Share

BAB 6

last update Last Updated: 2022-06-23 13:44:46

Setelah di rasa keadaan aman, Citra dan Mami Sella segera masuk ke kamar inap Nabila.

"Lho Mas, kok kamu ba," Ucapan Nabila terpotong melihat seringai sinis dari madu dan mertua nya.

"Kenapa? kamu berharap Adam balik lagi? kamu benar-benar nggak tahu diri ya Bila, kamu telah merusak semua nya," Cecar Citra ke Nabila.

"Lo, memang nya aku ngapain? bukan salah ku dong Cit, Mas Adam lebih memilih menemaniku ketimbang bersamamu," Balas Nabila santai meskipun hati nya masih menyimpan sejuta luka, tapi ia tak mau menunjukkan nya di hadapan Citra.

"Kalau bukan karena kamu, Mas Adam nggak mungkin ninggalin aku," Sungut Citra dengan raut wajah marah.

"Heh, berarti Mas Adam terlalu mencintai ku Citra, nikmati saja lah jadi istri tapi tak di anggap," Ucap Citra tersenyum mengejek Citra.

"Jangan senang dulu Nabila, Aku pastikan Adam akan menceraikan mu, dan akan menjadikan Citra menantuku satu-satu nya," Potong Mami Sella tak kalah geram nya, mendengar perkataan Nabila.

Citra melangkah ke arah Nabila dan mengangkat tangan berniat ingin menampar nya, namun sebelum tangan nya menyentuh pipi mulus Nabila pintu terbuka dan Adam masuk dengan raut muka bingung, karena melihat Citra dan Mami nya berada di kamar inap Nabila.

"Mami, Citra kalian ngapain disini? ," Tanya Adam.

"Eng-enggak sayang, Mami dan Citra hanya ingin menjenguk Nabila saja, iya kan Nabila?," Jawab Mami Sella gugup, sementara Citra sudah menurunkan tangan nya.

"Benar begitu sayang?" Tanya Adam ke Nabila.

Nabila memandang Mami Sella dan Citra bergantian, sepintas Nabila melihat Mami Sella memberi isyarat menganggukkan kepala.

"Untuk sekarang aku akan mengikuti kemauan mereka," Ucap Nabila dalam hati.

"Iya Mas, Mami dan Citra kata nya khawatir sama kamu, kemudian Mami menelponku dan aku kasi tau kalau Magh ku kambuh, makanya mereka kemari, iya kan Mamii?" Jelas Nabila dan kemudian Mami Sella menganggukkan kepala nya cepat.

Mami Sella menghembuskan nafas nya pelan, dan Citra hanya diam dengan wajah yang pucat.

"Oh begitu, ya sudah, ini makan lah, mumpung masih hangat," Perintah Adam menyerahkan bubur ayam kesukaan Nabila.

"Emm, Yummy, Tapi Mas aku mau di suapi," Ucap Nabila manja, ia sengaja bersikap seperti itu karena ada Citra yang melihat dengan raut wajah merah padam serta tangan yang mengepal kuat.

Mami Sella memegang pundak Citra, dan menarik tangan nya ingin keluar, namun Citra memilih duduk di kursi yang di sediakan di kamar VVIP tersebut dan terpaksa juga Mami Sella ikut duduk di samping Citra. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing bagaimana cara memisahkan Adam dan Nabila.

Saat Citra melihat Adam menyuapi Nabila tangan nya kembali mengepal kuat.

"Lihat saja Nabila, aku akan balas semua perbuatan mu malam ini," Ucap Nabila dalam hati sambil menghembuskan nafas pelan.

"Mas malam ini kamu kan seharus nya kamu sama Citra, kok kamu malah kesini?" Nabila sengaja bertanya karena melihat Citra sangat cemburu.

"Sayang, kamu adalah segala nya bagiku, aku nggak mungkin membiarkan kamu merasakan sakit sendirian," Jawab Adam sambil mengelus kepala Nabila dengan sayang, kemudian mengecup kening Nabila lama.

"Tapi Mas, kamu harus adil dong, istri kamu kan sekarang bukan cuma aku saja," Balas Nabila.

"Dasar licik," Umpat Citra dalam hati.

"Sudahlah sayang, lebih baik kamu istirahat sekarang biar cepat sehat, aku janji kalau kamu sudah sehat kita akan main ke Panti," Lanjut Adam membuat Nabila berbinar.

"Benarkah Mas?" Ucap Nabila senang.

"Iya sayang,"Jawab Adam.

"Nggak bisa begitu dong Mas, aku juga kan istri kamu, jadi aku juga punya hak yang sama dengan Nabila," Protes Citra dan mendapat anggukan dari Mami Sella.

"Iya Dam, Citra benar kamu harus bisa membagi waktu kamu sekarang," Ucap Mami Sella menimpali.

"Mi, plis jangan ikut campur, ini urusanku dengan Citra dan Nabila," Sahut Adam.

Mami Sella yang mendengar ucapan Adam sangat terkejut ia pun mengeluarkan jurus andalan nya yakni pura-pura menangis.

"Bahkan sekarang aku dianggap orang lain, oleh anak ku sendiri," Ucap Mami Sella sambil menghapus air mata buaya nya. Adam segera menghampiri Mami nya dan berlutut.

"Mami, bukan begitu tapi Adam mohon untuk saat ini Adam ingin menemani Nabila, dan Adam janji akan mengatur waktu antara Citra dan Nabila," Ucap Adam kemudian mengalah, dan Mami Sella membelai puncuk kepala Adam dengan sayang.

"Citra aku mohon kamu mengerti, Nabila membutuhkan aku sekarang," Ujar Adam beralih ke menggenggam tangan Citra, Citra yang di perlakukan seperti itu sangat bahagia.

"Mas kalau misalkan aku yang berada posisi Nabila sekarang apakah kamu juga akan menemaniku," Tanya Citra sengaja ingin melihat reaksi Adam dan membuat Nabila cemburu.

Adam tak menjawab pertanyaan Citra malah sebalik nya, ia menyuruh Citra dan Mami pulang.

"Citra lebih baik kamu bawa Mami pulang dan istirahat," Perintah Adam, membuat Citra semakin dongkol karena rencana membuat Nabila cemburu GATOT alias gagal total. Nabila tersenyum mengejek melihat Adam tak merespon perkataan Citra.

"Syukurin, emang enak di cuekin," Gumam Nabila dalam hati.

"Baiklah, Mami pulang dulu," Pamit Mami Sella.

"Nabila semoga cepat sembuh, Ayo Citra" Sambung nya lagi mengajak Citra keluar kamar inap Nabila. Nabila hanya mengaggukkan kepala nya.

"Mi, kayak nya Mas Adam susah deh kalau aku ajak bulan madu," Ucap Citra cembererut.

"Tenang sayang, kamu jangan sedih, lama-lama juga nanti Adam pasti Cinta lagi sama kamu," Sahut Mami Sella. "Apalagi kamu dan Adam kan pernah saling cinta, Mami yakin nggak akan lama lagi Adam pasti seperti dulu, tinggal kamu ingatin lagi kisah masa lalu kalian," Sambung Mami Sella lagi menenangkan Citra.

"Wah, benar juga Mi, aku akan coba mengajak Mas Adam ketempat yang sering kita kunjungi dulu saat masih pacaran," Sahut Citra bersemangat.

"Nah gitu dong, semangat, jangan lemah, kalau kamu lemah Nabila pasti senang dan merasa ia di atas angin, kamu harus buktikan kalau kamu bisa membuat Adam mencintai kamu seperti dulu," Timpal Mami Sella membelai punggung Citra dengan hangat, mereka pun tersenyum dengan rencana yang telah mereka susun yakni membuat Adam jatuh cinta lagi dengan Citra.

"Mas, aku nggak mau ya, mereka menyalahkan aku karena kamu stay nungguin aku disini," Ucap Nabila.

"Ya, sayang kamu tenang aja, sekarang kamu fokus dengan kesembuhan kamu saja, ayo istirahat," Sahut Adam.

"Mas, aku juga mau kamu bisa membagi waktu mu sekarang, karena istri kamu bukan cuma aku," Ujar Nabila sendu.

Adam hanya terdiam mendengar perkataan Nabila ia hanya mengecup kening Nabila sebagai jawaban nya.

"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SYURGA YANG KEDUA   BAB 11

    Saat masuk kamar Nabila pun berbaring didekat Suaminya, Adam yang merasa ada pergerakan pun membuka mata nya."Kamu udah kemana Bil?" Tanya Adam di sela kantuk nya."Ini Mas, ambil minum," Jawab Nabila."Mas, kalau seandai nya aku hamil, apa Citra akan tetap menjadi istri kamu?" Nabila mengeluarkan uneg-uneg nya pada Adam."Kalau kamu hamil ya aku talak lah," Sahut Adam."Kamu yaā Nabila lagi."Yakin sih, emang kenapa dengan Mami?" Tanya Adam balik."Mami pasti nggak setuju kan Mas," Balas Nabila sedih."Sudahlah sayang, kamu jangan pikirkan semua itu, biarlah semua mengalir apa ada nya," Seru Adam pada istri nya."Baiklah Mas, apa pun yang menjadi keputusan mu aku akan terima," Ujar Nabila tersenyum."Istirahat lah," Perintah Adam dan Nabila pun menganggukkan kepala nya.###"Mas Adam bagaimana sih, seharus nya kan dia tidur di sini," Gerutu Citra sambil membolak balikkan badan nya karena ia gelisah. Namun tak berapa lama ia pun terlelap.Jam menunjukkan pukul 5 pagi, Nabila bergegas

  • SYURGA YANG KEDUA   BAB 10

    "Tidak ada yang boleh pecat Bi Wati ataupun pegawai yang lain, selain kehendak saya dan Nabila," Celetuk Adam yang mendengar Citra memarahi Bi Wati."M-Mas Adam, sejak kapan kamu sampai," Ujar Citra gugup karena kedapatan memarahi pembantu."Sejak kamu meminta Bi Wati membereskan kamar ini, apa hak mu mengatur semua nya, dan siapa yang mengizinkan mu untuk tinggal disini?" Protes Adam dengan raut wajah menahan amarah."Tapi Mami bilang aku boleh tinggal di sini Mas, aku juga kan istri mu," Tukas Citra.Adam menghela nafas berat untuk meredam emosi nya, " Baiklah, kalau bukan karena Nabila aku tidak akan pernah menerima kamu di sini, jadi mulai sekarang tolong perbaiki sikap mu, dan berterima kasihlah pada istri ku," Ujar Adam panjang lebar.Citra merasa sangat kesal mendengar pengakuan Adam, kalau bukan karena Mami Sella ia juga tak ingin tinggal di rumah ini, apa lagi setiap hari ia pasti akan menyaksikan drama manis yang memuakkan."Nabila, Nabila, Nabila terus yang kau sebut Mas, a

  • SYURGA YANG KEDUA   BAB 9

    "Perkenalkan nama saya Marko, saya yang menemukan istri anda," Jawab Marko sambil mengulurkan tangan nya."Terima kasih Pak Marko, saya tidak tahu kalau tidak ada anda istri saya bagaimana, sekali lagi terima kasih," Balas Adam dan menjabat tangan Marko yang terulur."Ini Pak tas, Handphone, dan kunci mobil istri Bapak," Kata Marko lagi sambil menyerahkan sebuah tas tangan berwarna hitam."Sekali lagi terima kasih Pak Marko, ini kartu nama saya kalau Pak Marko berkenan datanglah, saya akan mengundang Pak Marko secara khusus atas kebaikan yang telah Bapak lakukan," Ujar Adam dan menyerahkan sebuah Kartu nama setelah ia mengambil tas Nabila.Marko mengambil dan melihat sekilas kartu nama yang di sodorkan oleh Adam kemudian menyimpan nya di dompet."Suatu kehormatan buat saya Pak Adam, saya akan menghubungi anda," Balas Pak Marko, "Kalau begitu saya permisi Pak Adam," Pamit Pak Marko."Baiklah sekali lagi terima kasih Pak Marko," Ujar Adam dan di angguki oleh Pak Marko.Setelah Marko ber

  • SYURGA YANG KEDUA   BAB 8

    Nabila sedikit tersenyum dan beralih memandang Citra, "Dia Istri yang ....," Ujar Nabila menjeda kalimat nya.Ani dan Rudi mengkerutkan kening nya mendengar ucapan Nabila."Kenapa Bu, jangan setengah-setengah dong," Ucap Ani penasaran."Nggak di anggap, Hahahah," Tawa Nabila pecah begitu pun dengan Ani dan Rudi tampak tersenyum mengejek.Nabila segera berlalu dari hadapan Citra dengan senyum masih menghiasi bibir nya."Kurang ajar, awas kau," Balas Citra sambil mengejar Nabila dan berniat menampar nya. Namun belum sempat tangan Citra menyentuh pipi mulus Nabila sebuah suara menghentikan nya."Stop, jangan coba-coba menyentuh nya," Ucap lelaki itu tegas yang ternyata adalah Adam dan seketika Citra menurunkan tangan nya."Mas Adam," Gumam Citra panik dan sedikit terkejut."Kenapa Citra? ada masalah apa sehingga kamu mau menampar Nabila?" Tanya Adam dengan tatapan sinis nya dan merangkul pundak Nabila mesra."A-Aku bisa jelaskan Mas," Jawab Citra gugup."Jelaskan," Jawab Mas Adam dengan

  • SYURGA YANG KEDUA   BAB 7

    Keesokan hari nya, Nabila telah di perbolehkan pulang karena kondisi nya sudah jauh lebih baik."Sudah siap sayang? Ayo!" Tanya Adam sambil menuntun Nabila turun dari ranjang nya."Iya, sudah Mas,"Jawab Nabila dan meraih tangan Adam.Nabila dan Adam pun keluar dari rumah sakit kemudian berkendara menuju rumah nya yang tak terlalu jauh dari rumah sakit."Makasih ya Mas, kamu sudah mau temenin aku," Ucap Nabila saat mereka berada di dalam mobil."Sudah kewajiban ku Sayang," Jawab Adam tersenyum, kemudian meraih tangan Nabila dan mencium nya."Tapi kan Mas lagi sama Citra, maaf ya Mas aku sudah ganggu waktu kalian" Sahut Nabila merasa bersalah meskipun ia belum ikhlas atas pernikahan Adam dan Citra, Namun ia juga tak boleh egois."Udah sayang, nggak usah di bahas lagi, sudah seharus nya aku perhatian sama kamu," Sahut Adam. Dan Nabila hanya mengangguk.Setelah berkendara beberapa saat Nabila dan Adam akhir nya sampai di rumah megah nya."Maaf sayang, Mas harus ke kantor dulu ya," Pamit A

  • SYURGA YANG KEDUA   BAB 6

    Setelah di rasa keadaan aman, Citra dan Mami Sella segera masuk ke kamar inap Nabila."Lho Mas, kok kamu ba," Ucapan Nabila terpotong melihat seringai sinis dari madu dan mertua nya."Kenapa? kamu berharap Adam balik lagi? kamu benar-benar nggak tahu diri ya Bila, kamu telah merusak semua nya," Cecar Citra ke Nabila."Lo, memang nya aku ngapain? bukan salah ku dong Cit, Mas Adam lebih memilih menemaniku ketimbang bersamamu," Balas Nabila santai meskipun hati nya masih menyimpan sejuta luka, tapi ia tak mau menunjukkan nya di hadapan Citra."Kalau bukan karena kamu, Mas Adam nggak mungkin ninggalin aku," Sungut Citra dengan raut wajah marah."Heh, berarti Mas Adam terlalu mencintai ku Citra, nikmati saja lah jadi istri tapi tak di anggap," Ucap Citra tersenyum mengejek Citra."Jangan senang dulu Nabila, Aku pastikan Adam akan menceraikan mu, dan akan menjadikan Citra menantuku satu-satu nya," Potong Mami Sella tak kalah geram nya, mendengar perkataan Nabi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status