Share

Kenyataan Pahit

Part 37 (Kenyataan Pahit)

*****

POV Nana.

Sejak mimpi buruk itu, aku sama sekali tidak bisa tenang. Berbagai prasangka turut mengisi benak ini. Dalam mimpiku, aku melihat Zeen berbaring di rumah sakit dengan ditopang alat-alat medis. Rasa khawatir dan cemas selalu datang menghantuiku, terlebih saat aku sedang jauh darinya. Seperti hari ini. Aku bahkan sampai nekat menyusul Zeen ke kantor demi mengobati rasa cemasku yang berlebihan itu. Aku tidak mau hal buruk terjadi padanya.

"Kamu antar makan siang Zeen?" tanya Mama setelah menghempaskan tubuhnya ke sofa. Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban, lalu meletakkan susu kotak yang habis kuseruput itu di meja, lantas mengusap sudut bibirku yang sedikit belepotan.

"Berarti kamu masak tadi itu buat Zeen?" tanya Mama Reni lagi. Tatapan matanya penuh selidik. Aku tersenyum canggung sembari mengangguk malu-malu.

"Iya, Ma."

"Ada apa kalian datang ke sini?" Zeen menyela, ia menatap pasangan suami istri itu bergantian.

"Papa mau bicara pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status