Share

BAB 5

"Ide bagus sayang,".

Praaaang

Nabila sangat terkejut mendengar pembicaraan mereka, sehingga gelas yang di pegang nya pun terjatuh, seketika membuat Mami Sella dan Citra menghentikan tawa nya.

"Mi, jangan-jangan ada yang mendengar pembicaraan kita, gawat kalau sampai ada yang tahu," Ucap Citra Khawatir.

"Mami yakin itu cuma kucing aja kok," Ujar Mami Sella menenangkan Citra yang panik.

Tidak lama terdengar suara Bi Jum "Aduh dasar kucing kok nyenggol gelas sih, pecahkan jadi nya, husshh,".

"Tuh kan apa Mami bilang kucing," Ucap Mami Sella.

Bi Jum tersenyum karena telah membuat Mami Sella dan Citra percaya, padahal ia di suruh Nabila untuk mengucapkan itu saat masuk ke dapur.

Bi jum kemudian mengirim pesan di aplikasi hijau ke Nabila.

"Beres Bu!" Ucap Bi jum dan mengirimkan nya ke Nabila.

"Terima kasih Bi!" Balas Nabila dan di ikuti oleh emoticon senyum.

Setelah kejadian hari itu Citra dan Mami Sella sibuk menyiapkan acara pernikahan Adam dan Citra di sebuah hotel mewah, Citra sangat bahagia begitupun Mami Sella.

Hari Ijab dan Qobul pun tiba, Adam terlihat sangat tampan, begitupun Citra terlihat Cantik.

Nabila memilih tak hadir hanya mempersiapkan keperluan Adam sebelum berangkat ke hotel.

"Bil, aku minta maaf sayang," Tutur Adam merasa bersalah.

"Nggak apa-apa Mas! Aku ikhlas," Jawab Nabila sambil mencoba tersenyum namun tak dapat di pungkiri hati nya begitu sakit.

"Semoga lancar ya Mas,".

Adam hanya mengangguk dan memeluk Nabila Erat.

"Aku berangkat ya sayang,"Ucap Adam dan mencium kening Nabila lama.

Nabila melepas kepergian Adam dengan penuh air mata, tak dapat di pungkiri ia sangat rapuh dan terluka, megingat sebentar lagi kasih sayang dan waktu nya Adam akan terbagi.

#

"Saya terima nikah nya Citra Arumi Bin Indra Waluyo dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 1 Milyar di bayar tunai," Ucap Adam lantang dan disahkan oleh para saksi.

Selesai acara Ijab dan Qobul dilanjutkan dengan acara resepsi mewah, Citra tak dapat menyembunyikan rasa bahagia nya, sedangkan Adam tak pernah sedetik pun melupakan Nabila.

Selesai acara Adam dan Citra pun masuk ke dalam kamar pengatin yang sengaja di sewa oleh Mami Sella, Citra sangat deg-deg an sementara Adam kelihatan tak bersemangat dan langsung tertidur karena kecapekan.

"Mas!" Panggil Citra manja, namun tak di gubris oleh Adam.

"Mas, ih kamu kok tidur sih, ini kan malam pertama kita," Ujar Citra lagi malu-malu.

Tiba-tiba handphone Adam berdering, sempat terlihat oleh Citra bahwa yang menelpon Adam adalah Nabila.

"Dasar pengganggu!" Gerutu Citra dan mematikan handphone Adam.

Namun belum lama Citra mematikan panggilan, Nabila menelpone lagi, kali ini Adam mendengar handphone nya berbunyi dan segera mengangkat nya.

"Halo, assalamualaikum sayang,". Ucap Adam setelah menekan tombol hijau dan menjauhi Citra.

"Waalaikum salam tuan," Jawab seseorang yang ternyata adalah Bi Jum.

"Ia Bik, ada apa, Nabila mana?" Tanya Adam.

"Tuan, Non Nabila demam nya sangat tinggi," Ujar Bi Inah.

"Apa? bagaimana bisa demam Bik?" Cecar Adam panik, ia segera menyambar baju nya.

"Nggak tau Tuan, tadi Non Nabila tiba-tiba pingsan, dan badan nya sangat panas," Jawab Bik Jum khawatir.

"Baiklah Bik, aku segera kesana,"

"Baiklah tuan,".

Panggilan pun terputus, Adam segera mengambil konci mobil , namun Citra menahan Adam pergi.

"Kamu mau kemana Mas?" Tanya Citra kecewa.

"Bukan urusan mu," Jawab Adam ketus.

"Aku ini istrimu Mas, aku berhak tau semua tentang mu," Tuntut Citra dan membuat Adam semakin marah.

"Minggir Citra!" Tegas Adam.

"Nggak, sebelum kamu jawab pertanyaan ku,".

"Ingat Citra pernikahan ini nggak pernah aku inginkan, jadi jangan pernah ikut campur urusan ku," Sungut Adam yang wajah nya sudah memerah karena Citra menahan pintu.

"Nggak Mas, Mas aku mencintai kamu jadi aku mohon tetaplah disini," Pinta Citra dan ingin memeluk Adam.

Adam menepis dan sedikit mendorong tubuh Citra menjauh "Tolong Citra , sebelum kesabaran ku habis,"

"Mas, apa penting nya sih istri mu yang mandul itu," Timpal Citra.

"Dia segala nya bagi ku, puas!" Ucap Adam tegas membuat Citra merasa sangat kecewa.

"Mas, aku mohon jangan tinggalkan aku," Rengek Citra lagi.

Kesabaran Adam habis ia mendorong tubuh Citra hingga terhempas ke lantai, Adam tak peduli dengan sumpah serapah dan teriakan Citra hingga Mami Sella masuk dan mendapatkan Citra yang menangis.

"Ada apa sayang?" Tanya Mami Sella sambil memeluk Citra.

"Adam Mi, dia pergi ninggalin aku demi perempuan mandul itu, aku nggak terima Mi," Adu Citra pada Mami Sella dan seketika membuat Mami Sella sangat marah.

"Tenang sayang, nanti kita beri ia pelajaran, biar dia tau diri," Sungut Mami Sella.

"Sekarang kamu istirahat dulu ya, Mami pastikan Adam akan kembali kesini, bersamamu," Rayu Mami Sella.

"Bagaimana kalau Mas Adam nggak mau kesini Mi?" Ujar Citra sambil memeluk Mami Sella.

"Udah kamu tenang saja, nanti Mami yang pikirkan cara nya,"

"Mi, aku nggak terima Mas Adam giniin aku, ini semua pasti gara-gara si mandul itu,"

"Ia, sayang Mami juga udah gemas banget sama si mandul itu," Cicit Mami Sella, " Bagaimana kalau kita ikutin Adam, dan buat perhitungan sama Si Nabila itu," Sambung nya lagi.

"Setuju!"Ucap Citra dan langsung menyambar tas serta jaket nya.

"Tapi, kira-kira kamu tau nggak Adam kemana," Tanya Mami Sella ke Citra dan di angguki oleh Citra.

"Mami, tenang saja kita lacak keberadaan Mas Adam, tadi sebelum Mas Adam bangun aku udah aktifkan GPS nya,"

"Anak pintar, ayo buruan kita berangkat," Ajak Mami Sella.

"Ayo Mi!" Jawab Citra dan bergegas mengambil jaket dan tas nya.

Setelah keluar dari lobi Hotel dan masuk ke dalam mobil, mereka pun mengikuti arah GPS habdphone nya Adam.

"Loh, kok ini ke rumah sakit Husada Mi," Citra heran karena Adam menuju ke Rumah Sakit bukan ke rumah.

"Udah, kamu ikutin saja,".

"Ok Mi!" Jawab Cita sambil menyetir dengan kecepatan sedang.

Setelah sampai di parkiran Rumah sakit Citra dan Mami Sella melihat Adam turun dari mobil nya, mereka pun segera menggunakan masker agar Adam tak mengenali mereka. Citra dan Mami Sella pun mengikuti Adam dari belakang hingga Adam masuk ke sebuah ruangan VIP.

Dari kaca jendela yang tersingkap sedikit mereka melihat Nabila yang tertidur dengan selang infus terpasang di lengan nya.

Adam membelai rambut dan mencium kening Nabila, Citra yang melihat itu semua menjadi sangat marah ia ingin masuk melabrak kedua nya, namun Mami Sella mencegah Citra.

"Sayang ingat ini rumah sakit, jangan buat keributan," Ucap Mami Sella memperingati Citra.

"Tapi Mi, Mas Adam bersama Si mandul di dalam, Mami kan tau seharus nya malam ini Mas Adam bersama ku," Cecar Citra sambil mengepal kan tangan nya.

"Ia, sabar Nak kita harus atur rencana biar si mandul itu di ceraikan," Ujar Mami Sella.

Lima belas menit di dalam ruangan, Adam pun keluar dan Nabila juga sudah siuman dari pingsan nya, Mami Sella dan Citra bersembunyi saat Adam melewati koridor Rumah sakit.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status