami cuma akting,"

"Ia lah, mana mau Mami mati sia-sia, biar kamu dan Adam bersatu, Mami senang sekali," Ucap Mami Sella.

"Tapi Mi, bagaimana dengan Nabila?" Tanya Citra dengan wajah di tekuk bete.

"Kamu tenang aja sayang, perlahan-lahan Mami akan buat dia tersingkir, dan akan membuat kamu menjadi nyonya Adam satu-satu nya," Ujar Mami sambil mengambil jus mangga dan menyeruputnya.

"Terima kasih ya Mami," Ucap Citra sambil memeluk Mami Sella.

"Ia, sayang, pokok nya kamu harus lahirkan banyak anak, biar Mami nggak kesepian di hari tua," Ucap Mami Sella membalas pelukan Citra.

"Citra janji bakal melahirkan 10 cucu buat Mami," Ucap Citra sambil tertawa di ikuti oleh Mami sella.

"Oh ia, Mami punya ide gimana setelah kalian menikah, kalian pergi bulan madu ke luar negeri," Suruh Mami Sella dan Citra terlihat malu-malu.

"Mami, Citra belum juga menikah udah di buat baper," Ucap Citra malu-malu kucing.

"Mi, Citra punya cara buat nyingkirin menantu Mami yang mandul itu" Ujar Citra.

"Apa itu?" Ucap Mami Sella sangat antusias mendengar rencana jahat calon menantu nya.

"Bagaimana kalau saat aku dan Mas Adam pergi bulan Madu Mami menjebak Nabila dengan seorang laki-laki seolah-olah dia sedang selingkuh," Ucap Citra kepada Mami Sella. Ia pun tersenyum mendengar rencana jahat yang akan menyingkirkan Nabila.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status