Share

Bab 09. Kejutan

“Hah, obat?” Desya mengamati satu per satu produk obat yang ada di tangannya. Tampak selembar kertas bertuliskan resep. Terlihat dari tulisannya seperti tulisan dokter. Desya tersenyum, membaca secarik kertas dengan inisial R dia langsung mencari ponselnya dan menelpon Pak Rehan.

“Apakah ini semua untukku?”

“Kebetulan Bapak punya kenalan Dokter hebat, jadi bisa kirimkan kamu resep itu. Semoga lekas membaik dan segera bangkit dari masalahmu Desya,”

“Terima kasih banyak Pak Rehan, Desya tidak tahu lagi harus berkata seperti apa. Intinya Desya bersyukur bisa mengenal Bapak yang begitu baik dengan saya.”

“Dont mention It, saya sudah anggap kamu seperti anak perempuan saya sendiri,”

Desya nampak semangat kali ini, dia tidak sendiri. Dia merasa ada dukungan penuh dari pengacaranya. Telepon tertutup, Desya membaca resep dokternya dan meminum obat-obat itu.

Disembunyikannya obat-obatan itu di bawah kolong tempat tidur agar tidak ada yang mengetahuinya.

“Desyaaaa!”

Teriak seseorang yang bera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status