Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 8POV AminaIstrimu ini buka tidak bisa cantik, Mas. Hanya peranmu yang kurang, aku bahkan tidak menuntut karena tahu bagaimana beban pekerjaanmu yang menumpuk apalagi dengan kondisi usaha yang sedang tidak stabil bahkan bisa dibilang berada di ujung tanduk.Bukan aku bicara buruk, tapi memang benar adanya jika beda istri beda rezeki. Setelah kamu memutuskan menikah lagi malah usahamu menjadi merosot, mungkin memang rezeki Sarah menemanimu lagi dari bawah seperti apa yang pernah kulakukan dulu. Sarah tidak akan bisa menikmati harta Mas Aryo karena memang jika diperkirakan saat usahanya benar-benar ditutup, Mas Aryo akan menutupi kerugian dengan uang pribadinya. Aku bahkan sudah memperhitungkan itu semua. Di sini aku bicara logika bukan mendoakan usahanya bangkrut. Mungkin jika fokusnya pekerjaan dari awal, bisa saja ini tidak terjadi. Tapi apa gunanya berandai-andai, semua tidak akan bisa berubah seperti sebelumnya. Cermin retak bisa direkat galah pat
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 9POV AryoRasanya tidak tega pergi meninggalkan Amina sendirian di rumah. Entah apa yang terjadi padaku saat ini, untuk berjauhan dengan Amina saja enggan tidak seperti sebelumnya selalu menghindar bahkan lebih memilih lama berada di tempat kerja daripada di rumah karena tidak ingin melihat Amina.Memang kini Amina terlihat berbeda, apa iya karena memang dia tidak ada waktu untuk mengurus diri sendiri?Sepertinya untuk merias wajah dan berpenampilan seperti tadi tidak akan menguras waktunya. Dia bisa melakukan saat aku belum bangun dan juga sepulang kerja agar berangkat pun aku senang dan pulang rasa lelahku langsung hiang.Bukannya disuguhi dengan penampilan dekil dan bau ompol. Rasanya lelahku semakin bertambah dan aku tidak berselera untuk menyentuhnya. Berharap Amina tidak akan lagi berpenampilan seperti itu, ingin rasanya dia terus tampil cantik dan wangi agar aku bisa betah berada di rumah."Pak, saat istirahat jam makan siang anda bisa bicara p
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 10POV Author“Tadi pagi kita masih baik-baik saja, sayang. Kenapa … kenapa kamu malah bicara cerai? A–pa aku membuat kesalahan?”Senyum Amina tersungging, ia menggelengkan kepalanya membuat Aryo semakin heran.“Keputusanku memang tepat. Kamu bahkan masih belum menyadari kesalahanmu sendiri, Mas.”“Kesalahan yang mana? Bicara yang jelas, apa yang sudah aku lakukan?” Amina terdiam sejenak. “Apa mengkhianatiku itu bukan sebuah kesalahan?”Aryo menghela nafas berat. “Bukankah kita sudah tidak lagi mempermasalahkan itu? Kamu sudah menerima Sarah bukan? Siapa yang sudah mempengaruhi kamu hingga berpikir untuk berpisah dariku? Dengarkan aku baik-baik, sampai kapanpun aku tidak akan melepaskanmu! Seminggu ini juga kamu sudah berubah, hubungan kita baik-baik saja, tidak akan ada kata pisah diantara kita."“Jangan egois, Mas! Kamu hanya memikirkan dirimu sendiri, kebahagiaanmu sendiri. Dengan apa yang kamu lakukan ini, tidak hanya aku yang menjadi korban. Deng
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 11“Sudah tidak di sini saja masih jadi sumber keributan. Aku tidak sudi tinggal di sini, nanti akan kuminta Mas Aryo untuk menjual rumah ini dan pindah ke rumah yang lain.” Sarah menjatuhkan tubuhnya di sofa dan berkali-kali menghela nafas kasar.Ia bukan Amina yang akan menunggu suaminya pulang. Sarah lebih memilih untuk tidur di kamar sambil menonton film, ia sama sekali tidak memiliki simpati pada suaminya sendiri.Seharusnya ia mencoba menghubungi Aryo dan membujuk suaminya untuk pulang bukannya membiarkan lelaki itu pergi begitu saja. Sarah selalu berpikir jika Aryo tidak perlu itu semua karena pada akhirnya akan kembali juga padanya.Sepertinya Sarah tidak tahu jika hati dan pikiran seseorang bisa saja berubah sewaktu-waktu, termasuk Aryo.“Besok juga paling Mas Aryo pulang, dia itu tidak akan bisa jauh dariku,” ucap Sarah dengan percaya dirinya. Ia mengambil posisi di ranjang dengan memangku cemilan sambil menyalakan televisi.Ting!Ponselnya b
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 12Aryo tidak menjawab dan memilih masuk ke dalam kamar, ia ingin menghindari perdebatan apapun. Pikiran dan tubuhnya sudah lelah seharian ini. Jika kembali terjadi pertengkaran bisa-bisa Aryo bermalam lagi di mobil.Ia membaringkan tubuhnya tanpa berniat untuk mengganti pakaian, saking lelahnya hanya beberapa menit setelah berbaring matanya langsung terpejam.Aryo meninggalkan Sarah yang kesal karena ucapan lelaki itu, Sarah masih berdiri di depan kamar sambil bersungut-sungut.“Awas saja, akan kubuat kamu menyesal setelah mengatakan itu, Mas!” Sarah mengepalkan tangannya. Menghentakkan kakinya lalu berjalan ke dapur untuk membawa minuman, ia malas untuk ke dapur jika tengah malam terbangun dan ingin minum.“Sepertinya aku harus memakai dulu uang pribadiku.”Sarah memiliki tabungan sendiri, sebelum menikah dengan Aryo tentunya Sarah memiliki pekerjaan. Ia hanya akan menghamburkan uang orang lain bukan uangnya sendiri.“Aku tidak akan mau bicara padan
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 13Baru saja bangun tidur Sarah sudah dibuat kaget dengan pesan yang dikirimkan Aryo, rasa kantuk yang tadi masih melekat kini seolah menguap."A–pa maksudnya ini?" Mas Aryo benar-benar mengusirku?" Sarah menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan isi pikirannya sendiri.Dengan cepat Sarah menelpon Aryo, tersambung tapi tidak diangkat. Beberapa kali dicoba, hasilnya pun sama.Pagi yang sangat buruk untuk Sarah, berharap liburan akan mendapatkan kebahagiaan malah dapat kesulitan seperti ini.“Si*l, bagaimana nasibku jika Mas Aryo serius dengan perkataannya.” Sarah binging sendiri, gelisah dengan nasibnya. Pulang tidak bisa dan bertahan pun tidak akan mampu.Tok! Tok! Tok!Sarah terlonjak kaget saat pintu kamarnya diketuk dari luar, ia bergegas untuk membukakannya.“Kau belum siap-sipa?”Sarah gelagapan. “Hm … sepertinya hari ini aku tidak bisa ikut keluar. Badanku rasanya tidak enak, kau tahu sendiri 'kan kalau aku sedang hamil.”Wanita itu mengedikkan
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 14Sarah sibuk menduga-duga, ia selalu menyalahkan Amina saat mendapatkan hal-hal buruk seperti ini.“Aku harus membuat perhitungan pada wanita itu.” Tangan Sarah mengepal hingga membuat buku jarinya memutih.Tidak ada lagi tempat yang bisa didatanginya selain kontrakan yang pernah disewakan oleh Aryo untuknya. Aryo sudah membayar uang sewa untuk satu bulan, sudah pasti masih bisa ditempati meski kunci sudah ada di pemilik kontrakan itu.“Aku menjadi si*l karena Amina! Uangku sudah menipis lagi.” geramnya.Ia memesan ojek online untuk mengantarnya, uang yang dipegang Sarah saat ini hanya lima ratus ribu. Dua atau tiga hari saja pasti sudah habis karena Sarah termasuk orang yang boros, uang tabungan terkuras habis. Sekarang barang berharganya hanya yang dibelinya di luar negeri dan juga barang yang dibelikan oleh Aryo.Ting!Mata Sarah berbinar saat melihat pesan masuk dari Aryo. Dengan cepat ia membukanya, binar di mata wanita itu langsung meredup.[Be
Saat Istriku Tak Lagi PeduliBab 15Amina terkekeh. “Bagaimana mungkin aku lupa pada teman super menyebalkan sepertimu.”Wanita itu kaget sendiri dengan apa yang dikatakannya. “Eh, maaf, Pak. Saya tidak bermaksud.” Baru sadar dimana sekarang dirinya berada.Evan tertawa dengan sebelah alis terangkat. “Dunia memang begitu sempit. Silahkan duduk, Mbak Amina.”“Terima kasih.”“Oke, kita mulai.”Amina melakukan wawancara seperti pada umumnya, menjawab setiap pertanyaan yang dilayangkan oleh Evan. Setelah beberapa menit mereka berada dalam perbincangan serius, wawancara itu selesai.“Besok anda bisa mulai bekerja.”Mata Amina membeliak saking kagetnya. “Be-sok?”“Iya. Kenapa, mau menunggu satu minggu dulu baru dipanggil lagi?”Amina menggelengkan kepalanya. “Tidak, bukan begitu. Tolong jangan terima aku hanya karena kita teman lama.”Evan mengibaskan tangannya. “Tidak akan mungkin aku melakukan itu, Amina. Aku profesional, semua yang aku butuhkan ada pada dirimu.”Dahi Amina berkerut mende