Share

Bab 4

Author: Scarlett Flame
“Makanan? Kali ini rahim kelinci? Vagina? Atau testis? Itu bahkan bukan makanan manusia!”

Ibu Renaldo suka sekali mengirimiku obat-obatan yang aneh, menjijikkan dan tidak berguna.

Selama bertahun-tahun ini, aku memaksakan diri untuk memakannya dan aku masih dimarahi karena tidak bisa punya anak.

“Aku tahu kamu merasa tidak adil, tapi kamu juga tidak bisa memblokir ibu, kan?”

Aku tidak ingin bicara lebih banyak dengannya lagi, jadi aku menunjukkan riwayat obrolanku sebelumnya dengan ibunya.

[Wanita macam apa yang tidak bisa punya anak? Sebelumnya pernah hamil tapi tidak bisa pertahankan, sungguh tidak berguna.]

Memang benar, aku pernah hamil sekali saat baru menikah dengan Renaldo.

Tapi bayinya tiba-tiba berhenti berkembang di bulan ketujuh dan akhirnya terpaksa diaborsi.

Ibunya sudah berkali-kali mengucapkan kata-kata keluhan itu kepadaku.

Aku tidak pernah memberitahunya sebelumnya karena takut membuatnya merasa bersalah.

Tapi Renaldo mengerutkan kening.

“Dia itu ibuku, setidaknya kamu harus mencoba memahaminya sedikit.”

“Aku memahaminya, lalu siapa yang memahamiku selama ini? Kamu jelas-jelas tahu kehilangan anak pertamaku adalah hal yang paling menyakitkan bagiku!”

Renaldo mendesah.

“Pasti ada alasan kandungan berhenti berkembang, apa kamu tidak sengaja salah makan sesuatu? Atau mungkin kosmetikmu...”

Air mataku langsung terjatuh.

Renaldo baru menyadari bahwa dia telah mengatakan hal yang salah dan segera meminta maaf.

Pada kehamilan pertama, aku lebih berhati-hati daripada siapapun.

Setelah kehilangan anak, aku bahkan sempat mengalami depresi.

Selama itu, Renaldo selalu mendampingiku.

Tapi sekarang akhirnya aku tahu bahwa dia juga menganggap kehilangan anak itu adalah salahku.

Dia ingin menyalahkanku atas kehilangan anak, untuk mencari alasan yang masuk akal atas perselingkuhannya.

Selama tiga hari berikutnya, Renaldo selalu berada di rumah menemaniku.

Dia melihatku mengemasi koper dan bertanya dengan cemas, “Kamu mau ke mana? Kenapa mengemas baju?”

Dengan tenang aku menjawab, “Sudah tidak suka lagi, jadi aku akan mengemasinya dan ganti dengan yang baru.”

Renaldo pun menghela napas lega.

Selama tiga hari ini, unggahan media sosial Pamela juga terus diperbarui.

Perlengkapan bayi, perawatan pascapersalinan terbaik dan makanan khusus prenatal yang dipesan oleh Renaldo.

Renaldo menyukai setiap unggahannya, aku pun diam-diam menyimpan buktinya.

Masih ada dua hari lagi sebelum aku pergi.

Untuk menghiburku, Renaldo mengundang adik laki-lakiku untuk makan bersama.

Aku dan adik laki-lakiku saling bergantung satu sama lain sejak kecil, orang tua kami meninggal karena kecelakaan ketika aku baru berusia empat belas tahun.

Saat itu, aku bekerja beberapa pekerjaan sambil bersekolah untuk menghidupi adikku, aku melakukan semua pekerjaan kotor dan berat deminya.

Adikku juga paling dekat denganku, jika ada yang menindasku, dia selalu menjadi orang pertama yang bergegas menolongku.

Di hari pernikahanku, adikku mengantarku dan menangis sejadi-jadinya.

Dia bilang, “Kak, kalau Renaldo membuatmu marah, bercerailah dengannya, aku akan menafkahimu seumur hidup.”

Ketika aku tahu Renaldo selingkuh, reaksi pertamaku adalah ingin menangis kepada adikku.

Tapi aku takut dia akan bertindak impulsif, jadi aku merahasiakannya darinya.

Aku tidak bisa menolak adikku satu-satunya.

Lagipula, aku hanya punya dua hari tersisa sebelum pergi dan tidak tahu kapan kami akan bertemu lagi.

Akhirnya, kami memutuskan untuk mengadakan barbeku di depan sebuah vila yang jarang kami tinggali, tetapi lingkungannya sangat nyaman.

Meski sudah lama tidak bertemu, aku dan adikku masih sangat dekat.

Dia dan Renaldo berebut tentang siapa yang akan memanggang daging untukku dan menyuapiku.

Akhirnya aku tersenyum.

Renaldo pun menghela napas lega. “Kakakmu akhirnya tersenyum.”

Adikku mendengus. “Kalau kamu buat kakakku marah lagi, aku akan membawanya pergi dan kamu takkan pernah menemukannya lagi!”

Renaldo mendesah. “Mana mungkin aku tega membuatnya marah?”

“Kebetulan bir kita habis, ikut aku ke gudang untuk mengambilnya.”

Adikku lalu pergi bersama Renaldo untuk mengambil bir.

Saat ini, Pamela mengirimkan sebuah lokasi kepadaku.

Lokasi itu menunjukkan bahwa Pamela juga ada di sini!

Jantungku tiba-tiba berdebar kencang, aku khawatir adikku akan bertindak impulsif dan melakukan sesuatu yang tidak dapat diubah, jadi aku segera berdiri dan mengikutinya.

Tetapi ketika aku tiba, adegan menegangkan yang kubayangkan tidak terjadi.

Mereka bertiga sedang berdiri bersama, mengobrol dan tertawa.

Pamela merangkulkan lengannya di leher Renaldo, sementara adikku tidak meluapkan amarah, malah tersenyum penuh arti.

“Kakak ipar, kalian berdua lanjutkan urusan kalian, aku mau ambil bir.”

Darah di seluruh tubuhku seolah membeku.

Dua orang yang paling kucintai telah bekerja sama untuk menusukku dari belakang!

Teringat peringatan adikku kepada Renaldo, aku hanya merasakan ironi.

Kali ini, tidak perlu dia membawaku pergi.

Setelah besok, mereka berdua tidak akan menemukanku lagi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Saat Kupergi, Bunga Bermekaran   Bab 12

    Setengah tahun kemudian, aku masih bepergian, tetapi aku memiliki seseorang di sisiku.Aku sempat pulang sekali selama masa ini dan bercerai dengan Renaldo.Aku tidak tahu bagaimana Renaldo bisa sadar dan menyerah, setelah panggilan telepon hari itu, dia benar-benar setuju bercerai.Namun, dia merevisi surat perjanjian cerai, memberikan sebagian besar asetnya untukku.Ada uang kenapa tidak diambil, jadi aku menandatanganinya tanpa ragu.Ketika aku melihat Renaldo, dia jauh lebih kurus dari sebelumnya, bahkan bisa dibilang hampir kurus kering.Hidup Renaldo tampak sangat tidak baik, tetapi itu tidak ada hubungannya lagi denganku.Saat Renaldo melihat Theodore di sampingku, wajahnya memucat.Dia tahu bahwa aku sudah memiliki seseorang yang baru dalam hidupku, dia tidak akan pernah punya kesempatan lagi.Dia mencoba memohon padaku untuk tidak bercerai, tetapi Theodore menghalangi di depanku, tidak membiarkannya bicara padaku.Aku juga memanfaatkan kepulangan kali ini untuk mengunjungi adi

  • Saat Kupergi, Bunga Bermekaran   Bab 11

    Selama beberapa bulan berikutnya, aku mulai menghabiskan tujuh hari di setiap kota sebelum pindah ke kota berikutnya.Informasi yang diterima Renaldo selalu tertinggal satu langkah di belakangku, dia selalu melewatkanku.Namun Theodore selalu dapat dengan tepat mendapatkan kota tujuanku berikutnya.Aku perlahan-lahan terbiasa dengan kehadirannya.Kemudian, aku bahkan secara proaktif menyebutkan kota yang ingin aku kunjungi selanjutnya kepada Theodore, lalu kami akan membuat rencana bersama.Selama waktu ini, Renaldo terus meneleponku dengan nomor yang berbeda, yang sangat menggangguku, suatu hari aku menjawab salah satu panggilannya.Renaldo terdengar terkejut di ujung telepon.“Sayang, akhirnya kamu mengangkat telepon! Dengarkan penjelasanku...”Aku memotongnya dengan dingin, “Jika hanya itu yang ingin kamu bicarakan, maka tidak ada yang perlu dibicarakan, seharusnya kamu sudah menerima panggilan pengadilan, mari kita selesaikan perceraian sesegera mungkin.”Suara Renaldo bergetar, “K

  • Saat Kupergi, Bunga Bermekaran   Bab 10

    Selama bulan pertama aku pergi, aku pergi ke kota pesisir yang selalu ingin aku kunjungi untuk bersantai.Juga di kota itulah aku bertemu dengan kakak tingkatku di universitas, Theodore Samuel.Aku tidak mengenal tempat itu, tubuhku juga lemah karena keguguran.Theodore banyak membantuku selama sebulan itu.Aku sangat sensitif tentang perasaan, setelah menyadari bahwa tatapan Theodore kepadaku lebih dari sekadar persahabatan, aku pun memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal dan pergi ke kota berikutnya.Aku sesekali mendengar tentang permintaan maaf Renaldo yang diunggah di internet, meskipun aku tidak melihatnya.Sikapnya yang muram membuat beberapa orang di internet merasa bahwa perselingkuhan Renaldo dapat dimengerti, terutama karena dia selalu sangat baik kepadaku.Banyak orang berpikir aku seharusnya memaafkannya.Tetapi ketika aku mengetahui perselingkuhan Renaldo, aku tidak berniat untuk kembali.Aku tinggal di kota kedua selama setengah bulan, tetapi karena aku tidak dapat

  • Saat Kupergi, Bunga Bermekaran   Bab 9

    Napas Renaldo menjadi berat, menahan amarahnya.Seandainya Angelina yang mengangkat telepon, bagaimana perasaannya saat mendengar kata-kata ini?“Pamela, kamu cari mati!”Sejenak di ujung telepon terdengar hening, setelah beberapa detik, Pamela berbicara dengan gemetar, “Renaldo... Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, biar kujelaskan.”Renaldo tidak tahan lagi mendengarkannya dan menutup telepon.Dia tidak akan membiarkan Pamela begitu saja.Saat ini, sebuah mobil berhenti di luar, adik Angelina bergegas keluar.Dia mencengkeram kerah Renaldo, bertanya, “Di mana kakakku? Kenapa aku tidak bisa menghubunginya?!”Renaldo tiba-tiba tertawa.“Dia sudah pergi, dia tidak menginginkanku lagi, juga tidak menginginkanmu lagi.”“Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Kakakku tidak mungkin tidak menginginkanku!”Renaldo pun menceritakan semuanya pada adik Angelina.Ekspresinya langsung berubah panik.“Tapi aku melakukannya demi kebaikannya sendiri! Kakakku sudah menjalani program bayi tabung selam

  • Saat Kupergi, Bunga Bermekaran   Bab 8

    Foto itu menunjukkan ayah Renaldo, tetapi dia sedang memeluk seorang wanita muda dalam pelukkannya.Senyum wanita itu mirip dengannya saat masih muda.Ibu Renaldo memucat dan air mata mengalir di wajahnya.“Siapa dia? Teganya kamu berbuat begini padaku!”Ayah Renaldo yang menyadari dirinya telah terbongkar, tidak lagi berpura-pura.“Bukankah ini yang kupelajari darimu? Kamulah yang memberikan Pamela kepada Renaldo. Aku hanya melakukan kesalahan yang biasa dilakukan semua pria. Aku tidak akan membawanya ke dalam rumah, setidaknya tidak akan ada tambahan anak lagi di keluarga ini.”Setelah mengatakan itu, ayah Renaldo berbalik dan pergi.Ibunya menangis sambil bertanya pada Renaldo, “Kami sudah menikah selama tiga puluh tahun, apa salahku? Kenapa dia memperlakukanku seperti ini!”Renaldo menatapnya dengan dingin. “Bagaimana dengan Angelina? Apa salahnya?”Ternyata benar, pisau hanya akan terasa sakit jika mengenai tubuh sendiri.Renaldo sama Ibunya juga begitu.Mereka tidak pantas mendap

  • Saat Kupergi, Bunga Bermekaran   Bab 7

    Namun di dalam rumah, selain pembantu, Angelina tidak terlihat.“Mana Angelina?!” Pembantu itu terkejut melihat kepanikan Renaldo. “Nyonya pergi keluar dan belum kembali semalaman. Tapi kata Nyonya, dia tinggalkan hadiah untukmu.”Kejutan Angelina ada di kamar bayi.Kamar bayi itu, dia sendiri yang bantu Angelina mendekorasinya selama kehamilan pertama.Setelah kehilangan bayi, Angelina tidak berani masuk lagi.Kamar itu pun ditutup rapat.Begitu masuk, Renaldo langsung melihat surat di atas meja.Saat berjalan menuju surat itu, dia tersandung sebuah kotak penyimpanan, ratusan jarum suntik berserakan dari dalam kotak itu, menggelinding di lantai.Jarum suntik itu adalah yang telah dia kumpulkan selama bertahun-tahun.Untuk mengingatkan dirinya sendiri bahwa penderitaan Angelina semua karena dirinya dan dia harus bersikap baik pada Angelina seumur hidupnya.Renaldo mengambil amplop di atas meja dan membukanya dengan hati-hati.Di dalamnya terdapat laporan hasil USG, tertanggal seminggu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status