Share

Bantai, Bun!

Part 11 (Bantai, Bun!)

Aku mengeratkan pelukanku pada Salma, tanganku bergerak menyelimuti tubuh kami yang polos tanpa sehelai benang pun. Satu menit yang lalu kami baru selesai melakukan hubungan suami istri. Deru napas kami bahkan masih memburu. Peluh membanjiri sekujur tubuhku. Rasanya luar biasa, anggap saja ini sebagai bulan madu, walaupun kenyataannya tidak seperti yang kami berdua harapkan. Jauh-jauh pergi ke Bali mencari ketenangan. Tidak tahunya yang kami dapatkan adalah kehancuran.

"Mas, rambutku masih bau amis?" tanya Salma lembut.

Aku membuka mata, lalu mencium rambutnya.

"Masih Yang." Salma merengut kesal.

"Udah ya, aku mau mandi dulu."

"Nanti pulang dari kantor polisi, aku antar kamu deh ke salon." Mendengar hal itu Salma langsung berbalik badan. Lengkungan tipis terukir di bibirnya. Ia terlihat cantik dan menawan saat ada maunya.

"Beneran nih?"

"Iya, lah, buat kamu apa sih yang gak!"

"Ah, makasih ya Mas. Jangan lupa jatah bulananku juga. Pokoknya jatahku harus lebi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Itta Irawan
laki2 idiot ya gini, kapok jgn suka srpelekam istri kalo dia udah bertindak tamat riwayatmu
goodnovel comment avatar
Nuning Sri
setuju dngn nana apa yg sdh di lakukan, tinggal di firalkan, sm lapor polisi atas perselingkuhan ,& pernkhn tanpa se izin isyri. kl begini crita nya para wanita puas, ikut merasakan emosi.
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
deritamu baru di mulai
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status