Share

Amina Tidak Akan Pulang

Author: Azalea
last update Last Updated: 2023-02-03 08:21:17

Brak! Brak! Brak!

“Mas, buka pintunya! Cukup drama yang kamu lakukan ini, jangan membela diri di depan mereka. Kamu tidak salah dengan menikah lagi!” Suara teriakan Sarah membuat suasana malah menjadi memanas.

Rasanya aku ingin membungkam mulutnya itu. Tidak lama tangis Rifany terdengar, Amina buru-buru masuk ke dalam kamar untuk menenangkannya. Suara Sarah melengking hingga membuat putriku terbangun.

“Tante tidak akan mengambil posisi untuk melindungi kamu dari ayahnya Amina. Apapun yang akan Pak Surya lakukan padamu nanti, kamu harus menanggungnya.”

Sungguh, rasanya tidak bisa membayangkan jika nanti ayah mertuaku datang dan tahu semua yang terjadi. Aku sudah menyakiti anak kesayangannya, orang tua manapun jelas akan marah dan tidak terima anaknya disakiti. Aku pun begitu, aku tidak akan terima jika anak-anakku ada yang menyakiti. Tapi kenapa aku malah menyakiti ibu dari anak-anakku.

Aku langsung mendongak melihat Amina yang keluar dari kamar sambil menggendong Rifany. Sepertinya ia akan pergi lagi, jarak sekolahnya memang tidak jauh. Hanya beda gang dari rumah kami.

“Tante, maaf. Aku harus pergi karena takut Refal nanti mencari,” ucap Amina.

“Tante ikut. Tante ingin bertemu dengan Refal, sekalian jemput Asti di sekolahnya juga ‘kan?”

Amina mengangguk, ia sama sekali tidak menoleh padaku dan seperti tidak ada niat untuk melanjutkan pembicaraan kami tadi. Ingin menahan pun tidak bisa karena memang situasinya seperti ini, Refal tidak mungkin ditinggalkan di sana terlalu lama.

Hanya bisa menatap kepergian mereka, tubuh ini rasanya lemas tidak ada tenaga sama sekali ditambah memang aku belum sarapan.

“Mas Aryo!”

“Bersisik sekali!” Geram sekali rasanya jika saat ada masalah seperti ini Sarah malah membuat semuanya semakin tambah berantakan.

Sarah langsung berhambur keluar saat kuncinya dibuka, dia menatap tajam padaku.

“Mas, sudahlah. Biarkan saja istrimu itu pergi agar istri kamu hanya aku saja.”

“Enak sekali kamu bicara seperti itu, Sarah. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan Amina, dia sangat berharga untukku. Jika saja Amina pergi sama saja aku juga kehilangan anak-anak.” Kucoba menahan emosi, bagaimanapun saat ini Sarah sedang hamil dan tidak boleh banyak dibentak.

“Kita ‘kan sebentar lagi juga punya anak, Mas. Untuk apa kamu memikirkan anak-anak kamu dari istri pertamamu itu.”

Tanganku mengepel berusaha untuk mengendalikan gejolak di dalam dada. Kenapa Sarah tidak pernah bisa bicara dengan baik, tidakkah dia berpikir sebelum bicara.

“Bagaimanapun mereka tetap anakku, Sarah. Aku tidak akan mau mereka berjauhan dariku.”

“Ya sudah, anak-anak tetap di sini dan biarkan istrimu itu pergi! Aku juga tidak mau berlama-lama menjadi madu, bukankah kamu sendiri yang mengatakan akan menceraikan istri pertamamu itu? Aku sudah lama menunggu, Mas. Apalagi pernikahan kita juga belum terdaftar.”

Aku menarik nafas dalam, menatap Sarah yang tidak pernah sama sekali menaruh pengertian dengan kondisi yang ada saat ini. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa tahu bagaimana perasaan suaminya ini.

“Ya, aku akui dulu memang aku ingin menceraikan Amina tapi sekarang tidak. Amina terlalu berharga untukku lepaskan.”

Sebelah alis Sarah menukik sambil menatapku. “Jadi, aku yang akan kamu ceraikan, Mas? Aku juga mendengar sendiri tadi.”

Dengan cepat menggelengkan kepala, menggenggam tangannya dengan erat. “Tidak, aku juga tidak akan menceraikanmu. Bagaimana nasib anak kita nanti, aku bicara seperti itu tadi karena ingin menenangkan Amina saja.”

Sarah menghempaskan tanganku. “Mas, kamu itu tegas sedikit! Sampai kapan aku harus seperti ini, menjadi istri kedua tanpa memiliki dokumen sah dan juga harus hidup satu atap dengan istri tuamu. Aku tersiksa!”

“Untuk sementara kamu tinggal di rumah kontrakan saja ya? Aku akan sediakan fasilitasnya juga di sana, setidaknya kamu akan nyaman di sana.” Mencoba membujuk Sarah agar dia tidak marah lagi.

“Sampai kapan aku di sana? Selamanya?” pekik Sarah terlihat marah.

“Tidak, sayang. Hanya untuk sementara saja, aku hanya tidak ingin ada keributan lagi di sini. Aku juga akan adil nantinya, aku akan tinggal di sana tiga hari dan di sini empat hari.”

“Adil dari mana? Kenapa di tempatku hanya tiga hari?” Sarah marah sambil berkacak pinggang.

“Karena di sini ada anak-anak dan juga Asti. Aku harus membantu Amina mengurus mereka juga.” Sengaja kubuat nada suara selembut mungkin berharap Sarah akan mengerti.

Akhirnya dia setuju, tidak mudah membujuk Sarah. Berbeda dengan Amina yang selalu mengerti dengan situasi, tidak pernah menuntut apa-apa. Amina memang lebih segalanya dari Sarah kecuali soal fisik. Kuakui Sarah memang sangat cantik, kulitnya seputih susu, selembut sutra, tubuhnya juga pas, tidak kurus dan tidak gemuk. Ditambah rambut panjang yang menjuntai indah. Pertama kali bertemu dengannya saja aku sudah terpesona, bahkan hanya setelah beberapa kali pertemuan aku langsung mengutarakan keinginanku untuk meminangnya.

Amina juga cantik saat dulu tahun pertama kami menikah, tapi semakin kesini entah kenapa dia sudah tidak menarik lagi di mataku.

Daripada zinah lebih baik aku menikahinya, memang tidak langsung memberitahu Amina. Bahkan butuh beberapa bulan untuk itu hingga dengan desakan dan juga ancaman Sarah, akhirnya aku memutuskan untuk jujur pada Amina.

Setelah mengantarkan Sarah ke rumah kontrakan yang tidak jauh dari sini, aku menunggu Amina yang masih belum pulang padahal sudah lewat dua jam dari jamnya biasa pulang dari sekolah Rafael. Perasaan mulai tidak enak karena mengingat tadi Amina pergi bersama Tante Atika.

“Jangan-jangan Tante Atika membawa Amina pergi? Tidak, aku tidak akan membiarkannya.”

Baru saja akan menelpon Amina, pesan dari Tante Atika mengagetkanku.

[Amina tidak akan pulang, jangan tunggu dia.]

Bersambung ….

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Saat Istriku Tak Lagi Peduli   Kembali Bersama

    Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 22Dua bulan sudah Amina dan Aryo tidak berkomunikasi, Aryo hanya bisa bicara dengan anaknya saja itupun tidak lewat Amina melainkan lewat ibu mertuanya. Bahkan Amina tidak pernah membalas pesan dari Aryo sama sekali membuat lelaki itu semakin pesimis untuk bisa kembali pada Amina. Padahal ia masih berharap bisa kembali dengan Amina dan memulai semuanya dari awal.Mungkin terdengar tidak tahu diri tapi Aryo tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya saat Amina benar-benar tidak bisa menjadi miliknya lagi.Bertemu di kantor pun tidak pernah tegur sapa, lebih tepatnya Amina yang seperti menghindar. Melihat Amina dan bos mereka semakin dekat membuat Aryo ketar-ketir, ia merasa sudah tidak ada harapan apalagi saingannya bukan orang biasa. Lelaki yang memiliki segalanya dan sudah pasti bisa membahagiakan Amina sedangkan Aryo sendiri hanya lelaki kere yang tidak memiliki apapun, gaji saja pas-pasan untuk biaya hidup dan juga untuk menafkahi anak-anak dan Ami

  • Saat Istriku Tak Lagi Peduli   Berjuang Meluluhkan Amina

    Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 21POV Aryo"Apa-apaan kamu, Mas!" Amina sedikit memekik dan mencoba untuk melepaskan tanganku. Sepertinya tidak berani berteriak karena takut membangunkan anak-anak kami."Sebentar saja. Aku sangat merindukanmu," bisikku."Tapi ini tidak benar, Mas! Kamu tidak boleh seperti ini.""Maafkan aku, meski sebenarnya maafku itu tidak berguna. Sungguh, aku … menyesali semuanya. Tidak bisakah kita kembali. Aku akan menebus semua kesalahanku, aku akan membuatmu bahagia."Tangan Amina yang tadinya memaksa melepaskan tanganku kini terjuntai bebas."Semua sudah berlalu dan aku pun sudah memaafkanmu jadi tolong lepaskan." Amina berucap dengan lirih."Kembalilah padaku. Kita bersama-sama lagi.""Mas, ada tamu. Jangan seperti ini!" Amina malah mengalihkan pembicaraan.Akhirnya aku mengalah melepaskan tangan dari pinggangnya lalu mundur membiarkan ia membuat minun untuk laki-laki itu.Sebenarnya aku enggan melihatnya tapi tidak mungkin membiarkan Amina berduaan dengan

  • Saat Istriku Tak Lagi Peduli   Memperebutkan Amina

    Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 20POV Aryo"Ayah-"Belum selesai aku bicara mata Refal sudah berkaca-kaca. Tidak tega juga tapi aku pun tidak berhak memutuskan.Kulirik Amina yang hanya terdiam.Seolah mengerti maksudnya, Refal beralih pada ibunya."Bu, ayah bobo di sini 'kan?"Amina pun tidak langsung menjawab namun saat iskan Refal terdengar buru-buru dia langsung menganggukan kepalanya dan memeluk Refal."Iya. Ayah bobo disini."Aku mengulum senyum mendengar itu meski aku tahu Amina juga sebenarnya tidak menginginkan aku berada di sini namun demi anak kami dia langsung mengizinkan. Aku juga tidak akan meninggalkan Amina apalagi tahu Evan akan datang disaat ibu dan ayah tidak ada di rumah.Sepertinya jalannya memang harus seperti ini."Refal main dulu dengan ayah ya. Ibu mau memasak."Refal mengangguk lalu kembali mendekat padaku.Aku masih penasaran dengan Evan. Kenapa dia tidak mencari wanita lain yang jelas-jelas masih sendiri? Kenapa dia malah mendekati Amina yang statusnya ba

  • Saat Istriku Tak Lagi Peduli   Sebuah Kesempatan

    Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 19POV AryoPulang kerja baru aku bisa menitipkan surat-surat pada Amina, sekalian aku juga ingin bertemu dengan anak-anak. Sudah lama sekali tidak bertemu dengan mereka.Bicara soal hari ini. Evan akan makan malam di rumah Amina. Rasanya sungguh tidak rela, tidak sepantasnya dia melakukan itu apalagi Amina masih istriku karena kami belum resmi bercerai. Amina juga seharusnya tidak terlalu terbuka meskipun lelaki itu temannya.Kini aku memiliki giliran berada di pintu masuk gedung, sudah pasti akan bertemu dengan Amina. Kemarin Amina datang lebih awal daripada karyawan lain, hari ini pun pasti sama. Amina itu orangnya sangat disiplin, pekerjaan rumah saja cekatan ia selesaikan apalagi pekerjaan kantor seperti ini.“Eh, Yo. Jangan melamun.”“I-ya. Maaf.” Karena terlalu memikirkan Amina aku ditegur oleh Pak Dandi yang berjalan masuk ke dalam gedung, beliau adalah security senior meskipun menegur tapi tidak memarahi.Jantungku berdebar saat melihat sosok

  • Saat Istriku Tak Lagi Peduli   Cemburu

    Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 18“Tidak bisa seperti itu, Bang. Sarah bukan istri saya lagi.”“Kami tidak mau tahu, pokoknya kau yang harus menanggung karena kau dijadikan jaminan.”Tubuh Aryo rasanya lemas, ia menatap kedua orang itu yang kini sudah pergi.Kedatangan Sarah memang membawa dampak buruk dalam kehidupan Aryo, sudah ia ditinggal Amina dan anak-anak, sekarang hartanya pun terkuras habis.Ia memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Sarah tapi setidaknya jika ia dulu tidak menikah dengan Sarah, hidupnya tidak akan sengsara seperti ini.Penyesalan memang tidak pernah ada gunanya. Daripada dirinya menjadi semakin rugi karena ulah Sarah, lebih baik Aryo tidak tinggal dulu di rumahnya. Semua surat-surat penting dibawa olehnya, ia tidak ingin sampai ada orang yang memaksa menerobos masuk dan mengambil semua surat itu lalu menjual rumah. Meski terkesan seperti drama namun Aryo tetap harus waspada.Ia memilih untuk mencari kontrakan yang murah di dekat tempat kerjanya, kebetulan

  • Saat Istriku Tak Lagi Peduli   Saingan Aryo

    Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 17“Amina!” Evan memanggil Amina yang sudah berada di luar gedung.Amina menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya, ia heran melihat bosnya itu berlari dengan nafas yang memburu.“Apa ada yang penting, Pak? Atau saya lupa sesuatu?” tanya Amina khawatir.Evan masih mengatur nafasnya, ia berlari dari ruangannya tadi hanya untuk menyusul Amina.“Bentar, saya tarik nafas dulu.”Amina dibuat terkekeh dengan tingkah Evan.Dari kejauhan Aryo melihat itu, tangannya mengepal dengan hati yang memanas melihat Amina berinteraksi dengan lelaki lain. Rasanya ingin menarik Amina menjauh dari hadapan lelaki itu.Aryo sebagai lelaki bisa melihat bagaimana tatapan Evan pada Amina yang memang tidak biasa, sudah dipastikan lelaki itu memiliki hati pada Amina.“Santai saja, Pak.Saya tidak akan kabur,” gurau Amina.“Saya mau mengantar kamu pulang."Amina kaget. “Mengantar saya pulang? Tidak perlu, Pak, saya tidak sakit,” tolak Amina.“Saya memaksa, Amina.”“Tapi, Pak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status